Showing posts with label Gramedia. Show all posts
Showing posts with label Gramedia. Show all posts

Monday, May 1, 2017

[Review] Germinal by Emile Zola

Title: Germinal
Author: Emile Zola
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: November 7th 2016 (first published 1885)
Page: 880p
ISBN: 9786020335339

Siapa Zola sebenarnya? Hidup dikomunitas atau lingkungan seperti apa orang ini? Apa saja yang mempengaruhi perspektifnya? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul ketika saya menutup buku ini. Mungkinkah Zola pernah menjadi bagian dari masyarakat pekerja tambang? Jika tidak, berapa lama penelitian yang dia butuhkan untuk menulis kehidupan yang membuat pembaca bisa merasakan layaknya penuturan seseorang yang pernah berada dalam perut bumi?

Cerita ini dituturkan dari sudut pandang Etienne Lantier, mantan operator mesin yang datang ke montsou untuk mencari pekerjaan. Tak menemukan pilihan lainnya, Etienne pun harus menerima profesi sebagai buruh tambang. Turun ke perut bumi, menghirup udara pengap, penuh gas, panas, tanpa cahaya matahari adalah hal lumrah yang harus dihadapi seorang buruh tambang. Sedikit percikan api atau guncangan, bisa memunculkan ledakan dan longsor yang membuat pekerja tambang batubara Le Voreux terkubur hidup-hidup. Tetapi nyawa perlu mereka pertaruhkan demi mendapatkan beberapa sou untuk makan dan melanjutkan hidup - yes ironis. Berbeda dari kebanyakan buruh yang tinggal di montsou, Etienne lebih cerdas dan dengan cepat Ia menyadari kemiskinan yang sedang menggerogoti hidup rekan-rekannya. Ide untuk membuat keadaan menjadi lebih baik mulai terbersit dalam pikiran Etienne, tetapi awalnya ia tidak yakin jika ada yang akan mendukungnya. Namun tak berapa lama, kesempatan untuk memberontak itu pun muncul, ketika perusahaan menerapkan peraturan baru yang membuat pendapatan para buruh semakin berkurang dan hidup mereka semakin melarat. Berawal dari ide-ide sederhana untuk mengajukan tuntutan kepada perusahaan, berkembang menjadi aksi pemogokan kerja dan lebih buruk lagi menjadi demo besar-besaran yang mulai kehilangan akal sehat karena perut yang semakin lama kosong.

Sunday, January 31, 2016

[Review] The Rosie Project by Graeme Simsion (with Secret Santa)

Title: The Rosie Project
Author: Graeme Simsion
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Jakarta 2015
Pages: 372p
ISBN: 978-602-03-2193-6

Don Tillman, berusia 39 tahun, tinggi dan attractive, bekerja sebagai associative Professor di Universitas Melbourne, bisa memasak Lobster yang katanya enak, dan menurut tetangganya adalah gambaran seorang suami ideal. Who doesn’t want that? Namun, dia menderita Sindrom Asperger!

“Seorang penderita sindrom Asperger memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, ia kurang memahami percakapan nonverbal namun mengerti setiap kata seperti halnya kamus. Penderita sindrom Asperger umumnya memiliki IQ yang tinggi dan cenderung sangat teratur dalam mengelompokkan segala sesuatu serta repetitive dalam melakukan aktivitas mereka” Sounds exactly like Don Tillman!

Don Tillman berencana untuk mencari istri namun metode kencan tidak pernah membawanya lebih dekat ke tujuannya. Ia tidak pernah mengalami kencan kedua, karena banyak ketidaksesuaian yang ia temukan pada pasangan kencannya. Dengan bantuan dua orang temannya, pasangan suami istri, Gene-Claudia, Don Tillman pun memulai Project Istri. Kali ini bukan dengan metode biasa, namun dengan kuesioner, dengan sejumlah pertanyaan yang disusun rapi oleh Don untuk menyaring wanita Ideal yang ia inginkan.

