Tuesday, April 29, 2014

[Review] Therese Raquin by Emile Zola

Title: Therese Raquin
Author: Emile Zola
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Published: August 2011
Pages: 336p
ISBN: 978-979-22-7436-3

Therese Raquin adalah salah satu karya klasik penulis asal Perancis yang menuai banyak kritikan dari penulis lain pada masa itu. Emile Zola bahkan mendapat cibiran yang mengatasnamakan moralitas karena buku ini. Cibiran yang akhirnya mendorong Zola untuk melengkapi edisi kedua buku ini dengan sebuah kata pengantar. Therese Raquin merupakan pertemuan pertamaku dengan Zola. Aku tidak bisa bilang suka dengan idenya mengangkat kisah ini, tapi cara Zola menceritakan kisah ini membuktikan ia melakukan penelitiannya terhadap sifat-sifat terdalam manusia, dan inti dari buku ini membuatku ingin menemukan buku-buku Zola lainnya.

Therese Raquin dititipkan oleh pada saudari ayahnya, Mme Raquin, saat ia masih sangat kecil. Mme Raquin, wanita yang hidup dengan anak laki-lakinya, Camille, mengasuh dan menyayangi Therese seperti anaknya sendiri. Jika Camille serapuh kertas karena penyakit yang terus menempel ditubuhnya, Therese adalah perempuan berjiwa bebas yang menyukai tantangan. Sayangnya, Therese diperlakukan sama dengan Camille. Jika Camille harus tidur dan berdiam diri dalam kamar gelap karena kerapuhannya terhadap sinar matahari, Therese pun harus menjalani hal yang sama. Saat Camille harus meminum berbagai jenis obat untuk kesehatannya, hal yang sama pun dipaksakan Mme Raquin untuk Therese. Therese tumbuh menjadi gadis penurut tanpa punya pendapat akan hidupnya.

Monday, April 14, 2014

[Guest Post] Reading is a Habit & Why Not




Tahun ini ulang tahun BBI yang ke-3, dimeriahkan oleh event yang menurutku asik banget. Kenapa asik? Karena event ini memberi kesempatan kami, member BBI, untuk menerima tulisan dari member lainnya di blog kami. Namanya juga Blogger Buku Indonesia ya, jadi aktivitas kami adalah menulis di blog tentang buku yang kami baca. Karena biasanya kami hanya menulis di blog masing-masing, event ini membawa keistimewaan untuk melebarkan sayap, menjadi tamu di blog member lain. Dan kali ini, blog #MariMembaca mendapat kunjungan tamu jauh dari Surabaya. Siapa Dia?


Simak tulisan, Mba Maria berikut ini : 

