Thursday, September 26, 2013

[Review] Daddy Long-Legs by Jean Webster


Title: Daddy Long-legs
Author: Jean Webster
Publisher: Atria
Published: November 2009
Pages: 235p
ISBN: 978-979-14118-37

Akhirnya aku mendapat kesempatan menikmati tulisan Jean Webster setelah mencari hampir satu tahun. Sebenarnya tidak bisa dikatakan benar-benar mencari, karena aku justru berharap bertemu tanpa sengaja dengan kisah Jerusha Abbot dan impian keciku menjadi kenyataan karena tahun ini, mba Maria menghadiahkan buku ini padaku di hari ulang tahunku. Terimakasih mba Maria. 

Kisah ini menceritakan seorang gadis yang tidak pernah memimpikan kehidupan lain selain panti asuhan John Grier yang telah menjadi rumahnya selama 18 tahun. Jerusha Abbot berpikir bahwa John Grier akan menjadi akhir hidupnya, namun suatu hari, salah satu dewan pengurus panti asuhan memberikannya sebuah masa depan baru untuk diimpikan. Sang pria dermawan yang tak ingin diketahui identitasnya bersedia mengirimkan Judy ke universitas tanpa biaya dengan tambahan uang saku setiap bulannya. Sebagai balasannya, Judy hanya diminta menuliskan surat setiap bulan kepada sang dermawan yang menggunakan nama samaran Mr. Smith. Judy harus menceritakan kegiatannya sehari-hari, pelajarannya dan apapun yang ingin disampaikannya. Tugas yang tidak sulit untuk Judy, ia bahkan hampir setiap hari menulis kepada orang tua asuh yang ia sebut Daddy Long-Legs itu.

Monday, September 23, 2013

[Review] Inferno by Dan Brown


Title: Inferno
Author: Dan Brown
Publisher: Bentang Pustaka
Published: September 2013
Pages: 644p
ISBN: 978-602-788-854-8 

PLOT 

Tengah malam, Robert Langdon terbangun di rumah sakit dan syok saat mendapati dirinya ada di Florence, Italia. Padahal ingatan terakhirnya adalah berjalan pulang setelah memberi kuliah di Harvard. Belum sempat Langdon memahami keganjilan ini, dunianya meledak dalam kekacauan. Di depan mata, dokter yang merawatnya ditembak mati. Langdon berhasil lolos berkat Sienna Brooks, seorang dokter muda yang penuh rahasia.

Dalam pelarian, Langdon menyadari bahwa dia memiliki sebuah stempel kuno berisi kode rahasia ciptaan ilmuwan fanatic yang terobsesi pada kehancuran dunia berdasarkan mahakarya terhebat yang pernah ditulis-Infero karya Dante. Ciptaan genetis ilmuwan tersebut mengancam kelangsungan umat manusia, Langdon harus berpacu dengan waktu memecahkan teka-teki yang berkelindan dalam puisi-puisi gelap Dante Alighieri. Belum lagi, dia harus menghindari sepasukan tentara berseragam hitam yang bertekad menangkapnya. (diambil dari cover belakang terbitan Bentang Pustaka)

Friday, September 20, 2013

[Review] Charlotte's Web by E.B. White


Title: Charlotte’s Web
Author: E.B. White
Publisher: Harper Collins
Published: 2003
Pages: 184p
ISBN: 0-06-440055-7

Charlotte’s web was the first fable book I ever read. For some reason, I just can’t imagine how animals talk to each other, so I thought this kind of book would give me nothing to learn, and I just found myself making another mistake for judging something before even trying it. 

This story began when Fern convince her father not to kill a new born pig. For Mr. Arable, the pig looked like a runt, so it was worthless. But fern insisted to give the pig a chance to live. She said that the pig couldn’t help being born small, so it’s unfair to cut his life so early. Finally, her parents gave the pig to her and she raised him in the bottle and called him Wilbur. Every day after school, Fern played with Wilbur, took him for a walk and fed him. But when Wilbur grew big and bigger, Mr. Arable asked fern to sell Wilbur to his uncle Mr. Zuckerman. The only reason Fern was agreed is she can visit him anytime she want because the Zuckerman’s barn can be reached on foot. 

Monday, September 2, 2013

[Review] Conspirata by Robert Harris

Title: Conspirata
Author: Robert Harris
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Oktober 2011
Pages: 512p
ISBN: 978-979-22-7619-0


Robert Harris kembali melanjutkan kisah Marcus Tullius Cicero melalui Tiro, budak yang menjadi sekertaris pribadi Cicero. Diakhir buku pertama, Imperium, Cicero berhasil meraih jabatan konsul dengan kecerdikan politik yang luar biasa. Bagi musuh-musuhnya, kekayaan dan pasukan adalah senjata utama, namun bagi Cicero kata-kata adalah satu-satunya senjata yang ia miliki. Dengan kata-kata, ia meniti karirnya dari nol. Tanpa silsilah keluarga bangsawan, ia memulai garis bangsawan itu agar kelak anak-anaknya bisa disebut keturunan konsul. Diawal masa jabatannya sebagai konsul, ia dihadapkan pada mutilasi seorang anak yang menjadi budak rekan konsulnya Hybrida, dari peristiwa ini Cicero mendapat informasi mengenai konspirasi yang sedang dibangun untuk melawan dan bahkan membunuhnya. Di sisi lain ada Catilina, anggota senat yang seperti monster menakutkan bagi bangsa Roma, khususnya bagi Cicero. Catilina saja sudah cukup mengerikan apalagi ditambah dengan pendukung lainnya yang perlahan-lahan membuat Cicero mempertanyakan siapa kawan dan lawan. Namun musuh yang paling besar yang dihadapi oleh seorang Cicero adalah Julius Caesar. Kepintaran Cicero mungkin hanya bisa disandingkan dengan ambisi Caesar untuk menjadi penguasa tunggal. Perlahan tapi pasti Cicero menempatkan mata-mata, merangkul pendukung dan menyiapkan umpan untuk memancing setiap konspirator terjebak dan muncul kepermukaan. Siasatnya pun berhasil dengan akhir hukuman mati bagi setiap orang yang terbukti terlibat dalam konspirasi yang membahayakan Roma. Sayangnya kemenangan ini agak pincang karena Cicero melepaskan Caesar yang jelas ikut terlibat dalam konspirasi itu. Lepasnya Caesar, kepulangan Pompeius Agung dan munculnya skandal perselingkuhan Clodius dan istri Caesar pada saat hari penyembahan dewi Bona Dea menjadi pemicu titik balik kehidupan Cicero. Kali ini, bagaimana kata-kata akan mampu menyelamatkannya?