Title: 1Q84
Author: Haruki Murakami
Publisher: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Published: Mei 2013
Pages: 452p
ISBN: 978-979-91-0568-4
Manusia belajar mencintai dirinya sendiri dengan mencintai dan dicintai
orang lain (hal 159)
1Q84 adalah konteks suatu masa,
merujuk pada sebuah tempat pada tahun 1984 yang bergeser sehingga membawa
perubahan pada manusia yang hidup di tempat tersebut. Huruf Q pada 1Q84
merupakan representasi dari Question,
sebuah tanda tanya, yang digoreskan oleh tokoh dalam kisah ini karena
disorientasi waktu dan tempat dimana mereka hidup.
PLOT
Fuka-Eri tinggal di kelompok Sakigake, ia adalah anak dari tokoh
utama dalam kelompok itu. Setiap orang dalam kelompok memiliki tugas
masing-masing yang harus dijalankan dengan disiplin. Suatu hari, Fuka-Eri
mendapat tugas menjaga seekor kambing buta. Kambing ini sangat berharga untuk
kelompok tersebut, namun karena sibuk dengan tugas sekolahnya, ia lupa akan
tugasnya dan berakibat kematian si kambing buta. Sebagai hukuman atas
kelalaiannya, Fuka-Eri dikurung dalam sebuah gudang gelap bersama bangkai
kambing buta selama 10 hari. Setiap hari ia kedinginan dan ketakutan melihat
bangkai kambing itu. Pada suatu malam, mulut kambing itu terbuka dan keluarlah
tujuh Orang Kecil, tidak lebih dari 60 cm dan memintanya membantu mereka
membuat kepompong udara. Ketika kepompong udara itu hampir selesai, ia melihat
kepompong udara itu berisi seseorang di
dalamnya. Siapa orang itu? Hari itu juga Fuka-Eri kabur dari kelompok Sakigake.
Seperti review 1Q84 Jilid 1 yang
telah kutulis sebelumnya, kedua tokoh utama dalam buku ini, Tengo dan Aomame
saling tarik menarik sebuah benang merah yang kehadirannya oleh mereka sendiri
tidak diketahui.
Tengo di suatu tempat di Tokyo terus hidup dalam ritme individual
yang menarik diri dari perkembangan dunia sekitarnya, apalagi ketika ia mulai
terlibat dalam penulisan sebuah buku berjudul kepompong udara yang akhirnya
menjadi best seller dan mengundang banyak perhatian dari media massa. Media
massa tidak percaya jika buku dengan ide dan penuturan sebaik itu dituturkan
oleh seorang gadis berusia 17 tahun. Tengo hidup dalam kewaspadaan karena kapan
saja kedoknya sebagai ghost writer
bisa saja terbongkar. Apalagi orang-orang yang tadinya dekat dengan dia mulai
menghilang satu persatu. Suatu hari munculah seorang berperawakan aneh yang
menawarinya uang senilai tiga juta yen dan menawarkan perlindungan.
Perlindungan atas apa? Tengo mulai menyadari kedoknya mulai terbongkar. Keadaan
diperburuk dengan kembalinya Fuka-Eri, setelah beberapa waktu menghilang,
muncul di Apartemen Tengo. Suatu malam, saat mereka sedang tidur, Tengo bangun
tengah malam dan mendapati dirinya telanjang dan Fuka-Eri sedang berada
diatasnya mencoba berhubungan seksual dengannya. Anehnya Tengo tidak bisa
menggerakan anggota tubuhnya, bahkan untuk mengangkat jarinya pun ia tak bisa.
Mereka melakukan penyucian, begitu kata Fuka-Eri.