Terus terang saat tiba waktunya untuk menulis sebagai Quest Host, sebuah kebingungan melanda diriku. Salah satu alasan, takut untuk mengecewakan pemilik blog selaku host, jika menulis di blog sendiri, jelek/bagus kan tidak ada yang protes ... so, a little bit pressure to write something that hopefully will make a good benefit for everyone else. Dan karena satu dua hal, tulisan awal yang sedianya telah kukirimkan, akhirnya menjelang menit terakhir kuputuskan berganti materi sepenuhnya. Satu hal yang kuingat, saat mbak Essy selaku host sempat menyinggung tema Reading Is Fun, I agree 200% with that statement. Tetapi, pada kenyataan, persentase antara mereka yang suka membaca, berminat dengan bacaan  dan yang mengaku sebagai 'bookaholic' ternyata cukup jauh dari ekspektasiku. Ini bukan sekedar ungkapan asal-asalan, melainkan pernyataan dari sedikit pengalamanku kala mencari sesama penggemar atau bisa dikatakan penggila buku sebagaimana diriku sendiri. Dimulai dari sekitar 4-5 tahun lalu, kala keputusan untuk mengambil waktu luang lebih dari jadwal kesibukan yang padat. Terbiasa dalam jadwal yang padat, terus terang agak kelabakan mengisi waktu, satu-satunya minat terbesar adalah mulai membaca timbunan buku yang terkumpul sepanjang perjalanan dinas keliling Indonesia. Entah mengapa, mungkin juga karena terbiasa berkumpul dengan orang banyak, keinginan untuk menemukan 'teman-diskusi' dan sharing bacaan yang menarik, menggugah minatku untuk mulai mencari wadah dimana sesama peminat buku berkumpul. Sifat manusia termasuk kepribadiannya, sedikit banyak bisa berpengaruh pada minat membaca, untuk lebih jelas tentang hal ini, nanti akan kubahas dalam topik yang berbeda. Kembali ke topik untuk melakukan eksplorasi bacaan, salah satu alasan yang 'sering-banget' dilontarkan oleh sebagian besar orang (termasuk mereka yang mengaku dirinya 'bookaholic') adalah : "tidak ada waktu untuk membaca" , sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan urusan rumah tangga, sibuk dengan kegiatan sosial, dsb-nya. Ok, bukan pada tempatnya bagi diriku untuk menilai benar-tidaknya pernyataan itu. Hanya dari fakta yang terjadi di sekelilingku, ada rekanan yang baru melahirkan, masih bisa meluangkan waktu untuk membaca (bahkan rajin menulis di blog), rekanan lain memiliki jam kerja nyaris 24 jam aktif, juga masih bisa melakukan hal serupa, ada pula yang full-time ibu RT dgn anak masih kecil2, juga tetap bisa meluangkan waktu untuk membaca (dan menulis). Memang manusia berbeda-beda, tidak bisa dibanding-bandingkan, tetapi hal ini juga menunjukkan bahwa Alasan tersebut bukanlah Alasan Mengapa Tidak Bisa ... tetapi cenderung Mengapa Tidak Mau? Pernah mencoba untuk latihan olah raga atau Fitness? Well, jika tubuh tidak terbiasa melakukan aktifitas tersebut, dijamin setelah satu atau dua sesi, badan terasa hancur, tulang dan otot kaku plus ngilu ... sakit banget rasanya. Makanya selalu dianjurkan untuk pemanasan terlebih dahulu, plus naikan frekuensi latihan secara bertahap. Jika sudah terbiasa, tubuh terasa ringan dan luwes melakukan apa pun. Ini sama dengan kebiasaan Membaca. Jika membiasakan diri meluangkan waktu sedikit demi sedikit tapi RUTIN, maka Membaca menjadi satu bagian tak terpisahkan dalam keseharian. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan mbak Essy dalam interview : Kapan waktu baca yang tepat? Menurutku any time, any where, kita bisa melakukan hal tersebut. Contohnya : Nunggu antrian (pasti dalam seminggu aktifitas kalian, minimal sekali melakukan proses menunggu dalam antrian) bayar di kasir, beli tiket, bayar tagihan, service sesuatu, beli makanan di resto, jemput anak-istri-suami-pacar-simpanan (^_^) ... atau bisa juga saat-saat merenung di toilet (tempat paling  tenang dan tak terganggu siapa pun, benar tidak?).

Sunday, April 13, 2014

The Winners - Giveaway Hop BBI 2014



Yaaay hari ini Blogger Buku Indonesia (BBI) berusia tiga tahun. Selamat ulang tahun BBI, semoga kedepannya BBI semakin solid dalam membangun hubungan antar member sehingga BBI terus bisa menjadi motivator untuk semua orang khususnya anak-anak muda agar terus membudayakan membaca dalam kehidupan sehari-hari. 

Sesuai jadwal, hari ini aku akan mengumumkan pemenang Giveaway yang beruntung mendapatkan voucher pembelian buku senilai 100k / $9 yang bisa digunakan di toko buku offline / online di Indonesia atau bookdepository, periplus dan opentrolley untuk buku import.

Dari 109 peserta yang mengikuti giveaway ini, menurut Mr. Random.org, keberuntungan jatuh pada :
  1. Esti Sulistyawan
  2. Larissa Rosalina

Selamat untuk kedua pemenang yang beruntung kali ini, silahkan menghubungiku di althesia.k@gmail.com untuk konfirmasi buku yang kalian inginkan paling lambat Rabu 16 April 2014 Pukul 09:00. Jika dalam waktu yang ditentukan, pemenang tidak memberikan konfirmasi melalui email, aku akan mengundi pemenang lainnya. 

Terimakasih untuk semua yang telah berpartisipasi dalam Giveaway ini dan sampai jumpa di Giveaway berikutnya.