Showing posts with label Read Along. Show all posts
Showing posts with label Read Along. Show all posts

Saturday, January 18, 2014

[Review] The Historian by Elizabeth Kostova | PART 1

Setelah membaca bagian pertama dari buku ini dan berniat menuliskan kembali apa yang kuingat sepanjang membaca, aku sulit menemukan nama narator yang menceritakan kisah dalam buku ini. Elizabeth Kostova menuturkan kisah ini langsung dari sudut pandangnya sebagai penulis sekaligus narrator,  hanya saja ia mengambil bentuk seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup bersama ayahnya, Paul, seorang Professor sejarah yang telah meninggalkan aktivitas akademisinya di Amerika dan melanjutkan hidup sebagai pengelola yayasan di Amsterdam.

Kisah ini bermula ketika narrator menemukan sebuah buku yang hampir seluruh halamannya kosong dengan gambar naga dan tulisan Drakulya di bagian tengah buku, serta setumpuk surat, di rak buku, di rumahnya sendiri. Buku itu ternyata memuat kisah yang melibatkan ayahnya dan seorang Professor lain bernama Bartholomew Rossi yang menjadi mentor Paul semasa ia mengambil program master. Rupanya kisah dibalik buku tua bergambar naga dan surat-surat itu menghantui Paul puluhan tahun bahkan ketika ia telah memiliki seorang anak gadis. Pembaca akan melihat kisah ini dituturkan oleh narrator yang menceritakan kembali apa yang akan diceritakan ayahnya setelah penemuan buku bergambar naga tersebut. 

Monday, December 16, 2013

Read Along "The Historian - Elizabeth Kostova" [Jan - Feb 2014]


Button courtesy of Yuska Vonita
Periode Read Along : 1 January 2014 - 28 February 2014

Setelah berada lama ditimbunan para pencinta buku, saatnya buku bantal ini dibaca rame-rame. Baca buku bantal itu memang lebih asik kalau bareng-bareng, ada teman diskusi, tanya ini dan itu yang membuat proses baca tidak terasa panjang dan berat. Setelah perbincangan dengan beberapa teman di group whazzap, jadilah aku pun berinisiatif untuk menjadi host read along buku ini. 

Berikut aturan mengikuti Read Along ini:
  1. Silahkan SIGN-UP dengan mengisi Mr. linky dibawah postingan ini. Linky SIGN-UP dibuka sampai selesai periode Read Along, jadi kamu bisa join kapan saja selama bisa ikutan.
  2. Jangan lupa mencantumkan button Read Along The Historian pada blogmu.
  3. Read Along ini dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan isi buku, dengan pembagian jadwal baca dan posting sebagai berikut:
    • Bagian pertama (hal 1-216)* : 1 January 2014 - 17 January 2014, posting review ditunggu sampai dengan 24 January 2014
    • Bagian kedua (hal 217-494)* : 18 January 2014 - 4 February 2014, posting review ditunggu sampai dengan 14 February 2014
    • Bagian ketiga (hal 495-768)* : 5 February 2014 - 21 February 2014, posting review ditunggu sampai dengan 25 February 2014
    • Posting Final Review paling lambat tanggal 28 February 2014
  4. Apakah harus posting sesuai jadwal per bagian? Tidak harus, namun linky untuk masing-masing bagian ditutup sesuai dengan batas akhir yang telah ditentukan. Jika kamu mendaftarkan link review kamu sesuai jadwal di Mr. Linky masing-masing (dibawah postingan ini), kamu mendapat nilai masing-masing 1 poin untuk setiap bagian. 
  5. Kalau cuma ikutan posting final review gimana? Boleh saja, jika hanya mendaftarkan link final review, kamu terhitung mendapatkan 1 poin saja. Trus kalo posting review per bagian melebihi jadwal yang ditentukan gimana dong? Silahkan saja, tetapi mohon maaf Mr. Linky sudah ditutup dan itu berarti postinganmu tidak terhitung mendapatkan poin.
  6. Trus poin itu gunanya untuk apa? Jika kamu mengikuti jadwal posting seperti pada urutan 3, maka diakhir periode kamu mendapatkan 4 poin (jika link review didaftarkan ke Mr. Linky ya). Dengan memiliki 4 poin berarti kamu punya 4 peluang untuk memenangkan pengundian Giveaway diakhir periode Read Along ini.
  7. Setelah Final Review (28 February 2014), aku akan mengundi 2 orang yang beruntung memenangkan paket buku senilai masing-masing Rp. 100.000 (ongkir aku yang tanggung)
Jika ada pertanyaan, silahkan mengisi kolom komentar ya.

*) pembagian halaman mengikuti versi The Historian terjemahan Gramedia Pustaka Utama

Sudah siap? Ayo kita mulai perburuan Dracula bersama Elizabeth Kostova dan jangan lupa keep contact ya...asiknya baca bareng itu kan karena bisa sambil diskusi
Happy Reading

SIGN-UP


BAGIAN PERTAMA


BAGIAN KEDUA


BAGIAN KETIGA


FINAL REVIEW

Thursday, October 31, 2013

[Review] Wonder by R.J. Palacio


Title: Wonder
Author: R.J. Palacio
Publisher: Atria
Published: September 2012
Pages: 430p
ISBN: 978-979-024-508-2


“Maukah kita membuat sebuah aturan baru dalam hidup...selalu berusaha untuk lebih berbaik hati dari yang seharusnya?” – hal 408


