Monday, April 18, 2011

Review : The Yearling (Jody dan Anak Rusa)


Sebelum The Yearling, Rawlings kerap kali mendapat penolakan dari editornya, Max Perkins. Namun Perkins mengarahkan  Rawlings untuk menulis sesuatu yang dia pahami dari lingkungannya. Sejak itulah Rawlings mulai menulis The Yearling yang sebelumnya pernah diajukan dengan nama The Flutter Mill dan Juniper Island.  Meskipun penulisan novel ini sempat terhenti, namun pada tahun 1938, novel ini berhasil dipublikasikan dan terpilih menjadi Book-of-the-Month Club pada bulan April 1938. Novel yang pernah menjadi pemenang Pulitzer Prize tahun 1939 ini memiliki tempo yang lambat dan detail yang sangat kuat. The Yearling menggunakan latar tempat Florida tengah pada awal abad ke-20. Tokoh utama di dalam novel ini adalah Jody yang hidup bersama ayahnya Ezra “Penny” Baxter dan ibunya Ora “Ory” Baxter. 

Minggu pertama September selalu kering kerontang seperti tulang belulang tua. Hanya rumput liat yang tumbuh. Panas membuat suasana tegang. Anjing-anjing jadi galak. Ular-ular merayap bebas karena periode terpanas sudah lewat dan masa ganti kulit serta kebutaan mereka telah usai” [hal 261]
 
Mereka hidup di sebuah lahan yang telah di beli oleh Penny dari keluarga Forrester.Wilayah yang dikelilingi pohon pinus.

"wilayah kecil dengan tumbuhan subur; bahkan dipenuhi pohon hammock yang paling subur dibanding semuanya. Ada beberapa pohon ek di sana-sini; pohon salam merah dan magnolia; ceri liar dan pohon karet; hickory dan holly. Langkanya air merupakan satu-satunya masalah bagi lokasi itu." [hal 25]

Hammock


Hickory




Holly


Magnolia
Hasil tani adalah sumber penghidupan mereka, sesekali Penny mengajak Jody berburu, mereka menukarkan hasil buruan dengan berbagai kebutuhan hidup mereka. Selain berburu, setiap hari Jody membantu ibunya untuk mengangkut air dari sebuah tempat air resapan  yang telah disekat-sekat oleh Penny untuk kebutuhan keluarga dan ternak yang berjarak beberapa kilometer dari rumah mereka. Setelah itu, Jody memotong kayu dan memerah sapi.

Penny dan Ory telah berkali-kali kehilangan anak sebelum mereka memiliki Jody, karena itu Jody menjadi sangat khusus untuk mereka, terutama untuk Penny. Penny yang semasa kecil dididik dengan cara yang keras, memperlakukan Jody dengan kelembutan dan pengertian yang semasa kecil tidak diperolehnya. Jody sangat mencintai alam, setiap kali dia dan ayahnya berburu, dia selalu menginginkan seekor binatang yang bisa dipeliharanya sejak kecil. Suatu hari, Jody bertemu dengan seekor rusa jantan yang masih sangat kecil, dengan persetujuan ayahnya, dia memelihara rusa jantan itu. Karena keluarga Baxter hanya memiliki sedikit persediaan makanan, setiap hari Jody menyisihkan jatah makanan dan susu yang dimilikinya untuk Flag, si anak rusa. Flag menjadi anggota keluarga Baxter yang baru, dia bahkan bermain dan tidur bersama anjing-anjing keluarga Baxter. Sampai suatu saat, Jody harus membuat keputusan yang sulit ketika ayahnya jatuh sakit.
Tidak ada hikmah. Manusia hanya perlu ingat untuk rendah hati karena tak ada apapun di bumi ini yang bisa dia anggap miliknya sendiri” [hal 280]

Untuk saya, novel ini sangat membuai. Secara keseluruhan, Rawlings hanya bercerita mengenai kehidupan sederhana sebuah keluarga, sesekali saya  dibuat menunggu dengan ditemani detail alam, namun tanpa terasa sebuah kejadian bermula, membangunkan saya dari buaian, kemudian membawa saya memasuki sebuah pertemuan, perkelahian, peristiwa-peristiwa menggelitik, kehilangan dan secara perlahan-perlahan kembali menenangkan, penulis seakan mau berkata “oke…ketegangan itu sampai disini dulu”.

Ini adalah kisah sebuah keluarga yang membangun hidup mereka di sebuah tanah kering di Florida. Ini adalah kisah seorang anak yang memiliki hubungan yang luar biasa dengan ayahnya. Ini adalah kisah seorang pria yang selalu berusaha melakukan pekerjaan sepuluh orang. Ini adalah kisah seorang anak yang senang bermain bersama rusa kesayangannya di tepi sebuah ceruk, tempat air serapan. Ini adalah kisah bagaimana kerasnya hidup dan tanggung jawab dapat membuat seseorang harus menghadapi dunia dan menjadi dewasa.
Nak, hidup akan mengkhinatimu. Kau sudah melihat apa yang terjadi di dunia manusia. Kau sudah tahu ada orang yang jahat dan nista. Kau sudah melihat Maut dan trik-triknya. Kau sudah mengenal Kelaparan. Semua orang ingin agar hidupnya indah dan mudah. Hidup memang indah, Nak, sangat indah, namun tidak mudah. Hidup akan menjatuhkan seseorang dan begitu orang itu bangkit, dia akan dijatuhkan lagi…..Lalu apa yang harus dia lakukan? Apa yang harus ia lakukan ketika jatuh? Tentu saja ia harus menerima hal itu dan melanjutkan hidup”[hal 498-499]

---------------------------------------------------------
Judul Buku   : The Yearling : Jody dan Anak Rusa
Penulis        : Marjorie Kinnan Rawlings
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Terbit         : Maret 2011
Tebal          : 504 hal
---------------------------------------------------------

2 comments: