Wednesday, December 2, 2015

[Review] "Cerita Detektif tanpa Detektif" [And Then There Were None by Agatha Christie]

Title: And then there were none
Author: Agatha Christie
Publisher: Harper Collins
Published: March 2003
Pages: 317p
ISBN:  9780007136834

Ten Little Soldier Boys went out to dine; One chocked his little self and then there were nine.
Nine Little Soldier Boys stayed up very late; One overslept himself and then there were eight.
Eight Little Soldier Boys travelling in Devon; One said he’d stay there and then there were seven.
Seven Little Soldier Boys chopping up sticks; One chopped himself in halves and then there were six.
Six Little Soldier Boys playing with a hive; A bumblebee stung one and then there were five.
Five Little Soldier Boys going in for law;  One got in Chancery and then there were four.
Four Little Soldier Boys going out to sea; A red herring swallowed one and then there were three.
Three Little Soldier Boys walking in the zoo; A big bear hugged one and then there were two.
Two Little Soldier Boys sitting in the sun; One got frizzled up and then there was one.
One Little Soldier Boy left all alone; He went and hanged himself and then there were none.

Sepuluh orang asing menerima undangan dari seorang tuan rumah yang mengklaim dirinya sebagai pemilik Soldier Island, dan mengharapkan sepuluh orang ini untuk datang dengan tujuan yang berbeda-beda. Tepat pada harinya, mereka tiba di Soldier Island, namun alih-alih menemukan tuan rumah, mereka hanya bertemu dengan dua orang pelayan yang juga tak pernah bertemu dengan tuan rumah yang sebenarnya. Soldier Island terisolasi dari kota dimana semua orang tinggal dan perlu perahu serta laut yang tenang untuk bisa bolak-balik dari pulau itu ke kota terdekat. Awalnya mereka menikmati rumah dan pulau yang terasa seperti milik sendiri, tetapi ketika malam tiba dan orang pertama mati didepan mereka, barulah mereka sadar kalau mereka tidak sedang berlibur, tetapi justru sedang berada dalam bahaya besar yang kapan saja bisa mengambil nyawa mereka. Sajak yang ada dibagian awal review ini tergantung di kamar setiap orang dan membaca sajak ini serta menyaksikan kematian demi kematian, mereka sadar kalau hidup mereka sedang dipermainkan selayaknya bunyi sajak tersebut. Namun akankah sajak itu berhasil dibunyikan dengan sempurna dalam kehidupan nyata di Soldier Island?  

Ahhh Agatha Christie memang layak disebut Queen of Crime dan pantas saja buku ini banyak dipuji penggemar beliau. Sampai titik akhir, pembaca dibuat bingung, bukan dengan apa yang sedang terjadi tetapi bagaimana semua itu terjadi. Membaca novel tentang pembunuhan, misteri atau cerita detektif membuatku mendambakan penjelasan bagaimana semua kejadian itu terjadi, namun sampai akhir tampaknya Christie enggan memberikan petunjuk kepada pembaca dan membiarkan semuanya tergantung tanpa penjelasan. Inilah cerita detektif tanpa detektif, tidak ada Hercule Poirot atau Miss Marple di buku ini, sehingga buku ini berbeda dengan jenis buku detektif lainnya, apalagi penjelasan yang disediakan Christie sangat terbatas dan hanya seperti ringkasan singkat ketika semua sudah berakhir. Karena tidak ada penjelasan yang biasanya diberikan oleh tokoh detektif utama, maka scene demi scene lah yang menjadi daya tarik buku ini, bagaimana Christie menyusun semua peristiwa seperti sebuah sajak dan menimbulkan suasana menakutkan yang dirasakan tokoh-tokohnya bahkan oleh pembaca yang juga sama tidak tahu apa-apa mengenai semua yang sedang terjadi dalam buku, kecuali kalau mau cheating dan lompat ke halaman paling akhir :D

Sebuah artikel yang pernah ditulis di Guardian menyebutkan novel ini bahkan mengalahkan The Murder of Roger Ackroyd sebagai novel Christie terfavorit di dunia. Sebaliknya untukku, meskipun novel ini memuat ide yang sangat brilian, aku tetap mendambakan hadirnya Hercule Poirot dengan segala karakteristiknya dan petunjuk-petunjuk yang dihadirkannya pada setiap scene. Karena itu cerita tentang pembunuhan Roger Ackroyd masih tetap menjadi favoritku.

Novel ini pernah diadaptasi menjadi film di tahun 1945 dan 1965, namun untuk semua pecinta cerita detektif tak biasa ini, kita bisa menikmati adaptasi BBC yang lebih modern tahun depan, tapi mungkin dengan setting yang tetap jadul mengingat latar novel ini pun memang tergolong classic. 

No comments:

Post a Comment