Ada yang pernah mengajarkan padaku tentang hubungan manusia, tentang salah satu kebutuhan dasar manusia supaya bisa bertumbuh adalah dengan membangun hubungan dengan orang lain. Dari hubungan tersebut munculah gesekan yang dapat menghasilkan panas dan menempa karakter seseorang, menjadi lebih kuat atau menyerah dengan keadaan. Itu adalah pilihan. Kondisi di sekitar tidak bisa kita atur, tetapi respon terhadap keadaan tersebut sepenuhnya dalam kontrol kita. August Pullman dilahirkan dengan kelainan genetika yang menyebabkan bentuk wajahnya berbeda dengan manusia pada umumnya. Keadaan ini, membuat anak-anak nakal terkadang tega menyebutnya Gollum, Alien atau Orc.
“Namaku August. Aku tidak akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apapun yang kau bayangkan, mungkin keadaannya lebih buruk” – August Pullman.


Perasaan selalu diamati, ditatap dua kali oleh setiap orang yang bertemu pandang dengannya membuat August terkadang ketakutan dan sedih. Ia pun berusaha melatih dirinya untuk mengabaikan setiap tatapan ngeri yang diterimanya, hingga akhirnya ia menjadi terbiasa. Orang-orang di lingkungannya telah mengenalnya dan hal ini membuatnya mulai terbiasa, namun orang tuanya selalu memperlakukan dia seperti anak kecil bahkan setelah ia berusia 10 tahun. Isabel, ibunya selalu kuatir dengan perasaan August dalam setiap keadaan, sehingga cenderung sangat melindunginya dan justru membuat August tidak bisa menghadapi dunia dengan caranya sendiri. Namun Isabel akhirnya mengambil tindakan berbeda dengan meminta August untuk bersekolah di sekolah umum karena selama ini August belajar di rumah dengan bantuan ibunya. August pun serta merta menolaknya, karena ia merasa tidak bisa menghadapi tatapan ngeri terus menerus sepanjang hari dari teman-teman sekolahnya. Namun dengan pertimbangan-pertimbangan dari Ayah, Ibu dan Olivia, kakaknya, August pun mengambil tindakan berani untuk mencoba sekolah umum. Ia melakukan tour keliling sekolah sebelum sekolah dimulai dengan bantuan Mr. Tushman sebagai kepala sekolah. Mr. Tushman meminta bantuan beberapa anak, Julian, Jack dan Charlotte untuk menemani August mengenal sekolah barunya. Di kesempatan perkenalan pertama ini pun, August sudah dihadapkan dengan sikap jahat Julian, namun ia juga memperoleh Jack sebagai teman barunya. Pada saat sekolah dimulai, petualangan August menghadapi dunia pun ikut mulai. Hampir tidak ada orang yang mau duduk bersebelahan dengannya selain Jack, teman-temannya menganggap dia semacam wabah yang akan menular jika disentuh. Waktu makan siang, ia harus duduk di meja sendirian sementara semua orang berbisik-bisik di sekitarnya, namun saat ini pun ia memperoleh teman lain bernama Summer, seorang gadis cantik yang datang menghampirinya duduk makan siang bersama dan sejak saat itu mereka terus makan bersama. August mulai belajar menghadapi dunia yang semula dihindarinya. 

Wednesday, October 30, 2013

[Review] The Remains of the Day by Kazuo Ishiguro


Title: The Remains of the Day (Puing-Puing Kehidupan)
Author: Kazuo Ishiguro
Publisher: Hikmah
Published: January 2007
Pages: 336p
ISBN: 979-114-023-5

Ada orang-orang yang mengejar kekayaan dalam hidup, ada yang mencari ketenangan dan mungkin hanya sedikit orang yang mengusahakan pelayanan sempurna kepada majikan tanpa maksud menumpuk harta. Melihat buku ini dari tampilan luar sedikit membuatku menebak-nebak, apa gerangan yang ingin disampaikan Ishiguro dalam tulisannya. Aku mencari sedikit petunjuk dari sinopsis di belakang cover dan mendapati bahwa buku ini bercerita tentang seorang kepala pelayan bernama Stevens yang bekerja di Darlington Hall dengan penuh dedikasi, sukses dan disebut bermartabat serta luar biasa, namun kehilangan beberapa hal yang dikorbankannya termasuk seorang wanita bernama Miss Kenton. Apakah buku ini lantas menjadi kisah “mengejar kembali cinta yang hilang”? Sejujurnya aku sempat berpikir seperti itu, namun apa yang kudapati ternyata sama sekali berbeda. 

Monday, September 2, 2013

[Review] Conspirata by Robert Harris

Title: Conspirata
Author: Robert Harris
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Oktober 2011
Pages: 512p
ISBN: 978-979-22-7619-0