Wednesday, December 2, 2015

[Review] The Life and Adventures of Santa Claus by L. Frank Baum

Title: The Life and Adventure of Santa Claus
Author: L. Frank Baum
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (Indonesian translation)
Published: December 2014
Pages: 152p
ISBN: 9786020311289

“Masa kanak-kanak memang masa yang paling menyenangkan. Selama tahun-tahun menyenangkan yang penuh keluguan inilah, anak-anak benar-benar bebas dari beban [....] Mereka menikmati hidup dan tidak berpikir macam-macam. Tetapi setelah mereka dewasa, nasib manusia menyusul mereka, dan mereka mendapati bahwa mereka harus bekerja dan merasa cemas, membanting tulang dan bersusah payah untuk mengumpulkan kekayaan yang begitu didambakan manusia”

Pernakah kalian mendengar tentang Hutan Burzee dan para penghuninya yaitu Fairie, Knook, Ryl dan Nymph? Ahhhh Mr. Baum membuka buku ini dengan menuturkan tentang magical creature dan gambaran tentang betapa nyamannya hutan tempat mereka hidup. Suatu cara penggambaran yang indah untuk membuka cerita tentang seorang pria yang nantinya akan hidup di hutan itu dan bertahun-tahun kemudian namanya dikenal di seluruh penjuru dunia. Magical creature yang aku sebutkan diatas, oleh Mr. Baum digolongkan sebagai mahluk abadi yang tidak hanya tinggal di hutan burzee tetapi juga tersebar di seluruh penjuru dunia. Ada Ak, si Tukang Kayu yang bijak, penguasa seluruh hutan serta kebun-kebun bunga dan buah, Kern penguasa pertanian dunia yang berkuasa atas ladang-ladang, padang-padang rumput, taman-taman, dan Bo penguasa perairan dunia yang menguasai seluruh lautan serta berbagai kendaraan yang mengapung diatasnya, serta banyak mahluk lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan satu demi satu. Singkat cerita, suatu hari Ak bercerita kepada penghuni hutan burzee tentang bayi yang ditinggalkan di tepi hutan dan sedang dijaga oleh Shiegra, singa betina yang diperintahkan Ak untuk menjaga bayi itu. Sambil Ak bercerita, salah satu peri bernama Necile pergi dan mengambil bayi itu, mengendongnya dan membawanya kembali ke tengah hutan tempat mereka sedang berkumpul. Necile memohon kepada Ak dan sang Ratu Peri untuk menginjinkannya merawat bayi itu. Adapun aturan mahluk abadi adalah tidak mencampuri urusan mahluk fana, apalagi hidup berdampingan seperti ibu dan anak, tetapi kebaikan hati Necile menggugah hati setiap mereka yang hadir termasuk Ratu dan Ak, sehingga mereka pun mengabulkan permintaannya untuk menjadi ibu angkat si bayi kecil. Ak pun memerintahkan seluruh penghuni hutan burzee, baik itu mahluk abadi maupun hewan manapun untuk bersahabat dengan si bayi kecil. Necile menamai dia Neclaus yang berarti putra kecil Necile, tetapi sehari-harinya dia disapa dengan sebutan Claus. Demikianlah Claus memulai persahabatannya dengan para mahluk Abadi.

[Review] Cantik itu Luka by Eka Kurniawan

Title: Cantik itu Luka (Beauty is a Wound)
Author: Eka Kurniawan
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Published: Januari 2015
Pages: 496p
ISBN: 9786020312583