Di sisi lain Tokyo, Aomame mendapat tugas membunuh pemimpin
kelompok Sakigake. Suatu rencana diatur agar ia dapat memberikan pijat otot
kepada sang pemimpin sekaligus kesempatan untuk menghabisi nyawanya dengan cara
yang sangat halus dan tak berjejak. Pada saat rencana tersebut telah berjalan
lebih dari separuh, saat ia sedang berhadapan dengan sang pemimpin misterius di
sebuah kamar hotel yang dijaga ketat, ia mengetahui beberapa fakta yang
membuatnya gemetar. Sang pemimpin mengetahui perasaan terdalam yang ia simpan
untuk Tengo, teman masa kecilnya. Sang pemimpin pun tahu bahwa Aomame datang
untuk menghabisinya dan justru memohon kepadanya untuk segera melakukan
tugasnya. Sang pemimpin rupanya menderita oleh perbuatan Orang Kecil. Orang
Kecil menjadikannya Reseptor, sedangkan anaknya sendiri, yang tujuh tahun
sebelumnya telah melarikan diri darinya, Fuka-Eri adalah Perseptor dari Orang
Kecil. Pilihan ada ditangan Aomame, menurut sang pemimpin, jika ia berhasil
maka nyawa Tengo masih mungkin terselamatkan, sementara nyawanya sendiri
mungkin sangat terancam oleh kelompok Sakigake. Apa pilihan yang dibuat oleh
Aomame?
MUSIC and BOOK describes the CHARACTER
Murakami sempat disebut sebagai
penulis yang sangat kebaratan, sedikit berbeda dengan penulis Jepang lainnya.
Sebutan kebaratan ini mungkin tidak hanya karena caranya bertutur namun juga
karena referensi musik klasik dan buku-buku sastra yang menjadi ciri khas
Murakami. Dari dua karya Murakami yang pernah kubaca, Murakami selalu melengkapi
setiap tokohnya dengan ciri yang sama. Sang tokoh adalah mereka yang menyukai
musik klasik, sebut saja karya Bach dan Janacek atau buku-buku Chekov yang terus bermunculan
dalam karya ini. Selera Murakami memang tidak bisa dibilang ringan, musik dan
buku yang ia rekomendasikan melalui karya ini adalah kelas berat, musik yang
perlu berkali-kali didengarkan untuk dapat memahaminya. Namun Murakami ingin menegaskan
bahwa setiap tokoh menikmati ciri khas itu. So, tokoh yang diciptakan oleh
Murakami adalah seorang penyendiri yang tak punya hubungan mendalam dengan
siapapun, hobi membaca buku-buku klasik atau kontemporer dan mendengarkan
lagu-lagu klasik, what a combination-MINOR-you know how hard to understand music with
Minor Composition.
MY THOUGHT
Tidak mengerti kalau tidak dijelaskan berarti takkan mengerti walau
dijelaskan sebanyak apapun (hal 163)
Aneh rasanya membaca dua buku
namun masih tidak sepenuhnya paham dengan konteks cerita yang dituturkan oleh
Murakami. Entah aku yang begitu bodoh atau Murakami yang sangat mahir
menyampaikan metafora. Pada jilid kedua ini, Murakami memberitahukan pembaca mengenai
asal-usul Orang Kecil. Apa yang bisa artikan sebagai Orang Kecil yang keluar
dari mulut bangkai kambing buta? Satu-satunya hal yang terpikir olehku adalah
Metafisik. Buku ini mengandung unsur metafisik yang belum bisa kupahami.
Kemarahan Orang Kecil bisa membuat langit mengeluarkan petir yang menggetarkan
bumi atau hujan yang tak kunjung berhenti.
Pada Jilid kedua ini, Murakami
tampaknya mulai rela membeberkan beberapa teka-teki yang muncul pada Jilid
pertama, tentu saja pemberitahuannya tidak secara gamblang, pembaca terus
dipaksa berpikir dan membolak-balik halaman untuk menghubungkan setiap cerita.
Cara penuturan masih dilakukan secara bergantian antara kedua tokoh utama bab
demi bab.