Robert Harris kembali melanjutkan kisah Marcus Tullius Cicero melalui Tiro, budak yang menjadi sekertaris pribadi Cicero. Diakhir buku pertama, Imperium, Cicero berhasil meraih jabatan konsul dengan kecerdikan politik yang luar biasa. Bagi musuh-musuhnya, kekayaan dan pasukan adalah senjata utama, namun bagi Cicero kata-kata adalah satu-satunya senjata yang ia miliki. Dengan kata-kata, ia meniti karirnya dari nol. Tanpa silsilah keluarga bangsawan, ia memulai garis bangsawan itu agar kelak anak-anaknya bisa disebut keturunan konsul. Diawal masa jabatannya sebagai konsul, ia dihadapkan pada mutilasi seorang anak yang menjadi budak rekan konsulnya Hybrida, dari peristiwa ini Cicero mendapat informasi mengenai konspirasi yang sedang dibangun untuk melawan dan bahkan membunuhnya. Di sisi lain ada Catilina, anggota senat yang seperti monster menakutkan bagi bangsa Roma, khususnya bagi Cicero. Catilina saja sudah cukup mengerikan apalagi ditambah dengan pendukung lainnya yang perlahan-lahan membuat Cicero mempertanyakan siapa kawan dan lawan. Namun musuh yang paling besar yang dihadapi oleh seorang Cicero adalah Julius Caesar. Kepintaran Cicero mungkin hanya bisa disandingkan dengan ambisi Caesar untuk menjadi penguasa tunggal. Perlahan tapi pasti Cicero menempatkan mata-mata, merangkul pendukung dan menyiapkan umpan untuk memancing setiap konspirator terjebak dan muncul kepermukaan. Siasatnya pun berhasil dengan akhir hukuman mati bagi setiap orang yang terbukti terlibat dalam konspirasi yang membahayakan Roma. Sayangnya kemenangan ini agak pincang karena Cicero melepaskan Caesar yang jelas ikut terlibat dalam konspirasi itu. Lepasnya Caesar, kepulangan Pompeius Agung dan munculnya skandal perselingkuhan Clodius dan istri Caesar pada saat hari penyembahan dewi Bona Dea menjadi pemicu titik balik kehidupan Cicero. Kali ini, bagaimana kata-kata akan mampu menyelamatkannya?

Wednesday, July 31, 2013

[Review] Harry Potter and Deathly Hallows by JK Rowling


Title: Harry Potter and Deadly Hallows
Author : JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Pubslihed: Januari 2008
Pages: 1008p
ISBN: 978-979-22-3348-3

Buku ketujuh ini seharusnya menceritakan tahun ke-7 Harry berada di Hogwartz, namun peristiwa menyedihkan di akhir buku ke-6 memantapkan tekad Harry untuk meninggalkan Hogwartz dan melakukan tugas yang harus dipikulnya. Menjadi tugas Harry untuk menemukan Hocrux yang diciptakan oleh Sang Pangeran Kegelapan. Pecahan jiwa Voldemort tersimpan di dalam setiap Hocrux dan selama Hocrux itu masih utuh, Voldemort takkan pernah bisa dikalahkan.

[Review] Imperium by Robert Harris

Title: Imperium
Author: Robert Harris
Pubsliher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Juli 2008
ISBN: 978-979-22-3774-0

“Kisah ini dimulai ketika Tiro membuka pintu pada suatu hari bulan november yang dingin dan menemukan seorang pria tua yang ketakutan, penduduk sisilia yang menjadi korban perampokan Gubernur Romawi korup, Verres. Orang itu meminta Cicero mewakilinya menuntut sang Gubernur. Namun, bagaimana seorang Senator yang tidak kaya, tak dikenal, bahkan dibenci kaum aristokrat, dapat mengajukan tuntutan terhadap Gubernur Romawi yang kejam dan memiliki pendukung di tempat tinggi?”

Imperium adalah kekuasaan politis tertinggi – kekuasaan atas hidup dan mati – yang dimandatkan Negara kepada seseorang. Melalui riset yang teliti, Robert Harris menampilkan sebuah cuplikan kehidupan politik Roma pada masa sekitar 50 SM melalui sudut pandang Tiro, sekertaris pribadi Marcus Tullius Cicero, Orator dan Negarawan yang pernah hidup pada masa-masa paling menentukan dalam sejarah Romawi Kuno.

Tuesday, July 30, 2013

[Review] Coraline by Neil Gaiman


Title: Coraline
Author: Neil Gaiman
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: November 2004
Pages: 232p
ISBN: 978-979-22-1111-5

SYNOPSIS
Di flat yang ditempati keluarga Coraline ada 21 jendela dan 14 pintu. Tiga belas pintu bisa membuka-menutup, pintu ke-14 dikunci, dan dibaliknya hanya ada tembok batu bata. Suatu hari Coraline membuka pintu itu, dan menemukan lorong ke flat lain, di rumah lain yang persis dirumahnya.
Mulanya semuanya tampak menyenangkan di flat itu. Makanannya lebih enak. Mainan-mainannya mengasyikkan. Tapi di sana ada ibu lain, ayah lain, dan mereka ingin menahan Coraline di situ selama-lamanya. Mereka ingin mengubahnya dan tidak melepaskannya lagi.
Di rumah itu juga ada anak-anak lain yang terperangkap, jiwa-jiwa yang dipenjara di balik cermin. Dan Coraline satu-satunya harapan mereka untuk selamat.

Sunday, July 28, 2013

[Review] Harry Potter and Half-Blood Prince by JK Rowling


Title: Harry Potter and Half-Blood Prince
Author: JK Rowling
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Januari, 2006
Pages: 816p
ISBN: 979-22-1762-2

SYNOPIS – diambil dari sinopsis dibuku terbitan GPU.


