Title:
From the Mixed-Up File of Mrs. Basil E. Frankweiler
Author:
E.L. Konigsburg
Publisher:
Atheneum Books for Young Readers
Published:
September 25th 2007 (first published 1967)
Pages:
176p
ISBN:
9781416949756
Newbery Medal Winner 1968
Gift from A.S Dewi
Marah pada orang tuanya, Claudia pun
merencanakan kabur dari rumah. Rencana kaburnya disusun dengan matang untuk
menjamin ia tidak perlu mengalami kesulitan apalagi ketidaknyamanan. Ia pun
memilih Jamie, adiknya, untuk menemaninya karena Jamie bisa menyimpan rahasia,
serta punya cukup tabungan yang akan mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Claudia
adalah pembuat rencana yang hebat namun sulit mengatur pengeluarannya,
sedangkan Jamie mahir dalam mengelola keuangannya. Kombinasi yang pas.
Melarikan diri dari rumah di Greenwich, Claudia memilih tempat yang akan nyaman
ditinggali, besar dan cantik, Metropolitan Museum of Art, New York.
Setelah berhasil masuk selayaknya
pengunjung lainnya ke dalam Museum, Claudia dan Jamie mendapati sebuah patung
berbentuk Malaikat yang baru saja dibeli oleh pihak Museum dan diklaim buatan
Michelangelo. Sayangnya belum ada bukti kuat yang meyakinkan bahwa patung ini
benar hasil karya Michelangelo, sebuah tantangan yang disambut manis oleh
Claudia yang rasa ingin tahunya membuat Ia dan Jamie harus melakukan penelitian
tentang Michelangelo dan bahkan mengunjungi Mrs. Basil E. Frankweiler, pemilik
patung itu sebelum berpindah tangan ke Museum. Claudia yakin kalau ia berhasil
mengetahui rahasia baru ini, ia akan pulang ke Greenwich sebagai Claudia yang
berbeda, sesuatu yang bisa terus dibawanya bertahun-tahun akan datang. Jamie
tidak peduli pada Michelangelo meskipun ia mengakui patung yang dilihatnya
sangat cantik, tetapi sebaliknya bagi Claudia, penemuan ini bisa berarti menemukan
sesuatu di dalam dirinya sendiri, sesuatu yang tidak pernah dimengerti oleh
Jamie yang hanya bisa mengangguk-angguk saat mendengar kakaknya menjelaskan.
Kekuatan utama dalam cerita ini adalah
hubungan yang dibangun antara Claudia dan Jamie. Karakter mereka masing-masing
menjadi daya tarik utama untuk saya. Claudia berusia hampir dua belas tahun dan
sangat mahir dalam observasi dan merencakan apapun, ia menikmati prosesnya serta
selalu detail dalam segala hal. Adiknya, Jamie, berusia Sembilan tahun dan
sangat cerdas bermain kartu (curang), terkadang cerewet, tapi juga bisa
diandalkan menjaga rahasia walaupun kadang-kadang bisa bocor, mahir dalam
mengatur keuangan tetapi selalu salah mengucapkan grammar, yang akan berakhir dikoreksi oleh Claudia dan memulai debat
panjang mereka. Terlepas dari inti cerita di buku ini, saya sangat menikmati detail
karakter Claudia-Jamie yang digambarkan oleh penulis lewat dialog mereka. Saya
bisa membayangkan setiap scene bahkan
ekspresi Jamie saat protes kalau kakaknya mulai mengkritik grammer-nya. Banyak bagian yang membuat saya ketawa lepas atau
sekedar senyum-senyum sendiri, serta berharap bisa melihat ekpresi mereka di
layar lebar. Selain itu, setting
novel ini adalah Museum dan Museum itu berdiri di New York City, asik banget
deh membayangkan mereka tinggal di dalam Museum, mandi di Fountain of the Muses, tidur di tempat tidur tua dari kayu oak dan
berlapis sutra, yang berasal scene
pembunuhan Amy Robsart, menikmati galeri asal Renaissance dan tinggal bertiga dengan patung buatan salah satu Sculptor terkenal dari zaman High Renaissance. Such an adventures you want for yourself huh?
Setelah buku ini terbit, banyak
anak-anak yang mengunjungi Metropolitan Museum of Art sambil bertanya tentang
semua tempat dan segala hal yang dialami oleh Claudia dan Jamie di dalam
Museum. Kesulitan menjawab semua pertanyaan, akhirnya pihak Museum mengeluarkan
sebuah panduan berjudul The “Mixed-Up
Files” Issue untuk menjawab Frequently
Ask Questions. Panduan ini bisa jadi pendamping yang tepat untuk menikmati
buku ini dan bisa di-download disini.
aku juga punya buku ini nice
ReplyDeleteapa itu potato starch