Monday, July 18, 2011

Review : City of Bones (The Mortal Instrumen #1)



Apa yang akan kau lakukan kalau melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain?

Sepertinya kisah fantasi lagi sangat marak dibicarakan, bahkan semakin banyak karya-karya fantasi yang mulai mengangkat kembali kisah vampir, manusia serigala, peri bahkan penyihir. Sebut saja Stephenie Meyer dengan serial Twilight-nya yang merupakan salah satu kisah fantasi yang belakangan ini sangat digemari, atau Vampir Academy-nya Richelle Mead. Nah selain kedua buku itu, ada lagi kisah fantasi mendebarkan yang menarik perhatian saya, serial The Mortal instrumen karya Cassandra Clare. Buku pertama dari serial ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2007 dan diberi judul City of Bones. Jika Twilight hanya bercerita tentang vampir dan manusia serigala, City of Bones memberikan suguhan yang lebih lengkap, didalamnya anda tidak hanya menemukan kisah vampir dan manusia serigala, tetapi juga peri, warlock dan pemburu bayangan.

Dalam kisah ini, dunia terbagi menjadi tiga keturunan, manusia fana, manusia berdarah malaikat (pemburu bayangan atau Nephilim), dan penghuni dunia bawah yang didalamnya terdapat vampir, manusia serigala, peri (setengah iblis dan setengah malaikat) dan warlock. Pemburu bayangan adalah kaum pejuang yang membunuh iblis. Para pemburu bayangan juga memiliki tugas untuk mengawasi para penghuni dunia bawah. Setiap hal yang dilakukan oleh pemburu bayangan diatur sesuai hukum-hukum yang diterapkan oleh sang Kunci atau pemegang kekuasaan tertinggi yang berada di Idris,  sebuah kota yang dianggap sebagai kampung halaman pemburu bayangan. Hanya orang-orang tertentu saja yang akan diijinkan untuk memasuki kota itu.

Kisah ini berawal dari seorang gadis yang berusia hampir 16 tahun bernama Clarissa “Clary” Fray. Clary tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya telah meninggal dunia sebelum dia lahir, setidaknya itulah yang diketahui oleh Clary. Namun, Clary mendapatkan perhatian hampir seperti ayah sendiri dari sahabat ibunya, Luke Garroway. Clary punya seorang teman bernama Simon yang menjadi satu-satunya teman baginya. Clary mengira dirinya hanyalah seorang gadis biasa, anak dari seorang pelukis biasa, namun pemahamannya itu perlahan-lahan berubah ketika Jocelyn Fray, ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis di rumahnya sendiri. Disaat-saat kekuatannya hampir hilang, Jace Wayland, seorang pemburu bayangan datang menolongnya. Jace berusia satu tahun diatas Clary, ia sombong dan luar biasa menyebalkan, namun itulah daya tarik Jace yang membuatnya terlihat sexy dan sangat menggemaskan. Jace menggunakan tudung pesona yang memungkinkan dirinya menjadi kasat mata bagi manusia fana, namun betapa terkejutnya dia ketika Clary yang dianggapnya gadis fana mampu melihatnya. Clary menjadi sebuah misteri untuknya. Perjumpaan Clary dan Jace, menjadi awal baru bagi Clary memasuki dunia bayangan. Jace membawa Clary yang hampir mati kerumahnya, sebuah institut yang dihuni oleh para pemburu bayangan yang berada di kota New York. Dan sejak saat itu kehidupan Clary tidak lagi biasa-biasa saja.

Bersama dengan Jace dan beberapa teman lainnya, Alec dan Isabella Lightwood, Clary memulai pencarian ibunya. Dalam pencarian itu, Clary mengetahui bahwa ibunya telah meminta seorang Warlock tingkat tinggi dari Brooklyn untuk membuat Clary melupakan beberapa ingatan dari masa kecilnya, ingatan yang memungkinkan Clary mengetahui hakekatnya sebagai keturunan pemburu bayangan. Berbekal arahan dari seorang saudara nephilim berkekuatan magis yang disebut “saudara hening” dari sebuah kota tulang, Clary mendapat informasi tentang Magnus Bane, penyihir yang telah menghapus ingatannya. Perlahan-lahan Clary mengumpulkan informasi yang menghubungkannya dengan semua kejadian yang tiba-tiba menimpannya itu, sampai akhirnya membawa Clary bertemu dengan Valentine Morgestern, seorang pemburu bayangan yang berkhianat dari Kunci, dan sejak lama berniat menghancurkan semua penghuni dunia bawah. Valentine menjadi musuh bebuyutan para pemburu bayangan, namun Valentine sendiri pun memiliki banyak pengikut. Clary dan Jace tidak bisa menduga siapa pemburu bayangan yang setia kepada Kunci dan siapa yang menjadi pengikut Valentine. Valentine menginginkan sebuah piala mortal, sebuah piala yang bisa digunakan untuk menciptakan pasukan pemburu bayangan, namun piala itu tersimpan rapi disebuah tempat yang hanya diketahui oleh Jocelyn. Clary dan teman-temannya harus menemukan piala mortal terlebih dahulu untuk bisa membebaskan Jocelyn. Pencarian piala mortal membawanya pada pertarungan bersama vampir, pertemuan dengan seorang penyihir yang mengetahui masa lalu ibunya, peristiwa yang mengubah sahabatnya Simon menjadi tikus, perasaan mendalamnya yang perlahan-lahan muncul untuk Jace, percakapan Luke dengan para pemburu bayangan pengikut Valentine yang membuat Clary memandang Luke dengan perasaan berbeda, serta masa lalu ibunya yang muncul perlahan-lahan dan membuatnya semakin tidak mengenal ibunya sendiri. Lalu siapakah Luke sebenarnya? Apa hubungan Jocelyn dan Valentine? Mengapa iblis ingin membunuh Clary? Rahasia apa yang tersimpan didalam ingatan Clary? Bagaimana kelanjutan hubungan Clary dan Jace?