Harry di tahun keenamnya di Hogwartz diangkat jadi kapten tim Quidditch Gryffindor heran sekali, mendadak Quidditch jadi sangat sangat populer. Banyak sekali anak yang mendaftar ingin masuk tim, bahkan sampai ada anak-anak Hufflepuff dan Revenclaw yang menyelundup. Tetapi seperti kata Hermione, “Bukan Quidditch yang ngetop, tapi kau!” Kau belum pernah semenarik ini, dan jujur saja, kau belum pernah sekeren ini...seluruh dunia sihir harus mengakui kau benar soal Voldemort telah kembali dan bahwa kau telah menghadapinya dua kali dalam dua tahun terakhir ini dan berhasil selamat dalam dua-duanya. Dan sekarang mereka menyebutmu ‘Sang Terpilih’ – nah coba, tidak bisakah kau melihat kenapa orang terpesona olehmu?”. Pantas saja gadis-gadis sampai nekat mau memberikan ramuan cinta kepada Harry. Namun Harry tidak memusingkan semua itu. Hanya ada satu gadis yang memenuhi pikirannya. Lagi pula dia sangat sibuk. Tahun ini Dumbledore memberinya pelajaran privat. Mempersiapkannya menghadapi musuh bebuyutannya, Lord Voldemort. Seperti dikatakan Ron, Dumbledore pasti tak akan membuang-buang waktu untuk memberinya pelajaran kalau dia menganggap Harry pecundang – dia pasti berpendapat Harry punya peluang! Harry mengira cita-citanya untuk menjadi Auror telah kandas, karena nilai Ramuannya tidak mencukupi. Namun dia keliru. Tahun ini Snape tidak lagi mengajar Ramuan, dan Harry menjadi yang paling pintar dalam kelas Ramuan – berkat bantuan Pangeran Berdarah-Campuran!

Tuesday, July 9, 2013

[Review] Pride and Prejudice by Jane Austen

Title: Pride and Prejudice
Author: Jane Austen
Publisher: Qanita
Published: Juli 2011 (Cetakan IV)
Pages: 588p
Genre: Classic Romance
Review for BBI Read Along on June (review telat banget)

Jane Austen adalah novelis asal inggris yang banyak menyajikan nuansa romance dalam karya-karyanya. Austen lahir di Hampshire Inggris dan memulai karyanya melalui novel pertamanya Sense and Sensibility yang diterbitkan pada tahun 1811. Elizabeth Bennet dalam Pride and Prejudice adalah tokoh favorit Austen, ia menjadikan Elizabeth Bennet sebagai salah satu tokoh perempuan yang paling banyak dikagumi dalam literatur Inggris. Apa yang membuat Elizabeth Bennet begitu istimewa? Diawal buku terbitan Qanita ini, dikatakan bahwa “perangainya yang tegas, feminis, dan pada saat bersamaan ceria” merupakan hal-hal yang membuat wanita ini istimewa. Mengapa Elizabeth Bennet harus diciptakan bersinggungan dengan feminisme? Ada apa dengan masyarakat inggris saat itu?

Thursday, May 30, 2013

[Review] The Great Gatsby by Scott Fitzgerald


Titile: The Great Gatsby
Author: Scott Fitzgerald
Publisher:  Alma Classic Ltd
Published: July 2012
Pages: 213p
Borrowed from Astrid Lim

BBI’s reading schedule this month introduce me to The Great Gatsby by Scott Fitzgerald. Suddenly everyone is talking about Gatsby, in my whazzap, facebook, twitter, Gatsby was the topic. So i challenge myself to join and read the book that actually scares me because all the metaphor and the unusual way of storytelling. I began to read the indonesian version and i don’t understand it. So thanks to Astrid who allow me to borrowed her book, an original version. 

Friday, March 29, 2013

[Review] Interpreter of Maladies by Jhumpa Lahiri


Title: Interpreter of Maladies
Author: Jhumpa Lahiri
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: December 2006
Pages: 248p
ISBN: 979-22-2518-8

Interpreter of Maladies memperkenalkan saya, untuk pertama kalinya pada sastra India. Entah tepat atau tidak menyebut karya Jhumpa Lahiri ini sebagai sastra India, mengingat sang penulis sendiri dilahirkan dan dibesarkan dengan budaya Amerika. Buku ini adalah kumpulan cerpen yang memuat 9 cerita pendek bercorak India dan Amerika. Kesembilan kisah ini, meskipun disajikan dalam bentuk fiksi, jika diamati lebih cermat, justru memuat gambaran kehidupan nyata pada masa yang berbeda-beda. Terjepit diantara dua budaya yang berbeda, Jhumpa Lahiri, menyuguhkan sudut pandang Imigran India yang pindah ke Amerika, hubungan diantara keluarga, akibat dari sebuah peradaban dan budaya, dan tanggungjawab seorang penerjemah.

Monday, March 18, 2013

[Review] The Three Musketeers by Alexandre Dumas

Title: Trio Musketri / The Three Musketeers
Author: Alexandre Dumas
Publisher: Serambi
Published: Januari 2010
Pages: 537p
ISBN: 978-979-024-180-0

Kisah ini dimulai dengan menceritakan seorang pemuda gascon bernama D’Artagnan yang meninggalkan rumahnya dan menempuh perjalanan menuju Paris dengan tujuan menjadi Musketri. Musketri di Perancis adalah satuan pengawal Raja yang dibentuk pada tahun 1622 dibawah kepemimpinan Louis XIII. Mereka bertugas sebagai pengawal Raja ketika berada di luar Istana. D’Artagnan membawa surat pengantar dari ayahnya kepada Monsieur D’Treville untuk mempermudah dirinya bergabung dengan Musketri, namun alih-alih berhasil menyerahkan suratnya, D’Artagnan justru kehilangan suratnya ditengah perjalanan karena terlibat percekcokan dengan seorang laki-laki misterius. Baru saja terlepas dari masalah yang satu, ia kembali terlibat masalah lainnya. Kali ini ia harus berduel dengan tiga orang laki-laki dalam waktu hampir bersamaan. Namun duel tersebut batal dan D’Artagnan justru mendapatkan tiga sahabat baru yang dikenalnya sebagai Trio Musketri, Athos, Porthos, dan Aramis. 


