Title: Charlie and the Chocolate
Factory
Author: Roald Dahl
Publisher: Gramedia
Published: April 2008
Page: 200p
ISBN: 9789796868896
Hadiah dari Kakak
Ferina
Buku ini
sudah lama ada ditimbunan to-read
yang tak pernah mendapat giliran untuk dibaca, bukan karena tidak suka, tetapi
karena kebiasaan mengabaikan buku-buku yang dikenal pertama kali lewat film. Tapi
thanks to Chris Grabenstein, yang lewat bukunya Escape from Mr. Lemoncello’s Library, membuatku melirik buku ini
ditimbunan. Buku ini menjadi salah satu buku yang disebutkan dalam cerita Mr.
Lemoncello dengan perpustakaan ajaibnya, karena Mr. Lemoncello sendiri mirip
dengan sosok Willy Wonka dalam cerita ini. Roald Dahl termasuk salah satu
penulis yang karya-karyanya belum lama kukenal, sebagian besar buku Roald Dahl
yang ada dikoleksiku pun adalah pemberian teman-teman BBI, seperti Kak Ferina
yang memberikan buku ini.
Charlie
and the Chocolate Factory bukanlah buku Roald Dahl pertama yang kubaca,
sehingga sejauh ini, Roald Dahl adalah salah satu story teller yang asik, untungnya terjemahan gramedia ini pun bisa
enak dinikmati. Di buku ini, Dahl bercerita tentang Charlie yang tinggal di
rumah kecil bersama orang tua dan kakek neneknya, sementara di desa yang sama
dimana Charlie tinggal, berdiri sebuah pabrik coklat terbaik di dunia, milik Mr. Wonka yang terkenal sangat pintar, eksentrik dan misterius. Coklat
bukanlah makanan yang bisa dengan mudah didapatkan Charlie, ia hanya punya
keistimewaan menikmati coklat setahun sekali pada saat ia berulang tahun. Charlie
yang hampir selalu kelaparan selalu berhenti dan menghirup bau coklat setiap
kali ia melewati pabrik coklat Mr. Wonka. Masih menjadi misteri mengenai
pekerja pabrik itu, karena tidak seorang pun yang pernah terlihat masuk keluar
untuk bekerja disana, lalu dengan apa Mr. Wonka menjalankan pabriknya?
Sejak
lama pabrik itu tidak pernah buka untuk dunia luar karena Mr. Wonka takut
resepnya akan dicuri oleh kompetitornya, namun kali ini ada sesuatu yang
berbeda. Mr. Wonka baru saja menyebar 5 tiket emas yang tersebar di
seluruh coklat yang telah didistribusikan ke seluruh penjuru dunia. Anak-anak
yang membeli coklat dan beruntung mendapatkan tiket emas didalamnya akan
mendapat kesempatan untuk menikmati tour ke seluruh pabrik coklat itu dan diantar
langsung oleh Mr. Wonka. Semua anak di seluruh penjuru dunia berlomba
membeli coklat, ada yang teriak-teriak ke orang tuanya agar mereka bisa dapat
tiket emas, sementara Charlie yang beberapa hari lagi berulang tahun, hanya
punya 1 batang coklat sebagai harapan untuk mendapatkan tiket emas. Kemungkinan
untuk Charlie sangat kecil, tetapi Charlie tetap menaruh harapan pada 1 batang
coklat yang akan dibelilkan untuknya pada hari ulang tahunnya. Akankah Charlie
mendapat kesempatan itu?
Semua
yang pernah nonton film yang dibintangi oleh Johnny Depp itu pasti sudah tau
akhir cerita ini. Pabrik Coklat Willy Wonka memang sangat menarik, bukan saja
untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa seperti saya yang ikut tertarik berkunjung kesana jika pabrik itu beneran ada di dunia
nyata. Penggambaran Roald Dahl mengenai sungai coklat, perahu yang
terbuat dari permen, lift kaca yang bisa menuju ke segala arah, televisi coklat
dan berbagai keajaiban lainnya, membuat Roald Dahl menjadi salah satu
penulis buku anak terbaik di dunia. Ahhhh
tidak punya kata lain untuk buku ini selain sangat nikmat dan menghibur. Willy
Wonka pun menjadi karakter tak terlupakan dunia, sama seperti Mr. Lemoncello yang
saat ini sudah tertanam dikepalaku.
No comments:
Post a Comment