Telah dua puluh tahun berlalu sejak kematiannya, ketika Dewi Ayu bangkit dari kuburnya dan berjalan kembali menuju rumah yang dahulu dihuninya bersama Roshina, tempat dimana ia meninggalkan anak terakhirnya yang ia tinggal mati atas kehendaknya sendiri. Dewi Ayu memang menginginkan kematian, sampai-sampai ia sengaja berbaring terlentang berbalutkan kain kafan untuk menunggu waktu kematiannya, dan sepertinya pemilik alam semesta mengabulkan keinginannya dihari ke dua belas saat ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dewi Ayu punya kehidupan yang kusebut ajaib di Halimunda, desa tempat Ia dilahirkan dari ayah belanda dan ibu campuran indonesia, yang notabene adalah saudara seayah yang saling jatuh cinta dan melahirkan Dewi Ayu. Dewi Ayu tak pernah meninggalkan Halimunda, bahkan setelah Jepang datang dan memaksa seluruh keluarga Belanda dan keturunannya untuk pulang ke negeri mereka sendiri. Dewi Ayu sangat cantik, banyak pria yang berahi melihatnya, mereka menginginkan satu malam bercinta dengannya dan melakukan apapun yang pernah mereka bayangkan. Didesak oleh keadaan sebagai tahanan, diusia yang masih relatif muda, Dewi Ayu terpaksa menjalani hidup sebagai pelacur di rumah Mama Kalong, bekerja melayani tentara Jepang memenuhi kebutuhan badaniah mereka. Sebagai seorang pelacur, Dewi Ayu sangat terkenal dan merupakan yang paling mahal di Halimunda. Berhubungan badan dengan begitu banyak orang, Dewi Ayu melahirkan putri-putri yang tak pernah tahu siapa ayah mereka. Ketiga putri Dewi Ayu pun mewarisi kecantikan ibunya yang sejak dini sudah terlihat dan banyak orang menantikan mereka bertumbuh menjadi gadis sempurna yang siap untuk ditiduri. Dewi Ayu cukup kesal melihat kehidupan ketiga putrinya yang selalu bersinggungan dengan lelaki, menggoda mereka, bahkan membuat pria-pria patah hati dengan sengaja, Ia tahu kecantikan mereka suatu saat akan berakibat buruk bagi mereka sendiri. Sehingga ketika ia tahu kalau ia mengandung anak keempat, Ia berdoa supaya anak dalam kandungannya diberikan wajah yang sangat jelek. Ia membayangkan hidung seperti colokan listrik, telinga serupa panci, kulit hitam legam seperti arang sisa bakaran dan itulah yang terjadi ketika ia melahirkan putri keempatnya, dua belas hari sebelum ia meninggal. Anak terakhirnya itu diberi nama Cantik.

Tuesday, July 7, 2015

[Review] Charlie and the Chocolate Factory by Roald Dahl

Title: Charlie and the Chocolate Factory
Author: Roald Dahl
Publisher: Gramedia
Published: April 2008
Page: 200p
ISBN: 9789796868896
Hadiah dari Kakak Ferina

Buku ini sudah lama ada ditimbunan to-read yang tak pernah mendapat giliran untuk dibaca, bukan karena tidak suka, tetapi karena kebiasaan mengabaikan buku-buku yang dikenal pertama kali lewat film. Tapi thanks to Chris Grabenstein, yang lewat bukunya Escape from Mr. Lemoncello’s Library, membuatku melirik buku ini ditimbunan. Buku ini menjadi salah satu buku yang disebutkan dalam cerita Mr. Lemoncello dengan perpustakaan ajaibnya, karena Mr. Lemoncello sendiri mirip dengan sosok Willy Wonka dalam cerita ini. Roald Dahl termasuk salah satu penulis yang karya-karyanya belum lama kukenal, sebagian besar buku Roald Dahl yang ada dikoleksiku pun adalah pemberian teman-teman BBI, seperti Kak Ferina yang memberikan buku ini.

Friday, January 30, 2015

[Review] The Clockwork Three by Matthew Kirby [Guess My Santa]

Title: The Clockwork Three (Tiga anak dan satu jam)
Author: Matthew Kirby
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Published: Jakarta, 2014
Pages:  448p
ISBN: 978-602-03-0815-9
Hadiah Buku dari Santa (BBI Secret Santa 2014)

"Teman-teman adalah komoditas yang sangat berharga. Kadang-kadang aku berpikir seharusnya aku mengumpulkan mereka lebih banyak" - Hannah

The Clockwork Three adalah kisah tiga orang anak yang hidup di kota yang sama, sebuah kota tua di Amerika yang punya pelabuhan, punya museum seni, punya cagar alam yang tidak kalah luas dibanding kota itu sendiri serta harta karun disuatu tempat, menanti untuk ditemukan. Tidak sulit membayangkan kota ciptaan Matthew Kirby ini, semudah mencium aroma petualangan yang sudah muncul sejak halaman pertama buku ini.

Giuseppe, seorang pengamen jalanan, menemukan sebuah biola hijau dengan lantunan suara yang menciptakan perasaan ajaib, membuat orang-orang merasa berbeda, sehingga memberinya lebih banyak uang. Giuseppe mulai bermimpi untuk pulang ke Italia, tempat dia diculik oleh tuannya, Stephano. Sampai suatu hari Stephano mengetahui keberadaan biola dan uang simpanannya, lalu berniat membunuhnya, Giuseppe pun melarikan diri dan berlindung di cagar alam McCauley.