Petualangan D’Artagnan tidak berhenti sampai disitu, Alexandre Dumas kembali meramu petualangan, mengungkap intrik dan membumbui sejarah Perancis menjadi suatu karya yang telah berkali-kali ditampilkan dalam layar lebar sampai masa kini. Trio Musketri tidak lekang oleh waktu. Anehnya, judul Trio Musketri yang mengacu kepada Athos-Porthos-Aramis, justru didominasi oleh petualangan D’Artagnan sebagai tokoh utama. D’Artagnan yang digambarkan sebagai anak muda yang kecerdasannya melebihi ketiga muskteri itu, menyeret ketiga sahabatnya dalam intrik politik yang melibatkan Raja, Ratu, Kardinal Richelieu dari sisi Perancis dengan Duke of Buckingham dari sisi Inggris. Intrik politik, ambisi dan kisah cinta menyeret keempat sahabat dalam peristiwa-peristiwa yang acap kali menjadikan nyawa mereka sebagai harta satu-satunya yang tersisa dan sulit untuk dipertahankan.

Thursday, February 28, 2013

[Review] Oliver Twist by Charles Dickens



Kesulitan ekonomi dapat membuat manusia menjadi serakah, brutal dan tanpa belas kasihan. Bagaimana ketamakan manusia itu menguasainya dan apa efek luar biasa yang ditimbulkannya,  digambarkan dengan jelas oleh Charles Dickens dalam buku yang telah beberapa kali di sajikan lewat layar lebar ini. Banyak orang mengenal Oliver Twist lewat film yang pernah ditayangkan pada tahun 1948, 1968 (musikal), dan 2005. Oliver Twist pun berkali-kali masuk dalam nominasi Academy Awards dan pernah memenangkan penghargaan Oscar untuk kategori Best Picture. Namun sejujurnya saya belum pernah menonton satupun filmnya, sehingga rasanya menyenangkan sekali membaca buku ini tanpa clue sedikit pun tentang ide ceritanya.

Thursday, January 31, 2013

Dracula by Bram Stoker




Zaman sekarang, vampir bukan lagi tokoh yang mengerikan. Gambaran vampir yang membekas adalah sosok Edward Cullen yang digandrungi banyak remaja sampai orang dewasa. Vampir seperti Edward Cullen adalah sosok vampir yang tidak lagi bermasalah dengan sinar matahari, melainkan menjadi semakin indah dibawah sinar matahari. Ia tinggal di rumah kaca mewah di tengah hutan dan berhasil membuat wanita manusia jatuh cinta kepadanya dan bahkan menikahinya. Sosok vampir yang diperkenalkan oleh Stephanie Mayer ini sungguh berbeda dengan asal mula vampir yang sejak lama diciptakan oleh Bram Stoker. Stoker memiliki beberapa karya, namun kisah vampir yang ditulisnya adalah satu-satunya karya yang membuatnya cukup terkenal. Vampir yang diciptakan oleh Stoker adalah sosok yang tinggi, berhidung bengkok dan bergigi runcing. Ia dikenal dengan nama Count Dracula yang tinggal di sebuah kastil di daerah Transylvania.

Sunday, January 13, 2013

A Black Book from Secret Santa and Her Riddle

Waktu itu saya lagi hectic mengurusi event year end kantor dan tiba-tiba bapak office boy datang menghampiri dan membawa bungkusan dengan nama pengirim Secret Santa...woooooww...saya berhenti sebentar sambil pamer-pamer di kantor. Dari penampakan luar saja, saya suka banget sama buku ini, covernya yang merah hitam itu...ini dia penampakan buku dari my Secret Santa.


Lalu setelah happy dengan bukunya, mulailah saya sempoyongan melihat riddle si Santa yang menurut saya tak memberikan clue apa-apa,

Never imagine yourself not to be otherwise that what it might appear to other that you were or might have been was not otherwise than what you had been would have appeared to them to be otherwise

Nah itu dia riddle-nya yang adalah salah Quote dari buku Alice in Wonderland. Untungnya si Santa, mungkin tanpa sadar meninggalkan jejak yang cukup jelas untuk dilacak hehehe...dan ternyata my Secret Santa memang mirip-mirip sama Alice loh :)

O iya, mohon maaf ya Santaku yang baik, postingan ini terlambat :D

Monday, December 31, 2012

[Review] The Time Keeper


Burung-burung tidak terlambat. Anjing tidak perlu melihat jam tangan.
Rusa tidak ribut-ribut tentang hari-hari ulang tahun yang telah lewat.
Hanya manusia yang mengukur waktu.
Hanya manusia yang menghitung jam.
Itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan terhebat yang tidak dirasakan mahluk-mahluk lainnya….Takut kehabisan waktu. (hal 16)

Dor adalah manusia pertama di dunia yang mulai menghitung waktu. Ketika dia mulai menghitung, dia mendapat pengetahuan luar biasa, namun kehilangan setiap momen berharga. Dia memperhatikan waktu, dan melupakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya pada waktu itu. Ketika istrinya hampir meninggal, dia menjadi marah terhadap waktu. Dia ingin memiliki kuasa atas waktu sehingga bisa mengendalikan dunia dan menahan kepergian istrinya. Namun dipuncak kemarahannya, ia justru dibawa oleh kekuatan tak terduga ke sebuah gua yang dipenuhi suara-suara permohonan setiap orang yang meminta diberikan lebih banyak waktu. Ia tinggal di gua itu berabad-abad lamanya, sampai suatu saat ia diminta kembali ke bumi, mencari dua orang dan mengajari mereka apa yang telah dipelajarinya. Pria tua yang menempatkannya di dalam gua hanya berpesan,

