Title:
Prince Caspian (The Chronicle of Narnia, #4)
Author:
C.S. Lewis
Publisher:
Harper Collins
Published:
September 1st, 2009
Pages:
239p
ISBN13:
9780007323111
Narnia memang tidak setebal harry potter series, jadi tidak butuh
waktu lama untuk menyelesaikan setiap buku yang panjangnya kurang dari 200
halaman. Selain karena halaman buku yang tipis, plot yang dibangun Lewis pun
tidak lambat seperti buku klasik kebanyakan, mungkin karena tema yang diusung
adalah fantasi untuk anak-anak, sehingga mudah untuk dinikmati. Saat membaca The Horse and His Boy, saya cukup
terkejut menemukan ada manusia lain, selain keempat tokoh utama yang masuk ke
dunia Narnia dan tinggal beberapa kota disekitarnya, namun jawaban atas
pernyataan bingung itu pun terjawab setelah selesai membaca buku ini, thanks to Aslan.
Setelah masa Golden Age, Narnia
diserang oleh bangsa Telmarine dan ratusan tahun lamanya Narnians hidup menderita
dan bersembunyi. Cerita tentang Aslan, talking
animal, pohon yang bisa berdansa, Faun, Centaurus serta Raja dan Ratu mulai
berubah menjadi mitos, bahkan penguasa Telmarine melarang mitos itu diceritakan
kepada anak-anak. Hutan menjadi tempat menakutkan, Cair Paravel yang dulunya
indah hanya tinggal kenangan reruntuhan diatas bukit. Inilah keadaan dimana
Prince Caspian ke-10 hidup di kastil Telmarine. Caspian sangat tertarik dengan
Narnia di masa lalu, ia bahkan ingin hidup di masa itu dan bertemu dengan Raja
dan Ratu, ia senang mendengarkan semua cerita indah tentang Narnia, namun
pamannya tidak sepaham dengannya. Caspian adalah anak dari raja terakhir yang
hidup dibawah perlindungan pamannya Miraz yang berlaku sebagai Lord Protector dan terus mengincar
posisi Raja. Prince Caspian tetap hidup karena Miraz tidak punya keturunan,
namun suatu malam keadaan berubah ketika istrinya melahirkan Putra untuknya,
Miraz punya penerus dan Prince Caspian menjadi ancaman baginya. Dengan bantuan
Professor-nya Prince Caspian melarikan diri ke dalam hutan, satu-satunya tempat
yang ia percaya tidak berani dimasuki oleh tentara pamannya karena pohon-pohon yang
terkenal kejam dengan binatang buas dan hal lainnya. Namun tak disangkanya, Ia
justru bertemu dengan mahluk-mahluk yang selama ini hanya dikenalnya lewat
cerita mitos. Mereka adalah Narnians yang masih bertahan hidup dalam
persembunyian.