Monday, December 23, 2013

[Review] Black Beauty by Anne Sewell

Title: Black Beauty
Author: Anna Sewell
Publisher: Orange Books
Published: 2010
Pages: 388p
ISBN: 978-602-8436-84-7

Para penulis klasik sering kali menjadikan buku mereka sebagai sarana kritik terhadap orang-orang dengan pandangan tertentu atau birokrasi tertentu. Buku ini pun memiliki dasar yang serupa, sejak awal memaparkan sifat-sifat manusia, mulai dari yang terbaik sampai yang paling memalukan. Keunikannya adalah, kisah menarik ini dituturkan melalui kacamata seekor kuda hitam yang dikenal dengan nama Black Beauty oleh mereka yang mencintainya.

Buku ini terbagi dalam empat bagian. Setiap bagian memuat tahapan yang berbeda dalam hidup Black Beauty. Bagian pertama, penulis memperkenalkan pembaca pada latar belakang Black Beauty, bahwa ia berasal dari keturunan kuda yang baik sehingga sikapnya pun sangat baik, ia adalah kuda hitam menawan yang sejak kecil diperlakukan dengan baik oleh Petani Grey. Kemudian ia dijual kepada Hakim Gordon, rumah pertama baginya sebagai kuda yang mulai bekerja kepada seorang tuan. Disana ia berkenalan dengan tukang kuda yang sangat cermat namun penuh kasih sayang, ia pun berkenalan dengan tuan dan nyonya Gordon yang sangat baik hati, serta mendapatkan teman-teman baru, Ginger sang kuda yang memiliki masa lalu yang sangat berat, serta merrylegs kuda poni yang menawan hati para nona muda. Di bagian pertama ini juga penulis ingin menekankan seperti apa para manusia harusnya bersikap dan bagaimana semestinya manusia memperlakukan kuda atau sesama mahluk hidup lainnya.
Tak ada agama yang tanpa cinta dan orang-orang berbicara sesukanya tentang agama mereka, tapi kalau agama itu tak mengajari mereka untuk bersikap baik kepada manusia dan binatang, semuanya cuma pura-pura” (hal 90)
Memasuki bagian ke dua Black Beauty mulai menjalani pola hidup berbeda, mula-mula dengan berpindah tuan kemudian berpindah jenis pekerjaan terus seperti itu sampai dengan bagian keempat. Ada masa-masa sulit, setiap pergantian bab aku selalu cemas pada nasib Black Beauty selanjutnya. Ada orang-orang baik dalam hidup Black Beauty namun sepertinya dunia ini lebih banyak dipenuhi dengan orang jahat, pemabuk yang selalu kehilangan kendali diri dan yang lebih buruk lagi mereka yang tidak memiliki belas kasihan terhadap apapun dan hanya mempedulikan kepentingan diri sendiri. Untuk siapapun pembaca yang tidak tegaan, pasti sangat sedih dibagian-bagian tertentu membaca nasib Black Beauty ataupun Ginger dan kuda-kuda lainnya. Ada satu bagian tentang keluarga Jerry dan Polly dalam buku ini yang menurutku  jadi contoh yang ingin penulis kemukakan untuk semua manusia dan keluarga di dunia ini. Bersama Jerry, Black Beauty bekerja sebagai kuda penarik taksi, namun ia punya waktu istirahat, makanan enak, kelembutan dan perhatian dari seluruh anggota keluarga, Black Beauty sangat bahagia. Namun sepertinya kebahagiaan itu tidak bertahan lama ketika ia harus berganti tuan. Lalu seperti apakah jadinya akhir hidup Black Beauty? Apakah seperti Ginger ia pun berharap mati saja?

Membaca buku ini dari awal sampai akhir seperti menyaksikan perjalanan panjang hidup seseorang, dalam hal ini seekor kuda yang bisa direfleksikan ke hidup manusia pada umumnya. Ada masa-masa susah dan senang yang terus bergantian datang dan pergi menguji karakter Black Beauty. Dalam perjalanan panjang itu, ada berbagai sifat manusia yang ditemuinya, kadang mengharukan dengan perbuatan baik mereka, namun lebih sering sangat memalukan. Secara keseluruhan, Black Beauty adalah buku yang indah, dengan cara penuturan yang nyaman dibaca, deskripsi nuansa yang jelas, penggambaran karakter yang menawan, serta cukup kesedihan yang mengingatkan setiap pembaca untuk terus berusaha bersikap baik selagi kita bisa, begitu indah dengan pesan moral yang gamblang. Sayang terjemahannya kurang enak dibeberapa tempat dengan typo yang cukup menggangu. Buku ini sudah pernah diadaptasi menjadi film dan beberapa serial televisi.

Anna Sewell

Anna Sewell lahir di Norfolk, Inggris, pada 30 Maret 1820. Ayah dan ibunya adalah penulis cerita anak-anak yang sukses. Anna mendapatkan pendidikan dasar di rumah. Baru pada usia 12 tahun, setelah keluarganya pindah ke Stoke Newington, Anna masuk sekolah formal untuk pertama kalinya. Dua tahun setelah itu, Anna mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah yang membuat kakinya pincang selama sisa hidupnya, sehingga ia harus menggunakan kereta kuda untuk membantu mobilitasnya sehari-hari. Hal tersebut membuat Anna jatuh cinta pada kuda dan memiliki perhatian pada isu perlindungan hewan. Black Beauty adalah novel pertamanya dan satu-satunya yang pernah diterbitkan. Ia menjual naskah tersebut kepada penerbit lokal pada 24 November 1877 seharga 40 poundsterling. Sayangnya, 5 bulan setelah novel tersebut terbit, Anna wafat pada usia 58 tahun. Ia tak sempat menyaksikan suksesnya Black Beauty, yang termasuk salah satu novel paling laris sepanjang masa (disadur dari bagian tentang penulis di buku ini).

8 comments:

  1. Punya ku masih menumpuk dibagian buku-buku yang belum di baca >.<

    ReplyDelete
  2. Wah, semapt lihat diobralan, tapi selalu ragu untuk dimasukkan ke kantong belanjaan.
    Wah, jadi tertarik untuk beli

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Saya belum lama membaca buku ini. Agak menyesal juga kok tidak dari dulu kenal buku ini.
    Bila berkenan membaca sedikit pendapat saya tentang buku ini. :)
    Salam.
    http://www.rifanfajrin.com/2014/04/ulasan-buku-black-beauty.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bukunya bagus yaa...cara berceritanya juga enak

      Delete
    2. Sayang sekali, buku saya dipinjam teman lama sekali dan sampai sekarang belum kembali. :(

      Delete