“ada alasannya mengapa Tuhan membatasi hari-hari manusia…tuntaskan perjalananmu dan kau akan mengerti” (hal 117)

Victor Delamonte adalah seorang yang sangat kaya, namun dokter telah memberikan vonis bahwa waktunya tidak banyak, ia menderita kanker. Karena terbiasa memperoleh apapun yang diusahakannya, ia pun ingin mengusahakan kesembuhannya, ia ingin mengalahkan kematian dan hidup lebih lama. Ia menghabiskan waktu-waktu terakhirnya dengan terus bekerja dan mencari jalan keluar atas masalah kematiannya. Ia mengabaikan istrinya dan terus melakukannya bahkan disaat-saat terakhir hidupnya. Sarah Lemon, siswi SMU yang malu dengan kecerdasannya, terus merasa bosan dengan kehidupannya, terlebih setelah ia mendapat penolakan dari laki-laki yang ditaksirnya. Ia memperlakukan ibunya seperti musuh dan ia berencana menyakiti dirinya sendiri agar laki-laki yang menolaknya merasa menyesal. Dua orang asing ini harus belajar memahami waktu.

Membaca buku ini, mengingatkan saya pada Ebenezer Scrooge. Namun dengan cara yang berbeda, Mitch Albom mengajarkan saya hal yang sama dengan pesan Dickens lewat kisah Scrooge. Mitch Albom telah membuat saya jatuh cinta dengan semua karyanya sejak saya membaca Tuesday with Morrie. Ini adalah karya Mitch Albom kelima yang telah saya baca. Apa kesamaan dari kelima buku itu? Semuanya bersinggungan dengan KEMATIAN. Tampaknya, Mitch Albom benar-benar meresapi pesan yang disampaikan oleh Profesor Morrie Schwartz, bahwa “When you learn how to die, you learn how to live”. Rasanya sejak pesan itu, ia terus membahas tentang hal yang satu itu dengan berbagai macam cara untuk membuat setiap pembacanya belajar cara hidup. The Time Keeper mengajak pembaca untuk memikirkan kembali hal apa yang paling berharga dalam hidupmu. Apakah itu pekerjaanmu? Keluargamu? Anak-anak? Ataukah uang? Temukan hal itu dan nikmati waktumu bersama hal itu. Lima bintang untuk Mitch Albom.

Beberapa waktu yang lalu, saya ikut serta merayakan ulang tahun presiden direktur di tempat saya bekerja, Bpk Teddy Rachmat. Di acara itu, kami meminta beliau untuk memberikan pesan kepada kami semua, dan beliau berkata: time is running so fast, don’t waste your time and follow your dreams/heart. Ada alasannya mengapa Tuhan membatasi hari-hari manusia, bacalah dan anda akan memahaminya.

------------------------------------------------
Judul: The Time Keeper (Sang Penjaga Waktu)
Penulis: Mitch Albom
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Oktober 2012
Tebal: 312 hal
ISBN: 978-979-22-8977-0
-------------------------------------------------

Thursday, November 8, 2012

"Gone with the Wind" Read Along 2012


Gone with the Wind published by Gramedia Pustaka Utama


Well, my dear, take heart. Someday, I will kiss you and you will like it. But not now, so I beg you not to be too impatient ~ Rhett Butler

Classic Club menuntun saya mengenal salah satu karya sastra yang sangat kontroversial. Karya sastra yang ditulis oleh penulis asal Amerika, Margaret Mitchell. Wow…buku setebal seribu halaman yang cukup membuat saya cemas, akankah saya mampu menyelesaikannya? Namun setebal apapun sebuah buku, jika dirangkai dengan menarik, ribuan halaman pun tidak akan menjadi masalah, dan tanpa terasa saya sudah berada dilembar-lembar terakhir buku ini. Kisah ini mulai ditulis pada tahun 1926 dan akhirnya diterbitkan pertama kali pada tahun 1936. Novel ini bergenre romance yang berpusat pada kisah cinta antara Scarlett dan seorang pria asal Charleston bernama Rhett Butler. Walaupun ditulis pada awal abad ke-19, namun kisah ini dilatarbelakangi oleh perang saudara di Amerika pada tahun 1861-1865 serta masa-masa rekonstruksi paska perang. Hmmm….kisah yang melibatkan berbagai karakter, situasi, dan tentu saja emosi yang sangat beragam. Pembaca yang baik… once upon a time….

Hiduplah Scarlett O’Hara bersama kedua orang tuanya di Georgia, bagian selatan Amerika. Scarlett hidup di Tara, rumah dan tanah perkebunan orang tuanya. Ia adalah anak sulung dari pasangan Gerald O’Hara dan Ellen Robillard. Keluarga ini terbentuk dari dua budaya yang berbeda. Gerald adalah pria asal Irlandia yang berjuang sepanjang hidupnya untuk mendapatkan semua yang dimilikinya. Sedangkan Ellen terlahir dalam keluarga bangsawan Perancis. Oleh Ellen, Scarlett selalu dididik mengikuti gaya bangsawan seperti layaknya wanita pada masa itu yang harus terlihat lemah, tidak boleh menunjukkan kecerdasannya, dan selalu menjaga sikap.

