Author: Jane Austen
Publisher: Qanita
Published: Juli 2011 (Cetakan
IV)
Pages: 588p
Genre: Classic Romance
Review for BBI Read Along on
June (review telat banget)
Jane Austen adalah novelis asal
inggris yang banyak menyajikan nuansa romance dalam karya-karyanya. Austen
lahir di Hampshire Inggris dan memulai karyanya melalui novel pertamanya Sense and Sensibility yang diterbitkan
pada tahun 1811. Elizabeth Bennet dalam Pride and Prejudice adalah tokoh favorit
Austen, ia menjadikan Elizabeth Bennet sebagai salah satu tokoh perempuan yang
paling banyak dikagumi dalam literatur Inggris. Apa yang membuat Elizabeth
Bennet begitu istimewa? Diawal buku terbitan Qanita ini, dikatakan bahwa
“perangainya yang tegas, feminis, dan pada saat bersamaan ceria” merupakan
hal-hal yang membuat wanita ini istimewa. Mengapa Elizabeth Bennet harus
diciptakan bersinggungan dengan feminisme? Ada apa dengan masyarakat inggris
saat itu?
Pride and Prejudice merupakan
karya sastra yang memberikan gambaran kehidupan masyarakat di Inggris sekitar abad
ke-19. Mr dan Mrs Bennet memiliki lima orang putri yang terkenal cantik di
wilayah Hertfordshire. Suatu hari Mrs. Bennet mendengar bahwa sebuah rumah
mewah di wilayah itu baru saja dibeli oleh seorang pemuda kaya. Terdorong oleh
keinginannya menikahkan anaknya dan mengangkat martabat keluarga, ia pun
memaksa suaminya untuk mendatangi si orang asing dan memperkenalkan
putri-putrinya. Ia berharap, pemuda kaya itu akan memilih salah satu dari
mereka untuk dijadikan istri. Pertemuan pun terjadi dan tak perlu disangkal
bahwa si pemuda kaya yang bernama Mr. Bingley segera jatuh cinta pada anak
tertua keluarga Bennet, Jane Bennet. Mr. Bingley ternyata tidak datang
sendirian, ia membawa sahabatnya Mr. Darcy dan adik perempuannya Miss Bingley. Mr.
Darcy langsung dikenal sebagai pria angkuh dan tak seorang pun menyukainya.
Seperti kebanyakan orang lainnya, Elizabeth Bennet pun memiliki kesan yang sama
terhadap pria ini, namun perbedaannya, Elizabeth mampu melemparkan argumentasi
tajam kepada Mr. Darcy yang membuat pria itu justru mulai mengagguminya.
Plot cerita berlangsung dengan
memperlihatkan pesta-pesta dansa yang diadakan oleh Mr. Bingley yang diwarnai
dengan matrealisme Mrs. Bennet yang terus "menjual" anak-anaknya pada pria-pria
kaya. Disisi lain, Elizabeth Bennet tanpa disadarinya semakin menarik perhatian
Mr. Darcy. Di tengah-tengah perkembangan hubungan Mr. Darcy dan Elizabeth, yang
sejujurnya tidak bisa dibilang berkembang, masuklah seorang pria asing yang
bernama Mr. Wickham. Kehadirannya membuat Mr. Darcy marah, namun Elizabeth
justru semakin membencinya karena perangainya itu. Tak lama setelah sebuah
pesta dansa usai, Mr. Bingley dan rombongannya meninggalkan Hertfordshire
menuju London tanpa kabar apapun, bahkan kepada Jane Bennet yang jelas-jelas
telah jatuh cinta padanya. Hal ini membuat Elizabeth berang karena melihat
kakaknya menderita, namun ia tak bisa melakukan apa-apa dan terus berusaha
menghibur sang kakak. Sampai suatu hari, ia berjumpa dengan Mr. Darcy saat
mengunjungi sahabatnya di Kent. Pertemuannya kembali dengan Mr. Darcy
membeberkan beberapa hal yang sangat mengaggetkannya, salah satunya adalah
pernyataan cinta Mr. Darcy kepadanya, namun sayangnya disaat yang sama
Elizabeth telah terlanjur mencaci maki pria itu dengan segala tuduhannya. Mr.