Tuesday, April 29, 2014

[Review] Therese Raquin by Emile Zola

Title: Therese Raquin
Author: Emile Zola
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Published: August 2011
Pages: 336p
ISBN: 978-979-22-7436-3

Therese Raquin adalah salah satu karya klasik penulis asal Perancis yang menuai banyak kritikan dari penulis lain pada masa itu. Emile Zola bahkan mendapat cibiran yang mengatasnamakan moralitas karena buku ini. Cibiran yang akhirnya mendorong Zola untuk melengkapi edisi kedua buku ini dengan sebuah kata pengantar. Therese Raquin merupakan pertemuan pertamaku dengan Zola. Aku tidak bisa bilang suka dengan idenya mengangkat kisah ini, tapi cara Zola menceritakan kisah ini membuktikan ia melakukan penelitiannya terhadap sifat-sifat terdalam manusia, dan inti dari buku ini membuatku ingin menemukan buku-buku Zola lainnya.

Therese Raquin dititipkan oleh pada saudari ayahnya, Mme Raquin, saat ia masih sangat kecil. Mme Raquin, wanita yang hidup dengan anak laki-lakinya, Camille, mengasuh dan menyayangi Therese seperti anaknya sendiri. Jika Camille serapuh kertas karena penyakit yang terus menempel ditubuhnya, Therese adalah perempuan berjiwa bebas yang menyukai tantangan. Sayangnya, Therese diperlakukan sama dengan Camille. Jika Camille harus tidur dan berdiam diri dalam kamar gelap karena kerapuhannya terhadap sinar matahari, Therese pun harus menjalani hal yang sama. Saat Camille harus meminum berbagai jenis obat untuk kesehatannya, hal yang sama pun dipaksakan Mme Raquin untuk Therese. Therese tumbuh menjadi gadis penurut tanpa punya pendapat akan hidupnya.

Wednesday, March 12, 2014

[Review] The Historian by Elizabeth Kostova & Giveaway

Title: The Historian
Author: Elizabeth Kostova
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: January 2007
Pages: 768p
ISBN: 978-979-22-2389-7

Review ini seharusnya menjadi penutup dalam rangkaian Read along the Historian yang dimulai sejak awal Januari sampai akhir February, sayang sekali ada beberapa hal yang membuat aku tidak bisa catch up dengan jadwal yang telah kutentukan sendiri. I feel bad for it, so please forgive me. Ada beberapa orang yang ikut mendaftar dalam event ini, dan aku sangat menghargai semua yang telah berpartisipasi dalam event ini, sekali lagi please forgive me for being a bad host for this read along. Meskipun terlambat, aku tetap ingin menuliskan pendapatku tentang buku ini.

Monday, September 2, 2013

[Review] Conspirata by Robert Harris

Title: Conspirata
Author: Robert Harris
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Oktober 2011
Pages: 512p
ISBN: 978-979-22-7619-0


Robert Harris kembali melanjutkan kisah Marcus Tullius Cicero melalui Tiro, budak yang menjadi sekertaris pribadi Cicero. Diakhir buku pertama, Imperium, Cicero berhasil meraih jabatan konsul dengan kecerdikan politik yang luar biasa. Bagi musuh-musuhnya, kekayaan dan pasukan adalah senjata utama, namun bagi Cicero kata-kata adalah satu-satunya senjata yang ia miliki. Dengan kata-kata, ia meniti karirnya dari nol. Tanpa silsilah keluarga bangsawan, ia memulai garis bangsawan itu agar kelak anak-anaknya bisa disebut keturunan konsul. Diawal masa jabatannya sebagai konsul, ia dihadapkan pada mutilasi seorang anak yang menjadi budak rekan konsulnya Hybrida, dari peristiwa ini Cicero mendapat informasi mengenai konspirasi yang sedang dibangun untuk melawan dan bahkan membunuhnya. Di sisi lain ada Catilina, anggota senat yang seperti monster menakutkan bagi bangsa Roma, khususnya bagi Cicero. Catilina saja sudah cukup mengerikan apalagi ditambah dengan pendukung lainnya yang perlahan-lahan membuat Cicero mempertanyakan siapa kawan dan lawan. Namun musuh yang paling besar yang dihadapi oleh seorang Cicero adalah Julius Caesar. Kepintaran Cicero mungkin hanya bisa disandingkan dengan ambisi Caesar untuk menjadi penguasa tunggal. Perlahan tapi pasti Cicero menempatkan mata-mata, merangkul pendukung dan menyiapkan umpan untuk memancing setiap konspirator terjebak dan muncul kepermukaan. Siasatnya pun berhasil dengan akhir hukuman mati bagi setiap orang yang terbukti terlibat dalam konspirasi yang membahayakan Roma. Sayangnya kemenangan ini agak pincang karena Cicero melepaskan Caesar yang jelas ikut terlibat dalam konspirasi itu. Lepasnya Caesar, kepulangan Pompeius Agung dan munculnya skandal perselingkuhan Clodius dan istri Caesar pada saat hari penyembahan dewi Bona Dea menjadi pemicu titik balik kehidupan Cicero. Kali ini, bagaimana kata-kata akan mampu menyelamatkannya?

