Thursday, June 2, 2011

Review : A Tree Grows in Brooklyn

kuncinya ada dalam menulis dan membaca. Kau bisa membaca. Setiap hari, kau harus membacakan satu halaman dari buku yang bagus untuk anakmu. Setiap hari, sampai anak itu belajar membaca. Lalu dia harus membaca setiap hari, aku tahu itu rahasianya” [hal 120] 

Aku sadar aku tak pernah gemar membaca, bukankah orang tak pernah gemar bernafas? (Harper Lee dari To Kill a Mockingbird)………saya mulai kebiasaan membaca diusia yang kata orang jakarta "udah bangkotan". Namun gadis di dalam buku ini memulainya sejak belum tahu apa-apa. Novel ini sederhana. Ketika membaca, saya seperti sedang menyaksikan proses pertumbuhan seorang anak. Lingkungan tentu saja sangat berpengaruh, tetapi keluarga adalah dasar bangunan hidup yang kuat.

Frances “Francie” Nolan membaca satu buku setiap hari. Ia mengunjungi perpustakaan. Ia meminjam buku sesuai abjad dan berharap tidak ada yang terlewatkan olehnya. Ia ingin membaca semua buku di perpustakaan itu. Di akhir minggu, ia membaca secara acak, ia meminta pegawai perpustakaan merekomendasikan dua judul buku untuknya. Lalu ia pulang, duduk di depan tangga rumah susunnya dan mulai membaca. Membaca menjadi “hal biasa” untuk Francie. Sejak kapan Francie melakukan hal itu? Apakah terjadi begitu saja? Yaahh…terkadang sulit sekali memulai sesuatu yang baik dan Francie harus bersyukur karena ibunya, Catherine “Katie” Nolan telah memulai kebiasaan itu untuk dia dan adiknya Cornelius “Neeley” Nolan. Keluarga Nolan tinggal di sebuah pemukiman miskin di wilayah Williamsburg, Brooklyn. Pendidikan hampir menjadi hal yang terlupakan di wilayah itu. Kebanyakan orang pergi ke sekolah sampai tingkat sekolah dasar, kemudian berhenti untuk membantu orang tua. Semasa kecilnya Katie mengalami hal yang sama. Namun sejak ia melahirkan Francie, ia bertekad untuk memberikan dunia yang berbeda kepada anak-anaknya kelak. Ia mengamati sekitarnya dan menyimpulkan bahwa uang yang banyak tidak mampu mengubah cara hidup seseorang, uang tidak bisa membuat hidup menjadi lebih baik. Namun hasil pengamatannya tidak memberikan informasi mengenai jalan keluar yang ia inginkan. Ia bertanya kepada ibunya, Mary Rommely dan sang ibu membantunya dengan ide-ide cemerlang.

Sejak kapan kebiasaan membaca seharusnya dimulai? 

Dari sang ibu, Katie belajar tentang kebiasaan membaca. Menurut Mary, ada dua buku hebat. Dengan membaca kedua buku itu anak-anak akan mulai melihat keajaiban, kebijaksanaan dan keindahan dalam kehidupan. Kedua buku itu berisi kisah-kisah kehidupan yang luar biasa. Anda sendiri mungkin punya buku-buku hebat versi anda atau bahkan belum punya? Just find it and use it well.

setiap hari kau harus membacakan satu halaman untuk anakmu – sekalipun kau sendiri tidak paham apa tulisannya dan tidak bisa mengucapkan kata-katanya dengan tepat. Kau harus melakukannya supaya anak ini tumbuh besar dan mengetahui hal-hal apa saja yang indah – tahu bahwa lingkungan rumah susun di Williamsburg bukanlah seluruh dunia” [hal 121]

Apakah peri, kurcaci atau surga benar-benar ada? 

