Monday, June 3, 2013

[Review] Norwegian Wood by Haruki Murakami

Judul: Norwegian Wood
Author: Haruki Murakami
Publisher: KPG
Published: November 2009 (Cetakan ke-5)
Pages: 554p
ISBN: 979-91-0033-X
Borrowed from Helvry Sinaga

Toru Watanabe adalah narator sekaligus tokoh utama dalam buku ini. Ia menceritakan kehidupannya serta hubungan yang ia bangun dengan orang-orang disekitarnya. Pada masa SMA, ia bersahabat dengan sepasang kekasih Kizuki dan Naoko. Ketiganya sering menghabiskan waktu bersama, namun Kizuki selalu membuat suasana ceria dan seimbang antara sahabat dan pacarnya. Bagi Watanabe, Kizuki adalah satu-satunya sahabat, demikian pun sebaliknya. Suatu hari, tanpa pesan apa-apa Kizuki mengakhiri hidupnya sendiri. Peristiwa ini memukul Watanabe dan membuka lubang besar dalam hidupnya. Setelah SMA ia melanjutkan kuliah ke Tokyo, ia sengaja meninggalkan kampung halamannya untuk mengurangi tekanan sepeninggal Kizuki. Tak hanya Watanabe, Naoko pun mengalami hal yang sama. Mereka kemudian bertemu lagi di Tokyo dan mulai sering bersama. Hari minggu adalah hari untuk Naoko, Watanabe menemaninya jalan kaki mengelilingi Tokyo. Semakin lama Naoko pun menjadi bagian hidupnya, satu-satunya penghubung dirinya dengan Kizuki dan satu-satunya orang kepadanya Watanabe membuka hati.  Namun suatu hari, setelah melakukan hubungan sex untuk pertama kali, Naoko menghilang tanpa kabar. Watanabe pun menjadi galau, ia melampiaskan kekosongan yang dirasakannya dengan meniduri banyak perempuan atas ajakan temannya Nagasawa. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Midori seorang perempuan easy going yang agak nyentrik. Naoko dan Midori bagai dua kutub yang sangat berbeda. Jika Naoko tenang dan penuh rahasia, Midori justru senang membicarakan semua hal bahkan imajinasi sexnya pun dibicarakan bersama Watanabe. Tanpa sadar Watanabe terjebak antara Midori yang hidup dan Naoko yang terus dinantinya.