Title: The Life and Adventure of
Santa Claus
Author: L. Frank Baum
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
(Indonesian translation)
Published: December 2014
Pages: 152p
ISBN: 9786020311289
“Masa kanak-kanak memang masa yang
paling menyenangkan. Selama tahun-tahun menyenangkan yang penuh keluguan
inilah, anak-anak benar-benar bebas dari beban [....] Mereka menikmati hidup
dan tidak berpikir macam-macam. Tetapi setelah mereka dewasa, nasib manusia
menyusul mereka, dan mereka mendapati bahwa mereka harus bekerja dan merasa
cemas, membanting tulang dan bersusah payah untuk mengumpulkan kekayaan yang
begitu didambakan manusia”
Pernakah kalian mendengar tentang Hutan Burzee dan para penghuninya yaitu
Fairie, Knook, Ryl dan Nymph? Ahhhh Mr. Baum membuka buku ini dengan menuturkan
tentang magical creature dan gambaran
tentang betapa nyamannya hutan tempat mereka hidup. Suatu cara penggambaran
yang indah untuk membuka cerita tentang seorang pria yang nantinya akan hidup
di hutan itu dan bertahun-tahun kemudian namanya dikenal di seluruh penjuru
dunia. Magical creature yang aku
sebutkan diatas, oleh Mr. Baum digolongkan sebagai mahluk abadi yang tidak
hanya tinggal di hutan burzee tetapi juga tersebar di seluruh penjuru dunia.
Ada Ak, si Tukang Kayu yang bijak, penguasa seluruh hutan serta kebun-kebun
bunga dan buah, Kern penguasa pertanian dunia yang berkuasa atas ladang-ladang,
padang-padang rumput, taman-taman, dan Bo penguasa perairan dunia yang
menguasai seluruh lautan serta berbagai kendaraan yang mengapung diatasnya, serta
banyak mahluk lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan satu demi satu.
Singkat cerita, suatu hari Ak bercerita kepada penghuni hutan burzee tentang
bayi yang ditinggalkan di tepi hutan dan sedang dijaga oleh Shiegra, singa betina yang
diperintahkan Ak untuk menjaga bayi itu. Sambil Ak bercerita, salah satu peri
bernama Necile pergi dan mengambil bayi itu, mengendongnya dan membawanya
kembali ke tengah hutan tempat mereka sedang berkumpul. Necile memohon kepada
Ak dan sang Ratu Peri untuk menginjinkannya merawat bayi itu. Adapun aturan
mahluk abadi adalah tidak mencampuri urusan mahluk fana, apalagi hidup
berdampingan seperti ibu dan anak, tetapi kebaikan hati Necile menggugah hati setiap
mereka yang hadir termasuk Ratu dan Ak, sehingga mereka pun mengabulkan
permintaannya untuk menjadi ibu angkat si bayi kecil. Ak pun memerintahkan
seluruh penghuni hutan burzee, baik itu mahluk abadi maupun hewan manapun untuk
bersahabat dengan si bayi kecil. Necile menamai dia Neclaus yang berarti putra
kecil Necile, tetapi sehari-harinya dia disapa dengan sebutan Claus.
Demikianlah Claus memulai persahabatannya dengan para mahluk Abadi.