Seorang anak harus memiliki sesuatu yang berharga yang disebut imajinasi, begitu kata Mary Rommely. Ia harus memiliki sebuah dunia yang berisi hal-hal yang tidak nyata. Ketika dunia menjadi lebih buruk, ia akan terbantu dengan melihat kedalam dunia itu. Saya suka dengan bagian ini, namun saya setuju dengan Katie bahwa hal itu sama dengan mengajarkan kebohongan dan lambat laun anak itu akan paham bahwa ia sedang dibohongi. Namun ternyata kebohongan itu sendiri membawa pengertian yang baru dan dari situlah sesuatu yang disebut kebenaran akan ditemukan oleh setiap anak.

itulah yang kusebut mempelajari kebenaran. Adalah baik mempelajari kebenaran itu sendiri. Pertama percaya dengan sepenuh hati, lalu tidak percaya, itu juga baik.Emosi menjadi kaya dan lentur. Ketika sebagai wanita, kehidupan dan orang-orang lain mengecewakannya, dia sudah banyak belajar tentang kekecewaan sehingga hal itu takkan terlalu sulit.  Dalam mengajari anakmu, jangan lupa bahwa penderitaan juga baik. Penderitaan memperkaya karakter seseorang” [hal 123]

Buku ini, tentu tidak hanya membahas tentang kebiasaan membaca. Ada banyak hal berharga lain di dalamnya. Saya suka membaca, karena itulah bagian ini menjadi sesuatu yang menarik untuk saya. Itulah permulaan persiapan hidup Francie. A Tree Grows in Brooklyn menceritakan kehidupan sehari-hari Francie Nolan. Anda akan dibawa untuk melihat cara Francie menjalani hidup, pemikiran-pemikiranya, proses jatuh cinta dan terluka, peristiwa kematian, bahkan tentang perjuangan ibunya menyediakan dunia yang lebih baik untuk kedua anaknya. Keluarga yang kokoh dan ajaran orang tua menjadi fondasi dan kekuatan untuk Francie dan Neeley.  Seperti novel klasik lainnya, kisah Francie yang dirangkai dengan menarik oleh Betty Smith ini, juga mengalir cukup lambat, bercerita dengan detail, dan menjelaskan karakter seseorang dengan jelas. Banyak tokoh yang terlibat dalam hidup Francie, penggambaran karakter dan emosi setiap tokoh jelas dan tidak membosankan. Miris ketika mendengar Katie berkata “tidak lapar” karena makanan yang tersedia tidak cukup untuk seluruh anggota keluarga. Di dalam kisah inilah anda akan melihat kemelaratan yang membuat seseorang menjadi bijaksana. Terkadang sebagai ibu, Katie terkesan tidak adil memperlakukan kedua anaknya. Francie seringkali cemburu karena ibunya lebih memihak adiknya. Saran saya, ketika anda membaca dan menemukan hal itu, janganlah cepat menghakimi Katie, posisikanlah dirimu sebagai Katie, melihatlah dari matanya dan anda akan menemukan sesuatu yang sangat tulus disana.

Gambaran tentang lingkungan Brooklyn sangat jelas, sampai-sampai saya bisa melihat setiap gang-gang gelap, setiap posisi rumah susun, letak toko-toko dan sekolah kumuh disana. Mengenai latarbelakang Betty Smith, anda akan menemukannya di bagian akhir buku ini. Cukup jelas informasi mengenai biografi Betty Smith, sedikit tentang perjalanan karirnya, dan bagaimana Betty Smith dimata anak-anaknya. Saya suka cover versi gramedia ini. Kombinasi cover dan cap mawarnya menyenangkan dipandang mata. Hmmm..tapi cover edisi pertamanya juga keren.

----------------------------------------
Judul          : A Tree Grows In Brooklyn
Penulis      : Betty Smith
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Terbit         : Januari 2011
Tebal          : 664 hal
----------------------------------------

4 comments:

  1. Penasaran dengan buku ini tapi ntar-ntar dulu deh, 2 buku klasik Monte Cristo dan The Yearling duduk manis nunggu giliran dijamah haha :p

    Quotenya bagus-bagus ya Esi :) dan saya dengan resmi menjadi penggemar reviewmu, baguss!!

    ReplyDelete
  2. thanks mia ;))

    iya Quotenya bagus-bagus...rasanya pengen kubagikan semuanya disini...masih banyak yg bagus loh mi

    ya brarti buku ini ngantri dibelakang the yearling dan monte cristo ya..hahahahaha

    ReplyDelete
  3. Reviewmu keren si ;) *komen dari yang belakangan ini sangat malas bikin review*
    Mampir kesini karena lagi berusaha bikin review buku ini, LOL XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. *hampir setahun kemudian* aku baru baca komenmu mel :D

      waktu balas komen ini aku udh ada diposisi yang paling males bikin review :D

      Delete