Sebuah kisah yang mengejutkan, sangat
menyentuh, dan menantang moral….penuh dengan keajaiban. Kisah ini akan menghantui,
dan memperkaya diri anda
Awalnya buku ini
diceritakan dalam dua zaman yang berbeda : Juli
1942 dan Mei 2002. Kedua zaman
ini sama-sama bermula di Paris, sebuah kota yang saya kenal dengan menara
Eiffel-nya, yang disebut orang kota romantis dan kemewahan dunia berada disana.
Semua orang mengenal wajah Paris, semua orang terkagum-kagum dengan pesona
Paris, banyak wanita yang menyukai keberanian lelaki kota ini. Namun, mari kita
berhenti sejenak dan kembali ke 69 tahun lalu tepat ditanggal 16 Juli 1942. Apa
yang terjadi disana? Lewat karya Tatiana De Rosnay, saya mengenal satu lagi
peristiwa sejarah yang pernah mencoreng wajah paris dan meninggalkan luka bagi
banyak orang. Semua orang perlu tahu bahwa disuatu masa, Paris sangat
mengerikan, sangat menyeramkan, dingin, gelap dan mengoyak jiwa banyak orang.
Terutama mereka, anak-anak kecil dengan sebuah bintang David berwarna kuning
menempel dibagian depan pakaian mereka.
Sampai halaman
183, Tatiana De Rosnay menuturkan kisahnya dengan dua cara yang berbeda. Ia mengenalkan
kisah seorang anak berusia 10 tahun bernama Sarah ditahun 1942, serta kisah
seorang wartawan paruh baya berhati lembut bernama Julia ditahun 2002.
Sarah tinggal di
rue
de saintonge bersama orang tua dan adik laki-lakinya Michel. Suatu
malam dibulan Juli 1942, apartemennya digedor sangat keras. Ia menyadari
ketakutan yang muncul dalam gerak-gerik orang tuanya, namun mereka tidak mengatakan
apapun kepadanya. Malam itu beberapa polisi perancis datang dan membawa mereka.
Michael kecil ketakutan melihat keadaan itu, sehingga ia masuk kedalam lemari tersembunyi
yang biasanya digunakan ketika mereka sedang bermain. Lemari itu dilengkapi
dengan buku, senter dan air minum. Sarah menyetujui tindakan adiknya, ia bahkan
mengunci lemari itu dari luar dan mengantongi kuncinya. Ia berjanji akan segera
kembali untuk menjemput adiknya. Polisi perancis membawa Sarah, ayahnya dan
ibunya menaiki bus-bus yang juga memuat banyak orang lainnya. Ia melihat semua orang
mengenakan bintang David yang sama dengan yang dikenakannya. Ia tidak tahu akan
dibawa kemana atau apa yang akan terjadi kepada keluarganya. Namun ia mengerti
bahwa karena lambang itulah mereka semua bernasib sama. Karena lambang Yahudi
itu mereka diperlakukan seperti itu. Ia hanya berharap agar bisa segera kembali
dan menjemput adiknya. Orang-orang yang biasa disapanya setiap hari, kini memandangnya
dengan kebencian dan penuh rasa jijik.
Rombongan itu
dibawa ke sebuah tempat yang bernama Vélodrome
d'Hiver, sebuah stadion yang sangat luas. Ribuan orang itu bercampur menjadi
satu di tempat itu, tidak ada toilet, tidak ada air, tidak ada makanan. Yang
ada disana adalah ratap tangis, wajah-wajah putus asa, orang-orang sakit,
orang-orang yang tak kuat lagi dan akhirnya meninggal, dan anak-anak tak berdosa
yang tidak mengerti apa-apa dan diperlakukan dengan sangat buruk. Mereka
menuggu untuk dibawa kesebuah tempat yang bernama Auschwitz.
Vélodrome d'Hiver |
Di zaman yang
berbeda, Julia hidup bersama suaminya, Bertrand, dan anak gadisnya, Zoe. Mereka
baru saja mengunjungi apartemen nenek Bertrand. Sang Nenek baru saja
dipindahkan ke panti jompo karena menderita Alzheimer, sehingga Julia dan
keluarganya lah yang akan menempati apartemen itu. Julia adalah seorang American dan bekerja untuk sebuah
majalah Amerika di Paris. Suatu hari ia mendapat tugas untuk menulis sejarah holocaust
yang pernah terjadi di perancis sekitar bulan juli 1942. Lewat penyelidikannya,
Julia menemukan banyak hal. Disini pembaca akan mulai menemukan benang merah
antara Julia dan Sarah. Namun, cerita tetap berlanjut dari perspektif yang
sangat berbeda, sehingga sungguh menarik untuk dinikmati.
Kisah hidup
Sarah dan keluarganya yang menderita di zaman kekuasaan Hitler itu
membangkitkan emosi yang luar biasa dalam diri Julia. Ingat…emosi tidak sama dengan amarah..tolong bedakan kedua hal itu.