Thursday, August 29, 2013

[Review] Winter Dreams by Maggie Tiojakin


Judul: Winder Dreams (Perjalanan Semusim Ilusi)
Penulis: Maggie Tiojakin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2010
Tebal: 291 hal
ISBN: 978-979-22-7812-5

Nicky F. Rompa tinggal bersama ayahnya setelah perpisahan kedua orang tuanya. Tindak kekerasan sang ayah yang membuat ibu dan adiknya meninggalkan rumah pun tak terhindarkan darinya. Ibunya mengusulkan agar ia tinggal sementara bersama Tante Riesma, kerabat jauh ibunya di Boston. Walaupun pada awalnya Nicky menolak, namun sebuah peristiwa akhirnya membuatnya mengambil keputusan itu. Tak tahu akan menjadi apa, Nicky pun menjejakkan kaki di Negeri orang. Keluarga Tante Riesma menjadi rumah baru untuk Nicky. Melalui Leah, anak perempuan Tante Riesma, Nicky mulai mengenal kehidupan Amerika, mengenal teman-teman baru, seorang gadis yang lantas menjadi pacarnya dan memasuki romantisme kota yang memiliki ritme cukup lambat itu. Namun hidup terkadang tidak berjalan semulus yang kita kira, begitu pun bagi Nicky. Sebuah kejadian tak menyenangkan mengusirnya dari rumah satu-satunya kerabat yang dikenalnya, membawanya ke jalanan, tinggal di rumah pacarnya, kehilangan jaminan untuk visa dan akhirnya menjadi imigran gelap yang terus gonta ganti pekerjaan.

Wednesday, July 31, 2013

[Review] Harry Potter and Deathly Hallows by JK Rowling


Title: Harry Potter and Deadly Hallows
Author : JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Pubslihed: Januari 2008
Pages: 1008p
ISBN: 978-979-22-3348-3

Buku ketujuh ini seharusnya menceritakan tahun ke-7 Harry berada di Hogwartz, namun peristiwa menyedihkan di akhir buku ke-6 memantapkan tekad Harry untuk meninggalkan Hogwartz dan melakukan tugas yang harus dipikulnya. Menjadi tugas Harry untuk menemukan Hocrux yang diciptakan oleh Sang Pangeran Kegelapan. Pecahan jiwa Voldemort tersimpan di dalam setiap Hocrux dan selama Hocrux itu masih utuh, Voldemort takkan pernah bisa dikalahkan.

[Review] Imperium by Robert Harris

Title: Imperium
Author: Robert Harris
Pubsliher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Juli 2008
ISBN: 978-979-22-3774-0

“Kisah ini dimulai ketika Tiro membuka pintu pada suatu hari bulan november yang dingin dan menemukan seorang pria tua yang ketakutan, penduduk sisilia yang menjadi korban perampokan Gubernur Romawi korup, Verres. Orang itu meminta Cicero mewakilinya menuntut sang Gubernur. Namun, bagaimana seorang Senator yang tidak kaya, tak dikenal, bahkan dibenci kaum aristokrat, dapat mengajukan tuntutan terhadap Gubernur Romawi yang kejam dan memiliki pendukung di tempat tinggi?”

