Title: The Historian
Author: Elizabeth Kostova
Publisher: Gramedia Pustaka
Utama
Published: January 2007
Pages: 768p
ISBN: 978-979-22-2389-7
Review ini
seharusnya menjadi penutup dalam rangkaian Read along the Historian yang
dimulai sejak awal Januari sampai akhir February, sayang sekali ada beberapa
hal yang membuat aku tidak bisa catch up
dengan jadwal yang telah kutentukan sendiri. I feel bad for it, so please forgive me. Ada beberapa orang yang
ikut mendaftar dalam event ini, dan aku sangat menghargai semua yang telah
berpartisipasi dalam event ini, sekali lagi please
forgive me for being a bad host for this read along. Meskipun terlambat,
aku tetap ingin menuliskan pendapatku tentang buku ini.
The Historian
adalah buku tentang Drakula yang menggabungkan sisi fantasi dan sejarah Vlad
Tepes, penguasa Wallachia yang dianggap sangat kejam pada masa pemerintahannya.
Seperti yang telah kutuliskan direview PART I, buku ini bermula ketika seorang
gadis yang adalah narrator cerita ini, menemukan sebuah buku tua dengan gambar
cukilan kayu naga yang bertuliskan Drakulya. Buku tersebut adalah milik
ayahnya, Paul, yang kemudian menceritakan kembali kepada anaknya mengenai hilangnya
professor Rossi, petualangan Paul dan Helen untuk menemukan professor Rossi,
serta keberadaan tokoh Vlad Tepes yang juga sering disebut Drakula.
Memasuki bagian
kedua buku ini, pembaca dibawah menikmati perjalanan Paul dan Helen menjelajahi
wilayah tengah Eropa, Istanbul, Sofia dan Budapest yang memiliki daya tarik
tidak hanya pada sejarahnya tetapi juga pada tempat-tempat eksotis yang sangat
menggiurkan untuk dikunjungi. Melalui surat yang ditinggalkan Paul untuk anak
gadisnya, petualangan pencarian professor Rossi berlanjut. Tujuan Paul dan
Helen adalah menemukan makam Vlad Tepes yang dipercaya menjadi tempat professor
Rossi disembunyikan. Dalam perjalanan,
mereka bertemu dengan beberapa orang yang memiliki minat yang sama, sebut saja
professor Turgut yang telah sekian lama meneliti tentang Vlad Tepes sehingga
memiliki resource yang sangat
bermanfaat untuk Paul dan Helen, ada lagi professor James dari Inggris yang
mengaku mengaggumi professor Rossi serta memiliki buku tua yang sama dengan
pemicu dimulainya kisah ini.
Paul dan Helen
yang terus kejar-kejaran dengan waktu, tetap harus berhati-hati dengan ancaman
mahluk penghisap darah yang terus memburu mereka sejak keberangkatan mereka
dari Amerika. Di sisi lain, narrator kita yang sedang membaca surat-surat Paul
yang menceritakan seluruh petualangan itu, juga sedang melakukan perjalanan
mencari ayahnya yang tiba-tiba menghilang. Suatu hari, ketika sedang tertidur
dalam gerbong kereta, ia terbangun dengan ketakutan luar biasa karena ada orang
asing berpakaian tua duduk tegak dihadapannya tanpa bergerak, ia tidak bisa
melihat wajah orang itu karena ia menutup wajahnya dengan Koran, dan situasi
itu semakin mengerikan karena beberapa menit berlalu dan Koran yang dibaca si orang
asing tidak juga berpindah halaman. Ketika membaca bagian ini, aku mengakui
penulis berhasil menciptakan rasa takut yang membuatku harus berhenti dan
menoleh ke kiri dan kanan, tidak seperti Drakula yang dituturkan oleh Bram
Stoker, Drakula dalam imajinasi Kostova memiliki atmosfer yang berhasil membuat
rasa takut sang narrator sampai pada pembaca. Dengan semua bantuan dalam perjalanannya, berhasilkan Paul dan Helen menemukan professor Rossi? Lalu akankan sang narrator bertemu kembali dengan Paul, ayahnya?
Keberhasilan
Kostova memadukan fantasi dan sejarah dalam cerita ini membawa karyanya
disejajarkan dengan karya-karya dari masa Victorian. Cara penuturan Kostova
dalam buku ini sedikit banyak menuntut tingkat konsentrasi yang tinggi. Dengan
menggunakan sudut pandang orang pertama yakni sang narrator, situasi dan tokoh
yang sedang diceritakan berpindah dari professor Rossi, ke Paul, lalu sang narrator
sendiri. Pembaca yang berhenti membaca ditengah sebuah scene, mungkin menemukan kesulitan jika menunda membaca terlalu
lama, yang mengakibatkan pembaca harus mengulang membaca dari beberapa halaman
sebelumnya. Penyajian sejarah dalam buku ini menarik minatku untuk mengetahui
lebih banyak tentang sejarah kejatuhan konstatinople serta hubungannya dengan
kesultanan di Turki dan daerah sekitarnya. Bagian dunia yang tidak pernah
kubayangkan ini, saat ini mendapat perhatian untuk kukunjungi suatu hari nanti.
Walaupun sangat
terlambat, namun aku senang karena review ini akhirnya berhasil terbit. Dan
menutup review ini, aku ingin berterimakasih sekaligus minta maaf sekali lagi
karena tidak menjadi tuan rumah yang baik dalam event ini. Namun aku ingin
memberikan apresiasi khusus untuk seorang teman yang terus bersemangat
menerbitkan review Historian sesuai dengan jadwal yang aku sendiri tidak bisa
penuhi, Siapa dia?
Maria @HobbyBuku
Sebagai bentuk
apresiasi, aku ingin memberikan Giveaway untuk Mba Maria @HobbyBuku berupa
kesempatan memilih buku gratis senilai 100k dari toko buku Online Indonesia
maupun Book Depository. Silahkan mengirimkan email ke althesia.k@gmail.com dengan menyebutkan
buku pilihan dan link buku serta alamat pengiriman.
Ouw, thank you mbak Essy (^0^)
ReplyDeleteAku suka sekali dgn cerita ini, meski endingnya bikin gregetan, so thank's to you, I have the opportunity to (finally) read it after so long in my tbr piles, and thanks again for the wonderful giveaway too.
You're welcome mba...aku juga seneng at least aku tahu dgn pasti ada yang nemenin baca :)
Delete