Darcy pun pergi dan meninggalkan sepucuk surat kepada Elizabeth. Membaca surat
itu membuat Elizabeth balik mencaci maki dirinya sendiri, namun rasanya semua
sudah terlambat. Bagaimana dengan masa depannya? Bagaimana dengan masa depan
Jane? Semua baru saja dirusaknya.
Selesai membaca kisah ini, aku
terus berpikir apa yang membuat kisah ini begitu istimewa dan disebut sebagai
salah satu karya yang paling terkenal dalam sejarah literatur Inggris. Apa yang
menarik dari kisah ini?
Kisah happy ever after memang tak lekang oleh waktu. Lihat saja
kisah-kisah dongeng putri salju atau si cantik dan si buruk rupa. Kisah-kisah
yang penuh imajinasi dan memuat hal positif untuk disampaikan berulang kali
kepada siapa pun pendengarnya. Aku melihat hal serupa pada karya Austen ini,
kisah romantisme sederhana yang selalu bisa menyesuaikan pada setiap zaman yang
dimasukinya. Menurutku ini menjadi salah satu kekuatan Pride and Prejudice
untuk terus bertahan sebagai novel populer yang terus diceritakan dari masa ke
masa. Selain itu, para wanita biasanya selalu memiliki impian menikahi seorang
pria seperti Mr. Darcy. Seperti Austen sendiri, aku pun sangat menyukai karakter
Elizabeth Bennet, seorang wanita tangguh yang mampu menyampaikan pendapat
pribadinya serta tidak mengikuti tuntutan masyarakat pada masa itu. Masyarakat
Inggris pada masa itu menganggap pernikahan adalah jalan keluar terbaik bagi
seorang wanita, siapapun pasangannya asalkan dapat memberikan status sosial
yang lebih baik. Tidak ada cinta, bukan masalah. Elizabeth tidak peduli dengan
aturan masa itu, she’s not going to
settle for anything less than what she wants, that’s the best part of her.
Kekuatannya ini, menurutku sedikit banyak dipengaruhi oleh buku-buku bacaannya.
Hal lain yang menarik dalam buku
ini dan tentu saja masih relevan sampai saat ini adalah Prejudice yang dibangun
oleh Elizabeth. Elizabeth Bennet tidak mampu melihat Mr. Darcy sebagaimana
mestinya karena tertutup oleh asumsi yang dibangunnya sendiri. Your value govern what you think and what
you think determine the way you see.
Aku menemukan beberapa alasan
lainnya yang menjadikan Pride and Prejudice tetap populer hingga saat ini:
- It’s the ultimate “happy ever after” tale.
- It’s fun.
- It’s the rom-com of all rom-coms.
- Sex, lies and runaway teens.
- P&P isn’t just “how to marry a millionaire, Regency style”.
- Before the Kadarshians, there were the Bennets.
- Back then, well-off people’s purpose really was to eat, drink and be merry.
- Now, as then, we choose to see what we want.
- Hypocrisy is always good for a laugh.
- Technology might change, but human nature remains the same.
Untuk lebih jelas silahkan
kunjungi http://usat.ly/10U3G3T.
Selain berbagai pendapat diatas,
ada banyak pihak yang mengatakan bahwa karya ini hanyalah sebuah roman biasa
yang tidak perlu dieluk-elukan secara berlebihan. Sejujurnya, pada awalnya aku
pun berpendapat sama. Namun demikian halnya dengan Pride and Prejudice, mungkin
saja novel yang sedang populer saat ini akan tenggelam oleh waktu dan dianggap
biasa saja oleh generasi selanjutnya. Sebut saja Hunger Games yang cukup
populer saat ini, akankah kisah itu terus menjadi kisah yang wow 50 tahun
mendatang? Who knows?