Imperium adalah kekuasaan politis tertinggi – kekuasaan atas hidup dan mati – yang dimandatkan Negara kepada seseorang. Melalui riset yang teliti, Robert Harris menampilkan sebuah cuplikan kehidupan politik Roma pada masa sekitar 50 SM melalui sudut pandang Tiro, sekertaris pribadi Marcus Tullius Cicero, Orator dan Negarawan yang pernah hidup pada masa-masa paling menentukan dalam sejarah Romawi Kuno.

Tuesday, July 30, 2013

[Review] Coraline by Neil Gaiman


Title: Coraline
Author: Neil Gaiman
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: November 2004
Pages: 232p
ISBN: 978-979-22-1111-5

SYNOPSIS
Di flat yang ditempati keluarga Coraline ada 21 jendela dan 14 pintu. Tiga belas pintu bisa membuka-menutup, pintu ke-14 dikunci, dan dibaliknya hanya ada tembok batu bata. Suatu hari Coraline membuka pintu itu, dan menemukan lorong ke flat lain, di rumah lain yang persis dirumahnya.
Mulanya semuanya tampak menyenangkan di flat itu. Makanannya lebih enak. Mainan-mainannya mengasyikkan. Tapi di sana ada ibu lain, ayah lain, dan mereka ingin menahan Coraline di situ selama-lamanya. Mereka ingin mengubahnya dan tidak melepaskannya lagi.
Di rumah itu juga ada anak-anak lain yang terperangkap, jiwa-jiwa yang dipenjara di balik cermin. Dan Coraline satu-satunya harapan mereka untuk selamat.

Sunday, July 28, 2013

[Review] Harry Potter and Half-Blood Prince by JK Rowling


Title: Harry Potter and Half-Blood Prince
Author: JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Januari, 2006
Pages: 816p
ISBN: 979-22-1762-2

SYNOPIS – diambil dari sinopsis dibuku terbitan GPU.


Harry di tahun keenamnya di Hogwartz diangkat jadi kapten tim Quidditch Gryffindor heran sekali, mendadak Quidditch jadi sangat sangat populer. Banyak sekali anak yang mendaftar ingin masuk tim, bahkan sampai ada anak-anak Hufflepuff dan Revenclaw yang menyelundup. Tetapi seperti kata Hermione, “Bukan Quidditch yang ngetop, tapi kau!” Kau belum pernah semenarik ini, dan jujur saja, kau belum pernah sekeren ini...seluruh dunia sihir harus mengakui kau benar soal Voldemort telah kembali dan bahwa kau telah menghadapinya dua kali dalam dua tahun terakhir ini dan berhasil selamat dalam dua-duanya. Dan sekarang mereka menyebutmu ‘Sang Terpilih’ – nah coba, tidak bisakah kau melihat kenapa orang terpesona olehmu?”. Pantas saja gadis-gadis sampai nekat mau memberikan ramuan cinta kepada Harry. Namun Harry tidak memusingkan semua itu. Hanya ada satu gadis yang memenuhi pikirannya. Lagi pula dia sangat sibuk. Tahun ini Dumbledore memberinya pelajaran privat. Mempersiapkannya menghadapi musuh bebuyutannya, Lord Voldemort. Seperti dikatakan Ron, Dumbledore pasti tak akan membuang-buang waktu untuk memberinya pelajaran kalau dia menganggap Harry pecundang – dia pasti berpendapat Harry punya peluang! Harry mengira cita-citanya untuk menjadi Auror telah kandas, karena nilai Ramuannya tidak mencukupi. Namun dia keliru. Tahun ini Snape tidak lagi mengajar Ramuan, dan Harry menjadi yang paling pintar dalam kelas Ramuan – berkat bantuan Pangeran Berdarah-Campuran!

Thursday, July 11, 2013

[Review] 1Q84 by Haruki Murakami - Jilid 2


Title: 1Q84
Author: Haruki Murakami
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Published: Mei 2013
Pages: 452p
ISBN: 978-979-91-0568-4

Manusia belajar mencintai dirinya sendiri dengan mencintai dan dicintai orang lain (hal 159)

1Q84 adalah konteks suatu masa, merujuk pada sebuah tempat pada tahun 1984 yang bergeser sehingga membawa perubahan pada manusia yang hidup di tempat tersebut. Huruf Q pada 1Q84 merupakan representasi dari Question, sebuah tanda tanya, yang digoreskan oleh tokoh dalam kisah ini karena disorientasi waktu dan tempat dimana mereka hidup. 

