Title: Of Mice and Men
Author: John Steinback
Publisher: Ufuk
Published: December 2009
Pages: 240
ISBN: 9786028224727
A Gift from a fiend
“Teknik
yang dihadiahkan Steinback padaku tampaknya akan menjadi milik
tetap...Steinback menderetkan kata-kata sederhana bermuatan padat, kalimat-kalimat
apik dan utuh”
– Pramoedya Ananta Toer.
Ada banyak penulis yang
menelurkan karya yang dikatakan banyak orang bagus, tetapi terkadang sulit
untuk kunikmati. Salah satu penyebabnya adalah pilihan kata yang digunakan
seorang penulis. Pilihan kata yang tepat adalah salah satu kunci kenikmatan
membaca untukku. Tak jarang, aku meletakkan buku yang baru beberapa halaman
kubaca karena kalimat-kalimat yang kaku, terlalu berbunga-bunga, bahkan sulit
dicerna. Tetapi berbeda dengan John Steinback. Sebelum membaca Of Mice and Men,
aku pernah membaca karyanya yang lain yakni Tortilla Flat dan harus kuakui
Steinback lihai dalam memilih kata dan menyusun kalimat. Bukan kata-kata fancy dan kalimat yang terlalu pretentious, tetapi pilihan kata
sederhana yang membuat buku ini indah, tepat seperti yang dikatakan Pramodya
Ananta Toer diatas.
Kali ini Steinback bercerita
tentang dua orang pria yang berjalan bersama, George yang bertubuh kecil, cukup
cerdas dan lincah, dan Lenny, pria bertubuh besar dengan kekuatan yang dapat
membunuh dalam sekali cengkeram tetapi lemah dalam berpikir sehingga ia justru
terlihat seperti anak kecil yang over
size. Setelah melarikan diri dari pekerjaan sebelumnya di Weed, George
membawa Lenny untuk bekerja di sebuah perkebunan. George harus berulang kali
mengingatkan Lenny, yang selalu saja lupa, supaya tidak membuat masalah. Yang
indah dari keduanya adalah mereka memiliki mimpi untuk memiliki tempat tinggal
sendiri dengan kelinci-kelinci yang nantinya akan diurus oleh Lenny. Membayangkan
ini saja membuat Lenny menjadi sangat bersemangat. Sekilas George terlihat
semena-mena terhadap Lenny, ia sering mengomeli Lenny dan menyuruh Lenny
melakukan pekerjaan-pekerjaan berat. Tetapi jika kita melihat lebih dekat,
George justru terlihat menyayangi Lenny, seperti saudaranya sendiri. Ia
memberikan bagian makanan paling banyak untuk Lenny, Ia melindungi Lenny dari
gangguan orang lain, Ia yang mengurus segala keperluan Lenny dan melupakan
hidup bersenang-senang bebas bersama orang-orang normal lainnya dan tetap
tinggal bersama Lenny. Namun apa yang mereka cita-citakan butuh diperjuangkan
dengan sangat keras dan acap kali mereka dipertemukan dengan orang-orang yang
dapat membuat mimpi mereka kandas tanpa harapan.
John Steinback menggambarkan
hidup dengan cara sederhana, seperti dibuku ini, konsep ceritanya sangat
sederhana, ia hanya menggambarkan kehidupan dua orang sahabat dengan sangat
realistis. Cara yang realistis ini pun disampaikan dengan gamblang, tanpa
dukungan kalimat yang mendramatisir setiap keadaan, namun sebagai pembaca,
kalimat sederhana John Steiback terlalu tajam membidik tepat sasaran sehingga saya
mampu membayangkan dengan jelas apa yang digambarkan oleh Steinback. Karakter
Lenny dan George pun sangat jelas, sehingga pembaca bisa memperkirakan setiap
hal yang bisa terjadi akibat perpaduan kedua karakter tersebut, atau jika salah
satu dari mereka harus menghadapi karakter lainnya atau sebuah situasi. Buku
ini tidak terlalu tebal, mampu diselesaikan satu sampai dua jam. Tetapi buku
ini membuat saya menyimpulkan bahwa John Steiback adalah salah satu penulis
terbaik yang pernah ada. Saya baru baca dua buku beliau, tetapi saya pasti akan
membaca buku-buku beliau yang lain. Bravo John Steinbeck.
Submitted for :
Under Category "Freebies Time" |
No comments:
Post a Comment