Self-centered” sepertinya ungkapan yang tepat untuk menggambarkan karakter Scarlett. Ia tahu bahwa dirinya memiliki pesona yang menarik para pria, sehingga acap kali menggunakannya untuk kesenangannya sendiri, bahkan terkadang sangat berlebihan. Ia senang dikelilingi oleh banyak pria, walaupun itu berarti ia akan selalu mendapatkan cibiran dari setiap wanita disekitarnya. Walaupun selalu dikelilingi pria, Scarlett diam-diam menyimpan rasa cintanya kepada Ashley Wilkes. Ashley memiliki karakter yang sangat berbeda dengan semua pria yang selalu mengelilingi Scarlett.

Karena Ashley terlahir sebagai manusia yang menggunakan waktu luangnya untuk berpikir, bukan bertindak. Ia merajut mimpi-mimpi indah aneka warna yang sama sekali tak tersentuh dunia nyata. Ia hidup dalam dunia khayal yang lebih indah daripada Georgia, dan kembali ke dunia nyata dengan enggan ~ Hal 35

Suatu hari ia terkejut menerima undangan pertunangan Ashley dan Melanie Hamilton. Saat menghadiri pertunangan Ashley di Twelve Oaks, kediaman keluarga Wilkes, ia berusaha mengungkapkan perasaannya pada Ashley dengan harapan Ashley akan membatalkan pertunangannya dengan Melanie. Namun Ashley menolaknya dan membuat Scarlett sangat marah. Kemarahannya semakin menjadi ketika seorang tamu bernama Rhett Butler menggoda sikapnya itu.  Tanpa berpikir panjang, saat itu juga Scarlett lantas menerima lamaran Charles Hamilton dengan tujuan untuk membalas dendam pada Ashley. Scarlett dan Charles menikah sehari sebelum pernikahan Ashley dan tak lama kemudian Scarlett pun hamil. Pada saat yang sama pecahlah perang saudara di Amerika. Sebelas Negara Bagian budak di Selatan mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat dan membentuk Konfederasi. Ashley dan Charles berangkat mewakili Konfederasi dalam peperangan itu dan sayangnya Charles meninggal karena terserang disentri di kamp penampungan prajurit. Sungguh malang nasib Scarlett, diusia 16 tahun ia telah menjadi janda dengan seorang anak bernama Wade Hampton Hamilton. Status janda prajurit konfederasi seperti cangkang yang menyusahkan Scarlett karena ia harus mengenakan pakaian berkabung yang jauh dari mode, tidak bisa mengikuti pesta-pesta yang sangat disukainya, tidak bisa berdansa, dan tentu saja tidak ada pria yang akan mendekatinya lagi. Ketika ia menerima undangan dari Melanie untuk berkunjung ke Atlanta, ia pun langsung menerimanya dengan harapannya mencari suasana yang mampu mengembalikan semangat hidupnya.

Tidak butuh waktu lama bagi Scarlett untuk menyukai Atlanta, karena pusat Konfederasi berada di kota itu, banyak prajurit yang beristirahat disana, dan kota itu selalu ramai. Scarlett pun ikut membantu merawat para prajurit di rumah sakit. Masyarakat Atlanta menaruh simpati padanya sebagai seorang janda yang sedang berkabung walaupun Scarlett sama sekali tidak merasa sedih kehilangan Charles. Di kota ini pun Scarlett bertemu kembali dengan Rhett Butler, di sebuah pesta dansa, saat Scarlett sedang bertugas. Rhett memberikan uang sebesar $150 kepada penyelenggara pesta untuk bisa berdansa dengan Scarlett. Semua orang terkejut dengan permintaan Rhett karena Scarlett dianggap masih berkabung. Namun Scarlett bersedia untuk berdansa dengan dalih berkontribusi untuk Konfederasi. Scarlett pun kembali ke lantai dansa dan menikmati cara Rhett memperlakukannya. Sejak saat itu Scarlett mulai sering terlihat bersama Rhett dan semakin lama masyarakat Atlanta semakin sering mengunjingkannya, namun ia sama sekali tidak peduli. Satu-satunya orang yang masih terus mendukung dan menyayanginya adalah Melanie, meskipun tanpa sepengetahuan Melanie, Scarlett sangat membencinya. Namun disaat Melanie hamil dan membutuhkan bantuan untuk melahirkan, Scarlett lah yang menemani dan membantunya. Hal ini dilakukannya bukan karena ia menyayangi Melanie, namun karena ia telah berjanji kepada Ashley akan menjaga Melanie dan bayinya. Rhett yang terus mengunjunginya pun tidak menyurutkan cintanya kepada Ashley, walaupun terkadang ia mengharapkan Rhett terus ada menemaninya. Ia pun bingung dengan perasaannya kepada kedua pria itu. Meskipun Rhett mencintai Scarlett, namun ia pun tidak pernah mengakuinya dengan serius di depan Scarlet, semuanya itu karena sikap Scarlett.
You're so brutal to those who love you, Scarlett.
You take their love and hold it over their heads like a whip ~ Rhett Butler

Saat pasukan Yankee hampir membungihanguskan Atlanta, Scarlett membawa Wade, Melanie dan anaknya meninggalkan Atlanta, memasuki hutan, menempuh perjalanan panjang tanpa persediaan makanan menuju Tara. Ancaman maut kapan saja bisa menghampirinya namun ia mengerahkan semua kekuatannya dan menjadi tumpuan dalam perjalanan itu. Dan sejak saat itu Scarlett yang lama hilang sudah. Ia bertransformasi menjadi Scarlett yang baru. Ketika ia tiba di Tara, ibunya telah meninggal dan ayahnya telah menjadi pikun karena perasaan kehilangan yang sangat mendalam. Hanya ada sedikit makanan namun begitu banyak orang yang harus diberi makan. Sejak saat itu, Scarlett menjadi kepala rumah tanggal di Tara. Ia melukai tangannya dengan melakukan pekerjaan kasar, mengatur persediaan makanan, bahkan membunuh seorang tentara Yankee yang hampir merampoknya di rumahnya sendiri.

Kini ia memandang segala sesuatu dengan sudut pandang baru. 
Di suatu tempat, dalam perjalanan menuju Tara, ia telah membuang masa remajanya. Mala mini adalah malam terakhir ia menganggap dirinya anak kecil. Setelah itu, ia akan menjadi seorang wanita. Masa-masa remaja telah lewat ~ hal 460

Scarlett yang kekanak-kanakan tidak ada lagi, kini ia bertekad untuk memulihkan keadaannya, mempunyai banyak uang agar tidak pernah hidup miskin lagi, walaupun untuk itu ia harus menikah lagi dengan pria yang tidak dicintainya, pria yang jauh lebih tua, dan pria yang seharusnya tidak boleh dinikahinya. Karakter Scarlett berubah total. Seperti apa karakternya? Itulah pertanyaan paling penting yang perlu dijawab. Apakah ia bahagia dengan pernikahannya yang kedua? Siapa pria yang dinikahinya? Lalu bagaimana kelanjutan kisah cinta Scarlett dan Rhett atau adakah harapan ia akan bersatu dengan Ashley?  Lalu bagaimana dengan peperangan yang sedang berlangsung hebat antara pihak Konfederasi dan Yankee?

Gambaran budak dalam karya Mitchell ini menjelaskan perbedaan yang sangat mencolok dari karya lain dengan latar belakang yang sama. Salah satunya adalah Uncle Tom’s Cabin, karya Harriet Beecher Stowe yang menjelaskan bahwa budak yang tinggal di daerah selatan diperlakukan dengan sangat buruk, bahkan dicambuk sampai mati. Namun Gone with the Wind menjelaskan suasana yang berbeda. Para budak terlihat bahagia bersama majikan mereka, bahkan beberapa dari mereka tetap tinggal meskipun telah dibebaskan. Karena itu karya Mitchell ini sering disebut sebagai Anti Tom Literature. Kedua buku inilah yang mengenalkan saya pada salah satu sejarah kelam di Amerika. Namun Gone with the Wind memperkaya saya dengan pengetahuan detail tentang peperangan antara Konfederasi dan Yankee. Memberitahukan saya perasaan kelaparan dan putus asa yang ditimbulkan oleh perang. Dan mengenalkan saya pada budaya yang mengungkung wanita pada masa itu. Novel ini banyak membicarakan tentang cinta. Namun cinta tidak semata-mata menjadi pusat perhatian saya. Ada banyak tema lain yang bisa dijadikan bahan diskusi seperti budaya,  perjuangan hidup, peperangan, kekayaan dan kemiskinan, ironi, kelas masyarakat, pembatasan peran pria dan wanita serta keserakahan. Begitu banyak tema yang akan membuat tulisan ini menjadi sangat panjang jika membahasnya satu persatu. Karena itu silahkan anda membacanya. Membacalah terus meskipun anda mulai membenci Scarlett, karena ada Rhett, Mammy, Ellen, Paman Peter, dan karakter-karakternya lain yang akan membuat anda jatuh cinta. Rhett dan Melanie adalah dua karakter yang saya sukai dalam cerita ini. Singkatnya, memiliki pacar seperti Rhett sama menyenangkannya dengan memiliki sahabat seperti Melanie.

Margaret Munnerlyn Mitchell adalah penulis asal Amerika yang melewati masa kecil di daerah bergaya Victorian, yang tidak jauh dari kawasan Darktown, tempat yang banyak dihuni oleh masyarakat African American di Atlanta. Gone with the Wind menjadi satu-satunya karya Mitchell yang pernah diterbitkan semasa hidupnya dan sekaligus membawanya menerima Pulitzer Prize pada tahun 1937. Karya ini pun telah diangkat ke layar lebar pada tahun 1939. Event read along dan tulisan resensi ini dibuat untuk mengenang hari kelahiran Margareth Mitchell yang tepat pada tanggal 8 November 1900. Saya memberikan 4 bintang untuk karya klasik asal Amerika ini.

--------------------------------------------
Judul : Gone with the Wind
Penulis : Margaret Mitchell
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Juni 2009 (cetakan kedua)
Tebal : 1124 hal
ISBN : 978-979-22-0032-4
--------------------------------------------

Monday, September 3, 2012

Gone With The Wind Read Along 2012




“Gone with the Wind” was listed on my classic club reading list since I joined the club but I don’t have enough courage to start it alone, so thanks to Fanda for being a host to this GWTW read along. Why is the book end up in my reading list? Actually is because it was listed in “1001 Books You Must Read before You Die”. The read along started on September 1st, 2012 till November 7th, 2012. I will read a version in Indonesian, published by Gramedia Pustaka Utama. According to Fanda’s master post, there will be a discussion after each part of the book. You can see the details HERE.

Actually I know nothing about Margaret Mitchell's work or life story. So this is the first time I meet her through thousand pages of GWTW, I really hope that I can enjoy this book. I do love classic literature, but will I success with thousand pages of it? We’ll see :)