Thursday, May 5, 2011

Review : Hansel dan Gretel


Ternyata semua dongeng kesukaanku semasa kecil terangkum didalam buku ini. Jika harus membandingkannya dengan gadis korek api, maka saya lebih menyukai dongeng-dongeng yang telah dikumpulkan oleh Grimm Bersaudara ini. Ada beberapa kisah yang masih membekas sejak masa kanak-kanak ataupun remaja, namun juga meninggalkan bentuk yang beragam. Salah satu contoh adalah dongeng tentang rapunzel yang filmnya belum lama ini beredar kembali. Didalam dongeng yang tertulis di buku ini, disebutkan bahwa si penyihir yang memotong rambut rapunzel karena marah kepadanya, namun pada cerita rapunzel yang pernah difilm-kan, dijelaskan bahwa rapunzel sendirilah yang memotong rambutnya, sebaliknya si penyihir tidak ingin rambut itu dipotong, jika rambut rapunzel dipotong maka si penyihir akan kehilangan wajah cantiknya dan menjadi tua seketika. Banyak sekali metamorfosis yang terjadi didalam sebuah dongeng yang telah diceritakan turun temurun.

Grim bersaudara (Jacob dan Wilhelm) yang adalah dua orang akademisi asal Jerman ini, telah berhasil merangkum berbagai kisah rakyat lewat berbagai penelitian. Menurut Wikipedia : Jacob melakukan lebih banyak riset dan penelitian sedangkan Wilhelm yang lebih lemah, menyusun kata-kata dan menyajikan cerita tersebut dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh anak-anak. Dan jadilah sebuah karya kumpulan dongeng yang dengan diperantarai oleh penerbit atria (sekali lagi thanks to penerbit atria) bisa dinikmati oleh pembaca Indonesia dengan harga murah (saya kan dapat buntelan jadi gak beli). Berikut ini adalah 19 dongeng tersebut :
  1. Musisi dari Bremen
  2. Teka-teki
  3. Tom Ibu Jari
  4. Briar Rose
  5. Dua Belas Putri yang Menari
  6. Pengantin Perampok
  7. Ratu Lebah
  8. Raja Janggut Mengerikan
  9. Peri Pembuat Sepatu
  10. Aschenputtel
  11. Hansel dan Gretel
  12. Serigala dan Tujuh Kambing Kecil
  13. Pangeran Katak
  14. Frau Holle
  15. Rumpelstiltskin
  16. Tiga Pemintal
  17. Gadis Angsa
  18. Rapunzel
  19. Snow White

Membandingkan dengan dongeng terbitan atria lainnya, maka Hansel dan Gretel cenderung lebih bersih dari typo. Namun, di halaman 126 pada dongeng tentang Frau Holle, saya menemukan sebuah kalimat yang tidak saya pahami :
Hatta, Frau Holle memegang tanganya dan menuntunnya ke sebuah gerbang”
Saya tidak memahami maksud kata Hatta pada kalimat diatas. Rasanya sangat janggal karena kata itu tiba-tiba muncul tanpa penjelasan siapa atau apa yang dimaksud dengan “Hatta”.  Seperti pada gadis korek api, yang diterbitkan oleh atria, buku yang satu ini pun tidak mencantumkan daftar isi dibagian depan. Saya tidak begitu paham mengenai ketentuan baku didalam penulisan atau pembuatan sebuah buku, namun untuk saya hal ini sangat mengganggu dan mempersulit pembaca ketika ingin kembali membaca bagian dongeng tertentu.

Saya memberikan empat bintang untuk buku ini. Tiga bintang pertama karena saya sangat menyukai keberadaan buku ini beserta semua cerita didalamnya. Dan satu bintang saya berikan untuk penerbit atria yang sudah menyediakan kumpulan dongeng berharga ini dalam bahasa indonesia.

--------------------------------------
Judul      : Hansel dan Gretel
Penulis    : Grimm Bersaudara
Penerbit : Atria
Terbit     : April 2011
Tebal      : 184 hal
--------------------------------------

No comments:

Post a Comment