Owww...membaca kisah ini, seperti dapat paket komplit yang sungguh menyenangkan. Tanpa bekal pengetahuan apa-apa, Clary memulai pencarian jati dirinya yang sebenarnya. Hal ini membuatnya mempertaruhkan banyak hal, termasuk persahabatannya dengan Simon. Namun, persahabatan itu menjadi salah satu hal yang paling saya sukai dari kisah ini. Diluar ketengangan kisah petualangan para pemburu bayangan itu sendiri, kisah cinta antara Jace dan Clary pun sanggat menggemaskan dan juga mencemaskan, seperti ungkapan salah satu penyihir kepada Jace :

kau akan jatuh cinta kepada orang yang salah [hal 149] 

Cassandra Clare sangat brilian dalam menjalin kisahnya. Petualangan demi petualangan yang dialami Clare, Jace dan teman-temannya terus mengungkap rahasia-rahasia yang sejak lama telah terkubur. Pengungkapan rahasia yang terus meletup-letup diiringi emosi para tokoh mampu menyeret emosi pembaca untuk terlibat didalam kisah ini. Cassandra Clare mendapatkan Ide cerita ini ketika temannya mengajaknya mengunjungi sebuah toko tatto. Ia melihat berbagai pola tatto dan mendapat ide untuk menciptakan sebuah masyarakat pemburu iblis yang memiliki pola-pola tatto rune sebagai tanda pengenal. Ia memadukan kisah tradisional (vampir, serigala, penyihir,dll) dengan sebuah imajinasi modernnya.

Menurut saya, penerbit Ufuk berhasil menyuguhkan hasil terjemahan yang sangat mudah dan ringan untuk dipahami. Walaupun ada beberapa typo dalam buku ini, namun apalah artinya sebuah kesalahan kecil ditengah semua luapan kepuasaan karena kisah yang sangat menarik ini. Saya sangat bisa menikmati buku ini. 


---------------------------------------------------------
Judul : City of Bones (The Mortal Instrumen #1)
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit : Ufuk
Terbit : February 2010
Tebal : 664
ISBN : 978-602-8224-80-2 
---------------------------------------------------------

8 comments:

  1. Kayaknya buku ini lebih bagus dari twilight series ya? Gimana menurut esi?

    ReplyDelete
  2. wow kereeen deh ulasannya. jadi penasaran bacanya.

    ReplyDelete
  3. @annisa : klo twilight aku gk baca semua serinya..cuma baca yg seri 1 itu pun gk sampe selesai..heehehe..jd susah bandinginnya. Mungkin krna buku ini lebih komplit aja sih..jdi daya tariknya lebih besar..

    @chilfia : thx ya..

    ReplyDelete
  4. buku ini tebell >.< bikin minder jadinya.. tapi emang sih bagus (kayaknya).

    ReplyDelete
  5. serial ini lagi ngehits banget nih di US =D jadi penasaran deh si..terjemahannya ok kan?

    ReplyDelete
  6. ok banget mba astrid...aku udah baca tiga bukunya..dan semuanya ok

    ReplyDelete
  7. Kalau disuruh bandingin Twilight sama The Mortal Instrument saya pilih ini bgt deh. Soalnya serinya Cassandra Clare itu adukannya pas. Pas sarkasmenya, pas humornya, pas actionnya, pas porsi romancenya. Dan yg pasti sesuai PG 13+ and under 18+

    Ke empat serinya yg uda released oke smua deh, walo yg paling menegangkan itu seri ke #3 karena ke #4 itu ada alur menuju klimaks berikutnya jadi masih dlm tahap orientasi lagi, kurang seru. *halah jadi spoiler*

    Terjemahannya oke bgt deh, serasa baca Maximum Ride terjemahan mba Poppy. Renyah! #promosiabis =))

    ReplyDelete
  8. thanks buat oky yang sudah berkunjung

    iya bener bgt..karya cassandra clare ini bener2 komplit deh :)

    ReplyDelete