Tuesday, July 2, 2013

[Review] 1Q84 by Haruki Murakami - Jilid 1


Title: 1Q84
Author: Haruki Murakami
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Published: Mei 2013
Pages: 512

Sekarang tahun
1Q84. 
Ini adalah dunia sejati,
tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini,
ada dua bulan menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia,
Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri
terlibat dalam sesuatu yang mengundang bahaya.
Dan di dunia ini, tampaknya tak ada cara untuk
menyelamatkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.

Kesan pertama membaca karya Murakami tidak begitu bagus untukku. Norwegian Wood yang menjadi perkenalan pertamaku dengan Murakami tidak begitu kusukai. Setelah dipikirkan lagi, aku benar-benar belum bisa memahami keunikan Murakami. Berkenalan dengan karya berikutnya membuatku mulai mengaggumi sang penulis. Ide ceritanya unik dan perlahan-lahan ia mengenalkanku pada sisi lain kehidupan manusia yang sulit kupahami karena asing bagiku. I can’t stop reading it once i started.

Monday, May 27, 2013

[Review] Harry Potter & the Order of Phoenix by JK Rowling


Title: Harry Potter & the Order of the Phoenix
Author: JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Januari 2004 (Cetakan ke-2)
Pages: 1200p
ISBN: 979-22-0651-5

Ehem..ehem..
Ehem..ehem..
Ehem..ehem..
Tak terasa event Hotter Potter sudah berlangsung 5 bulan dan sebentar lagi selesai. Walaupun beberapa buku sudah dibaca kesekian kali, tetap saja rasanya berat berpisah dengan petualangan Harry, tidak mau berhenti tertawa menyimak celetukan ron, tidak mau meninggalkan ide-ide brilian hermione, bahkan tidak keberatan harus menyimak orang seperti Umbridge yang sangat menyebalkan, asalkan tidak berpisah dengan petualangan Harry Potter. Harry Potter menjadi bacaan yang disukai anak-anak sampai orang dewasa, nilai-nilainya memberi pelajaran untuk semua usia, dan persahabatan yang disuguhi membuat saya secara pribadi sangat iri. 

Tuesday, May 21, 2013

[Review] Harry Potter & the Goblet of Fire by JK Rowling



Title: Harry Potter and the Goblet of Fire
Author: JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Desember 2012 (Cetakan ke-21)
Pages: 896p
ISBN: 979-655-854-8

Serial Harry Potter pertama kali diterbitkan tahun 1997, diterjemahkan ke bahasa Indonesia tahun 2000, dan pertama kali tayang di layar lebar tahun 2001. Di masa-masa itu, saya melewati masa smp dan sma tanpa sedikit pun mendengar dan melihat buku ataupun filmnya. Kalau mengingat masa-masa itu, entahlah saya sedang sibuk dengan hal apa *tepokjidat*. Di tahun ke-2 kuliah, banyak teman sering kumpul di kamar kos saya untuk sekedar ngobrol atau nonton film. Malam itu, mereka membawa film Harry Potter and Goblet of Fire untuk kami tonton bersama. Itulah perkenalan pertama saya dengan Harry dan petualangannya. Tidak perlu menunggu lama untuk jatuh cinta dengan karya Madam Rowling ini. Malam itu, teman-teman saya capek mendengar pertanyaan saya tentang Harry...kenapa dia punya bekas luka? Apa artinya? Siapa Voldemort dan kenapa semua orang takut padanya? Seorang teman lantas menyuruh saya untuk mulai dari film pertama, Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Dengan bermodalkan kenalan seorang penjaga rental VCD, saya pun memintanya mencari koleksi lamanya dan akhirnya berhasil membawa pulang tiga film yang berasal dari buku pertama sampai ketiga. Rasanya seperti menemukan teman baru, sesuatu yang benar-benar saya sukai. Setelah film, lalu dilanjutkan dengan buku, namun saya hanya mulai membaca buku kelima sampai tujuh, dengan asumsi sudah memahami cerita dari buku pertama sampai keempat lewat film. Terimakasih sekali lagi untuk Surgabuku yang memulai event Hotter Potter Reading Challenge ini, sehingga saya bisa membaca buku 1-7 dan khususnya buku keempat ini, untuk pertama kalinya sejak saya mengenal Harry lewat film yang dibawakan oleh teman-teman saya itu.

