Title: Black Beauty
Author: Anna Sewell
Publisher: Orange Books
Published: 2010
Pages: 388p
ISBN: 978-602-8436-84-7
Para penulis klasik
sering kali menjadikan buku mereka sebagai sarana kritik terhadap orang-orang
dengan pandangan tertentu atau birokrasi tertentu. Buku ini pun memiliki dasar
yang serupa, sejak awal memaparkan sifat-sifat manusia, mulai dari yang terbaik
sampai yang paling memalukan. Keunikannya adalah, kisah menarik ini dituturkan
melalui kacamata seekor kuda hitam yang dikenal dengan nama Black Beauty oleh mereka yang mencintainya.
Buku ini terbagi
dalam empat bagian. Setiap bagian memuat tahapan yang berbeda dalam hidup Black Beauty. Bagian pertama, penulis
memperkenalkan pembaca pada latar belakang Black
Beauty, bahwa ia berasal dari keturunan kuda yang baik sehingga sikapnya
pun sangat baik, ia adalah kuda hitam menawan yang sejak kecil diperlakukan dengan
baik oleh Petani Grey. Kemudian ia dijual kepada Hakim Gordon, rumah pertama
baginya sebagai kuda yang mulai bekerja kepada seorang tuan. Disana ia
berkenalan dengan tukang kuda yang sangat cermat namun penuh kasih sayang, ia
pun berkenalan dengan tuan dan nyonya Gordon yang sangat baik hati, serta
mendapatkan teman-teman baru, Ginger sang kuda yang memiliki masa lalu yang
sangat berat, serta merrylegs kuda poni yang menawan hati para nona muda. Di
bagian pertama ini juga penulis ingin menekankan seperti apa para manusia
harusnya bersikap dan bagaimana semestinya manusia memperlakukan kuda atau
sesama mahluk hidup lainnya.
“Tak ada agama yang tanpa cinta dan orang-orang berbicara sesukanya tentang agama mereka, tapi kalau agama itu tak mengajari mereka untuk bersikap baik kepada manusia dan binatang, semuanya cuma pura-pura” (hal 90)
Memasuki bagian
ke dua Black Beauty mulai menjalani
pola hidup berbeda, mula-mula dengan berpindah tuan kemudian berpindah jenis
pekerjaan terus seperti itu sampai dengan bagian keempat. Ada masa-masa sulit,
setiap pergantian bab aku selalu cemas pada nasib Black Beauty selanjutnya. Ada orang-orang baik dalam hidup Black Beauty namun sepertinya dunia ini
lebih banyak dipenuhi dengan orang jahat, pemabuk yang selalu kehilangan
kendali diri dan yang lebih buruk lagi mereka yang tidak memiliki belas kasihan
terhadap apapun dan hanya mempedulikan kepentingan diri sendiri. Untuk siapapun
pembaca yang tidak tegaan, pasti sangat sedih dibagian-bagian tertentu membaca
nasib Black Beauty ataupun Ginger dan
kuda-kuda lainnya. Ada satu bagian tentang keluarga Jerry dan Polly dalam buku
ini yang menurutku jadi contoh yang
ingin penulis kemukakan untuk semua manusia dan keluarga di dunia ini. Bersama
Jerry, Black Beauty bekerja sebagai
kuda penarik taksi, namun ia punya waktu istirahat, makanan enak, kelembutan
dan perhatian dari seluruh anggota keluarga, Black Beauty sangat bahagia. Namun sepertinya kebahagiaan itu tidak
bertahan lama ketika ia harus berganti tuan. Lalu seperti apakah jadinya akhir
hidup Black Beauty? Apakah seperti
Ginger ia pun berharap mati saja?
Membaca buku ini
dari awal sampai akhir seperti menyaksikan perjalanan panjang hidup seseorang,
dalam hal ini seekor kuda yang bisa direfleksikan ke hidup manusia pada
umumnya. Ada masa-masa susah dan senang yang terus bergantian datang dan pergi
menguji karakter Black Beauty. Dalam
perjalanan panjang itu, ada berbagai sifat manusia yang ditemuinya, kadang
mengharukan dengan perbuatan baik mereka, namun lebih sering sangat memalukan. Secara
keseluruhan, Black Beauty adalah buku yang indah, dengan cara penuturan yang nyaman
dibaca, deskripsi nuansa yang jelas, penggambaran karakter yang menawan, serta
cukup kesedihan yang mengingatkan setiap pembaca untuk terus berusaha bersikap
baik selagi kita bisa, begitu indah dengan pesan moral yang gamblang. Sayang
terjemahannya kurang enak dibeberapa tempat dengan typo yang cukup menggangu. Buku ini sudah pernah diadaptasi menjadi
film dan beberapa serial televisi.
Anna Sewell
Anna Sewell
lahir di Norfolk, Inggris, pada 30 Maret 1820. Ayah dan ibunya adalah penulis
cerita anak-anak yang sukses. Anna mendapatkan pendidikan dasar di rumah. Baru
pada usia 12 tahun, setelah keluarganya pindah ke Stoke Newington, Anna masuk
sekolah formal untuk pertama kalinya. Dua tahun setelah itu, Anna mengalami
kecelakaan saat pulang dari sekolah yang membuat kakinya pincang selama sisa
hidupnya, sehingga ia harus menggunakan kereta kuda untuk membantu mobilitasnya
sehari-hari. Hal tersebut membuat Anna jatuh cinta pada kuda dan memiliki
perhatian pada isu perlindungan hewan. Black
Beauty adalah novel pertamanya dan satu-satunya yang pernah diterbitkan. Ia
menjual naskah tersebut kepada penerbit lokal pada 24 November 1877 seharga 40
poundsterling. Sayangnya, 5 bulan setelah novel tersebut terbit, Anna wafat
pada usia 58 tahun. Ia tak sempat menyaksikan suksesnya Black Beauty, yang termasuk salah satu novel paling laris sepanjang
masa (disadur dari bagian tentang penulis di buku ini).
Punya ku masih menumpuk dibagian buku-buku yang belum di baca >.<
ReplyDeleteayoo dibaca..bagus deh buku ini..
DeleteWah, semapt lihat diobralan, tapi selalu ragu untuk dimasukkan ke kantong belanjaan.
ReplyDeleteWah, jadi tertarik untuk beli
Iyaa bagus nih...fable yg touchy gitu
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya belum lama membaca buku ini. Agak menyesal juga kok tidak dari dulu kenal buku ini.
ReplyDeleteBila berkenan membaca sedikit pendapat saya tentang buku ini. :)
Salam.
http://www.rifanfajrin.com/2014/04/ulasan-buku-black-beauty.html
Iyaa bukunya bagus yaa...cara berceritanya juga enak
DeleteSayang sekali, buku saya dipinjam teman lama sekali dan sampai sekarang belum kembali. :(
Delete