Novel terbitan KPG ini memiliki
terjemahan yang mudah dipahami, sepertinya langsung diterjemahkan dari Bahasa
Jepang. Hampir tidak ada typo dan ukuran huruf pun pas dimata. Buku setebal 452
halaman ini kuselesaikan dalam hitungan dua hari, sulit berhenti ketika sudah
mulai membaca. Meminjam bahasa Murakami,
Sebagai cerita, karya ini sangat menarik dan memiliki daya menggiring
pembaca sampai tamat tanpa membuatnya bosan.
aku menunggu buku ke-3 dari trilogi 1Q84 ini.
Terimakasih KPG untuk hadiah kedua buku 1Q84.
Terimakasih KPG untuk hadiah kedua buku 1Q84.
Terima kasih kembali. Terima kasih atas review bukunya. Menarik. :)
ReplyDeleteSama-sama :)
Deletebaca kedua reviewmu ttg buku ini ak msh g ngerti, esy. padahal udah lengkap dan keren bgt, punya satu bukunya HM dan blm minat baca, butuh otak prima :))
ReplyDeletejangankan kamu sulis, aku aja yang udah baca kedua bukunya sejujurnya belum sepenuhnya mengerti wkwkwkwk *JawabanMacamApaIni*
Deletekaya nya buku ini misterius banget ya.... review nya bagus...penasaran padahal baru liat review... semakin di baca review nya.... saya jadi makin bingung sama buku 1Q84 ini... tapi justru makin tertarik.... yaaahh apa daya buku ini harus saya jadikan wishlist... -__-'
ReplyDeleteHi..iya buku ini memang unik..luar biasa membingungkan awalnya tapi karna alasan yang sama juga bikin penasaran :) makasih sudah mampir
DeleteNice review! :)
ReplyDeleteBaru pertama kali baca bukunya Murakami dan langsung jatuh hati seketika. Ah gak sabar mau baca jilid ke 3 nya.. ^^
Yup Murakami is a great storyteller yaa :)
Deleteyang jilid ke 3 dah terbit, bagaimana menurut kalian. ada yang dah baca?
ReplyDeleteBaru baca sampai buku ke-2 chapter 19.
ReplyDeleteSudah jelas alur ceritanya, mudah dimengerti meskipun memang perlu sedikit berpikir. Kekuatan setiap tokoh dijelaskan secara detil. Sejarah terus diulang untuk menuntun pembaca pada setting selanjutnya.
Satu hal yang agak janggal. Coba perhatikan semua novel karangan Murakami, hampir semua tokoh dalam 1 novel mengerti judul lagu dan penyanyinya, berikut syair lagu-lagunya. :) Seakan-akan semua orang Jepang pada tahun-tahun 80an paham akan banyak judul lagu, penyanyi, dan syairnya.
Jilid 3 sudah punya, paling minggu depan sudah mulai baca. Masih banyak kerjaan :)
Reviewnya baru sampai jilid 2 ya? :(
ReplyDeletereview jilid ke-3 donk, kakak...
lagi mau nyari nih, tapi tebel banged 3 jilid, takut gak kuat bacanya... T^T
Belum bisa review yang ke-3 soalnya belum sempat baca bukunya. Tapi udah ada dilist bacaan sih jadi secepatnya dibaca dan direview :D
Deletelo terlalu cepat baca karya murakami yang ini
ReplyDeleteBisa dijelaskan kenapa bilang gitu?
DeleteMau mesen novel ini dimana y? Tks
ReplyDeleteHalooo...ini terbitan KPG, di Toko Buku Gramedia atau Online seperti bukabuku.com sih harusnya masih ada :)
DeleteMau mesen novel ini dimana y? Tks
ReplyDeletedi gramedia masih ada kok
DeleteSalam kenal, wah ternyata saya tidak sendiri yang sedikit bingung dengan ceritanya 1Q84 ini, tapi tentu saja penasaran untuk membaca julid 2 dan 3.
ReplyDeleteTerima kasih untuk reviewnya
yes..novel ini ternyata bagus, emang butuh kekuatan emosi membacanya, tp worth it kok
Delete