Wednesday, October 19, 2011

Review : Hunger Games





Buku ini adalah pertemuan pertama saya dengan Suzanne Collins. Kurang lebih satu  setengah hari saya melahap buku ini, dan ketika sampai di halaman terakhir, saya langsung menuju gramedia untuk mencari kelanjutannya. Suzanne Collins membawa angin segar dalam deretan fantasi yang lagi bermunculan. Lantas apa daya tarik itu?

Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang yang selamat

Katniss Everdeen tiba-tiba menjadi kepala keluarga ketika ayahnya meninggal dalam pekerjaannya sebagai penambang batu bara. Katniss hidup bersama ibu dan adik perempuanya, Prim, di Distrik 12.  Distrik 12 adalah bagian dari Negara Panem dibawah kekuasaan Capitol. Setiap distrik memiliki pekerjaan utama yang biasanya dilakukan oleh penduduknya. Katniss tidak begitu paham akan hal ini. Ia hanya berkonsentrasi pada kelanjutan hidup keluarganya. Distrik 12 dikelilingi oleh pagar yang seharusnya dialiri listrik, yang membatasi distrik itu dengan hutan belantara. Namun, menyebrangi pagar itu sudah menjadi kebiasaan Katniss ketika dia ingin pergi berburu, walaupun ia tahu, ketika dirinya tertangkap oleh penjaga perdamaian (seperti satpam yang ditempatkan oleh Capitol disetiap distrik) maka keluarganya akan mati kelaparan.

Setiap tahun, Capitol menyelanggarakan sebuah acara yang disebut Hunger Games. Peserta Hunger Games berasal dari perwakilan masing-masing distrik. Setiap distrik diwakilkan oleh sepasang remaja, mereka maju kedalam permainan yang telah diatur oleh Capitol. Pilihannya adalah membunuh atau dibunuh. Ketika nama Prim dibacakan sebagai perwakilan distrik 12, Katniss berlari keatas panggung dan mengajukan dirinya menggantikan adik kesayangannya. Katniss Everdeen dan Peeta Mellark adalah dua orang yang terpilih mewakili distrik 12 dalam Hunger Games ke-74. Entah bagaimana arena yang disiapkan oleh Capitol, namun Katniss tidak bisa mundur lagi, Ia harus maju, dan jika ingin pulang menemui keluarganya, ia harus membunuh 23 orang lainnya. Akankah dia sanggup? Bagaimana ia bisa membunuh Peeta, ketika didepan semua orang lelaki itu menyatakan cinta terpendamnya terhadap Katniss sejak mereka kanak-kanak?

Membaca buku ini, membuat saya tidak sabar untuk membalik setiap halamannya. Saya suka dengan karakter Katniss dan Peeta, walaupun penulis juga menggambarkan beberapa karakter lainnya tidak kalah menariknya. Satu hal yang terpikirkan ketika selesai membaca buku ini adalah kapan saya akan menikmatinya lewat layar lebar. Seperti cerita fantasy pada umumnya, lompatan cerita ini berjalan dengan sangat cepat. Yang sangat menarik dari buku ini adalah kemampuan Collins merangkai strategi bertahan hidup di arena Hunger Games, bagaimana komunikasi berjalan antara peserta dan mentornya yang mengawasinya dari tempat lain. Perlu diketahui, bahwa Hunger Games ini adalah pertarungan 24 peserta yang ditonton oleh setiap penduduk distrik lewat siaran tv, Capitol membuatnya demikian untuk memperingatkan setiap penduduk distrik agar menjauhi pemberontakan. Ada beberapa typo yang menggangu dalam buku ini. Terkadang ada bagian percakapan yang sepertinya diucapkan oleh orang lain, namun disebutkan terucap dari orang lainnya, sehingga membuat saya harus membaca ulang beberapa bagian dan berusaha memahami konteks yang sebenarnya. Namun, itu bukan masalah yang membuat saya berhenti membaca, justru sebaliknya, saya berusaha memahami tujuan penyampaian penulis sehingga tidak melewatkan rahasia-rahasia yang terpendam didalamnya.

Menurut Collins, ide cerita ini muncul ketika ia sedang menonton acara dimana orang-orang berlomba dalam sebuah reality show, sementara di saluran lainnya, ia melihat rekaman dari perang irak. Percampuran keduanya serta lewat sang ayah yang pernah terlibat dalam perang di Vietnam, membantu Collins memahami rasanya kehilangan orang-orang yang dicintai dan memberinya ide cerita ini. Collins bahkan terinspirasi dari mitos Yunani tentang Theseus. Semuanya dirangkai menjadi kisah menegangkan yang membuat saya juga tidak sabar menanti kehadiran hasil adopsinya ke layar lebar yang rencananya akan dirilis pada bulan maret 2012.

Beberapa penghargaan yang diraih oleh Hunger Games antara lain, Best Book of the Year (2008), Notable Children’s book of 2008, Winner of Golden Duck Award in Young Adult Fiction Category (2009).


-------------------------------------------------
Judul     : Hunger Games
Penulis   : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit    : Jakarta, Oktober 2009
Tebal     : 408 hal
ISBN       : 978-979-22-5075-6
-------------------------------------------------

5 comments:

  1. wahh ternyata inspirasinya dari reality show dan perang ya! Hebat imajinasinya bisa nyiptain cerita seheboh ini >,<
    ayo mba segera baca buku keduanya!!

    ReplyDelete
  2. huah! harus buru2 baca sebelum filmnya nongol nih

    ReplyDelete
  3. @ana : aku udah baca catching firenya,,cuma seperti biasanya,,agak susah bkin resensi trilogi gitu..takut malah spoiler

    @PenikmatBuku : ayukk segera dibaca..pasti gk bisa berhenti sampe hal terakhir

    ReplyDelete
  4. Katanya bulan maret taun depat keluar filmnya si =D btw aku juga sukaaaaa banget buku ini, keren banget idenya..dan suka banget sama katniss n peeta!!!!! =D

    ReplyDelete
  5. Ak juga suka bgt sama buku ini, idenya jenius apalagi pas pertarungannya, gila aja anak2 remaja disuruh saling membantai, stratergi bertahan hidupnya juga perlu diacungin jempol :D

    ReplyDelete