Monday, April 29, 2013

[Review] Girl with a pearl earring by Tracy Chevalier


Title: Girl with a pearl earring
Author: Tracy Chevalier
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: 2003
Pages: 352p
ISBN:979-22-0458-X
Price: 15k (dari koleksi buku bekas teman)

Griet berusia 16 tahun saat orang tuanya mencarikan pekerjaan untuknya. Kecelakaan yang menimpa ayahnya memaksa Griet harus menjadi tulang punggung keluarga. Ia bekerja sebagai pelayan di rumah seorang pelukis, Johannes Vermeer, yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya sendiri. Perempuan yang masih sangat muda dan harus bekerja membiayai keluarga adalah gosip hangat yang langsung beredar di pasar. Kabar baik maupun buruk tidak bisa menjadi rahasia dalam lingkup masyarakat kecil. Mendapatkan pandangan mencemooh adalah sanksi sosial yang paling sering dijumpai. Tak dinyana, Griet pun merasakan hal itu. Hal yang paling berat untuknya adalah meninggalkan keluarganya. Kedatangan Griet disambut oleh lima orang anak di depan rumah majikan barunya itu. Mereka memandangnya dengan rasa ingin tahu, seketika Griet bisa mengenali mana anak yang bisa diatur dan mana yang akan membawa masalah untuknya. 

Saturday, April 20, 2013

[Review] Dimsum Terakhir by Clara Ng


Judul: Dimsum Terakhir
Penulis: Clara Ng
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Mei 2012 (Cetakan ke-4)
Tebal: 368 hal
ISBN: 978-979-22-7952-8
Harga: 60k
 


“ A novel about being single and becoming part of a family...when everything is going totally wrong”
  
Kutipan itu ada di cover depan cetakan ke-4 buku Dimsum Terakhir yang terbitkan oleh Gramedia. Selain karena rekomendasi beberapa teman, kutipan itu menjadi alasanku membeli buku ini. Aku hidup terpisah dengan keluarga sejak lulus SMP, keluar dari rumah untuk sekolah ke luar kota. Awalnya rasanya menyenangkan karena bebas dari aturan yang mengikat setiap saat *piss mama* namun setelah dua belas tahun berlalu dan hidup terus diperantauan, aku sangat mengenal rasanya kesepian dan capeknya meng-handle segala sesuatunya sendiri (ini review apa curhat ya). Sehingga ketika ada kesempatan libur dan bisa pulang ke rumah walau hanya 2 tahun atau 5 tahun sekali, momen bersama keluarga itu sangat-sangat kunikmati. Buku ini pun dari awal sampai akhirnya bercerita tentang keluarga. Yang namanya keluarga pasti ada kehangatan, ada juga pertengkaran, saling menyayangi atau menggerutu, selisih pendapat sudah biasa. Masalah dalam keluarga pun tidak terhindarkan, muncul dari anak ataupun orang tua, semuanya mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Namun selama itu terjadi dalam keluarga mestinya akan ada tangan yang saling menguatkan, mengingatkan, dan menopang satu sama lain.

Clara Ng pun menampilkan gambaran keluarga Nung Atasana dengan persoalan setiap anak dan masalah ras yang sempat melanda keturunan tionghoa di Indonesia. Kisah ini menampilkan keempat saudari kembar, Siska, Indah, Rosi dan Novera yang setelah dewasa tercerai-berai mengejar cita-cita masing-masing. Mereka nyaris melupakan tradisi keluarga, melebur dengan kesibukan hidup dan meninggalkan sang ayah sendirian bersama mbok hetih yang sesekali datang mengunjungi. Namun usia tua dan penyakit yang diderita sang ayah suatu saat memanggil keempat anak kembali ke rumah tempat mereka dibesarkan. Mereka berempat harus memaksa diri meninggalkan rutinitas, siska meninggalkan perusahaannya di Singapur, Indah meninggalkan pekerjaannya (walau sesekali dia masih bisa bekerja karena posisinya di Jakarta), Rosi harus turun dari puncak meninggalkan perkebunan mawarnya, sedangkan Novera harus meninggalkan aktivitas mengajar di Jogja. Tidak mudah untuk mencapai kesepakatan mendampingi sang ayah, namun mereka berempat berhasil melakukannya.