Friday, April 1, 2011

Review : Have a little faith


Have a little faith dimulai dengan permintaan seorang rabi, Albert Lewis yang telah berusia 82 tahun yang berasal dari kota kelahiran Mitch Albom untuk menyampaikan eulogynya. Mitch merasa tidak pantas untuk menyampaikan euology seseorang yang biasanya menyampaikan eulogy untuk orang lain. Sementara itu selama hidupnya dia hanya mengenal Albert Lewis sebagai seorang rabi, karena itulah dia memutuskan untuk mulai mengenalnya sebagai seorang “manusia biasa”. Percakapan diantara mereka mulai berlangsung, Mitch semakin sering mengunjungi Jersey tempat tinggalnya dahulu. Sementara itu, dia juga mulai terlibat dengan Pastor Henry Convington dari Detroit, seseorang yang berhasil pulih dari ketergantungannya terhadap narkoba.

Setelah Tuesday with Morrie, Mitch Albom kembali dengan karya non fiksi lainnya dengan judul have a little faith. Buku ini bukan bercerita tentang yahudi atau Kristen. Namun dari keduanya, dari kehidupan afro-american dan kulit putih, Mitch mengamati bagaimana manusia mencapai imannya, bagaimana mereka kehilangannya dan kemudian memperolehnya kembali.

Bagian yang paling saya sukai dari buku ini ada dihalaman 109, disaat Mitch dan Sang Rabi berdiskusi mengenai resep kebahagiaan.

Jadi, sudahkah kita menyimpulkan rahasia kebahagiaan?
“Menurutku begitu,” katanya.
Apakah Anda akan memberitahu saya?
“Ya. Siap?”
Siap.
“Merasa cukup.”
Itu saja?
“Penuh rasa syukur.”
Itu saja?
“Atas apa yang kita miliki. Atas cinta yang kita terima. Dan, atas segala yang telah Tuhan berikan kepada kita.”
Hanya itu?
Ia menatap mataku. Lalu menghela napas panjang.
“Hanya itu.”


Manusia tidak pernah puas dan ketika manusia mampu merasa cukup, maka manusia akan mampu bersyukur dan ia akan mulai merasa bahagia.
HANYA ITU….sangat sederhana.


-------------------------------
Judul     : Have a little faith
Pengarang : Mitch Albom
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Terbit    : November 2009
Tebal     : 271 hal
-------------------------------


No comments:

Post a Comment