Ada beberapa bagian yang harus diakui membosankan, karena itu butuh lebih banyak waktu untuk menyelesaikan buku ini. Apalagi bagian-bagian tentang Mr. Collins..walaupun aku coba bertahan namun akhirnya ada beberapa bagian yang ku-skip karena tidak tahan dengan konteks pembicaraan yang membosankan. Namun terjemahan yang mengalir mudah dipahami sangat membantuku membaca buku ini. Tiga bintang untuk Pride and Prejudice.
Submitted for:
Read along BBI on June 2013 about Historical Romance
2013 TBR Pile Challenge hosted by Roof Beam Reader
Classic Club Project
Submitted for:
Read along BBI on June 2013 about Historical Romance
2013 TBR Pile Challenge hosted by Roof Beam Reader
Classic Club Project
wah sayang cuma 3 bintang, tapi memang buku ini sempat populerya, sampai sekarang juga :)
ReplyDeleteya aku menanggapi ide ceritanya dengan cukup datar sih mastez..klo aku liat2 di GR, bahkan ada yang ngasih cuma 2 bintang hahaha
DeleteIde ceritanya emang biasa banget kok (mungkin kita nganggapnya biasa karena jaman sekarang udah banyak cerita seperti ini ya).
ReplyDeleteTapi....Mr. Darcy itu luar biasanya abadi sepanjang masa, sy. Aku masukkin dia di salah satu top book boyfriend-ku all the time lhooo #oketerus? X))
Iya betul mba dewi..karena sekarang udah banyak sih romance seperti ini jadinya biasa aja :)
DeleteWihhh mba dewi punya top book boyfriend? aku pengen liat ah list-nya sapa aja hahahaha
Ceritanya emang biasa aja ya. Tapi mungkin di zaman itu, cerita begini jarang hehehe...
ReplyDeletehahhaa bener bgt :)
DeleteTerimakasih sudah berkunjung
HARUS baca buku ini, seperti biasa, reviewnya kece badai :)
ReplyDeletemakasih sulis :)
Deletesaya lebih jatuh cinta pada film Pride & Prejudice yang diperankan oleh Matthew MacFadyen dan Keira Knightley tahun 2005....vocal suara dan bagaimana cara Mr. Darcy menatap Elizabeth bikin melting sampai sekarang..this is to be my fav movie forever...
ReplyDeletebener bangetttttt huhuhu
Deletecari layanan jasa cargo? kami merekomendasikan layanan jasa cargo murah, kunjungi kami dengan klik link berikut unutk info lebih lanjut.
ReplyDeletehttps://www.indonekargo.com/
Saya sangat suka dengan filmnya (pride and prejudice 2005), filmnya sangat apik. Para pemainnya memainkan karakter dengan sangat baik terutama Keira Knightley and Matthew. Chemistry mereka berdua dapat sekali, the best chemistry ever
ReplyDeleteKalo di zaman now.. udah banyak banget wanita seperti Liz Bennet. Tapi bayangkan.. ini cerita zaman old.. kayak lompat zaman.. di zaman nya Liz Bennet itu agak aneh dan sdikit rebel. Ngepas dgn skrg.. tapi karena pandangan org zaman skrg udah modern dan terbuka.. jadi ya biasa aja gitu dgn alur cerita P&P ini
ReplyDeleteOmniklik berkomitmen untuk memberikan layanan konsultasi digital marketing yang personal dan responsif.
ReplyDeleteOmniklik
Saya yakin bahwa MBD Kontraktor akan terus menjadi pemimpin dalam industri konstruksi berkat dedikasi mereka terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan.
ReplyDeleteMBD Kontraktor
Aidee Lab tampaknya menjadi inovatif dan terdepan dalam dunia kreatif dan pemasaran digital di kota Medan.
ReplyDeleteJasa Pembuatan Video
Jasa Foto Produk
Mbd Kontraktor adalah pilihan terbaik untuk layanan kontraktor rumah di Kota Medan. Mereka memberikan pelayanan berkualitas tinggi dan profesionalisme yang luar biasa dalam setiap proyek.
ReplyDeleteJasa Renovasi Rumah
Jasa Bangun Rumah
Jasa Arsitek Medan