Sarah membuat hidup Julia tidak pernah sama lagi. Julia seakan telah lama
mengenal Sarah. Ia seperti bisa memahaminya. Penyelidikan Julia mendapat
tantangan luar biasa dari keluarganya sendiri. Wajah Sang Nenek yang menderita
Alzheimer tiba-tiba berubah pucat ketika Julia menyinggung tentang
penyelidikannya. Lantas apa sebenarnya hubungan keluarga suami Julia dengan
Sarah kecil?
Larut dalam
penyelidikannya, Sarah mulai menyadari bahwa keluarganya pun terancam.
Hubungannya dengan suaminya tidak berjalan dengan baik. Apakah ini ada
hubungannya dengan penyelidikannya? Mengapa segala sesuatu disekitar Julia
mulai kacau? Namun, apakah Julia menghentikan rasa ingin tahunya? Dan apa yang
terjadi dengan Sarah dan keluarganya? Bagaimana nasib si kecil Michel yang
bersembunyi di dalam lemari rue de saintonge?
Story based on the history
Pada tanggal 16
dan 17 Juli 1942 atas perintah Nazi, Polisi perancis melakukan penangkapan semua
orang Yahudi di Paris dan sekitarnya. Operasi itu dinamakan Operation Spring Breeze. Perdana Menteri
perancis pada masa itu memerintahkan bahwa tidak hanya laki-laki, tetapi juga
wanita dan anak-anak harus ditangkap. Orang-orang yahudi itu dibawa ke Vélodrome
d'Hiver, sebuah stadion indoor yang berjarak hanya dua blok dari menara Eiffel
( ironi jika membayang kedua tempat yang
sangat berbeda ini hanya sedekat itu dan bisa saling membayangi ). Setelah
lima hari berada disana, mereka mulai dipisahkan dari keluarga masing-masing
dan dibawa menuju kamp Drancy, sebuah kamp transit sebelum mereka diangkut
menuju Auschwitz. Menurut catatan Préfecture de Police, orang yahudi yang
ditangkap saat itu berjumlah 13.152 orang. Pada tahun 1959, api menghancurkan
hampir seluruh Vélodrome d'Hiver sedangkan sisanya lagi dihancurkan. Sekarang, ditempat
yang sama berdirilah kantor Departemen Dalam Negeri pemerintah Perancis (ironic
isn’t it?). Lima puluh tahun setelah peristiwa itu, tepat pada tanggal 16 Juli 1995,
Presiden Perancis, Jacques Chirac menyatakan permohonan maafnya.
Oui, la folie criminelle
de l’occupant a été secondée par des Français, par l’État français
(Silahkan cari terjemahannya di google translate ya ^^)
Monument Vel d'Hiv |
Lihatlah bayangan monumen Vel d'Hiv itu dan jaraknya ke menara Eiffel |
The Movie
16 september
2010, Sarah’s Key diangkat ke layar lebar. Untuk yang ingin menonton film ini,
saya sarankan sebaiknya membaca novelnya terlebih dahulu. Setelah nonton film, saya menjadi lebih paham secara visual mengenai gambaran yang diberikan
oleh Tatiana De Rosnay, namun beberapa hal yang muncul difilm memang tidak
sesuai dengan gambaran novelnya. Sarah sendiri diperankan oleh artis yang
sangat cantik, sementara gambaran Betrand yang menawan sama sekali berbeda
dengan Betrand yang difilmkan.
sarah and her family at the Vel d'Hiver |
sarah and her friend meet the Dufaure |
sarah - as a young lady |
----------------------------------------
Judul : Sarah’s Key
Penulis : Tatiana De Rosnay
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : 2011
Tebal : 356 hal
ISBN : 978-602-00-0923
----------------------------------------
ehh, cantik ya yang jadi si sarah di filmnya =) jadi penasaran pengen nonton deh si...
ReplyDeleteiya, pemeran sarah dewasa nya cantik, hehe.. aku sih berharapnya ada lebih banyak cerita tentang sarahnya :)
ReplyDeletedi mana dapetin film-nya?
ReplyDeleteaku juga pengen tau, gimana sarah setelah dia dewasa
@astrid & @annisa: iya si sarah cantik dan anggun bgt :)
ReplyDelete@ferina : aku belinya di ambasador mba..coba aja di tempat2 jual cd film bajakan gitu..biasanya ada deh
Beneran pengen nyari filmnyaaa >.<
ReplyDeletefilmnya beredar di Indonesia gak ya? pengen nonton filmnya
ReplyDelete@penikmatbuku : ada kok filmnya..3 hari lalu aku beli di ambasador :)
ReplyDeleteAku punya softfile filmnya~ dubbing perancis tapi. Mau? :D:D
ReplyDeleteAtau kalo kuat bandwithnya, download aja di ganool.com
ulasan buku yang menarik
ReplyDelete