seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu
dan menjadi saudara dalam setiap kesukaran
(Amsal
17:17)
Kata orang persahabatan
itu indah. Betapa indahnya hidupmu ketika engkau memiliki seorang sahabat
seperti yang dikutip dalam amsal 17 ayat 17 diatas. Lalu bagaimana seorang
sahabat yang menaruh kasih setiap waktu itu? Bagaimana sahabat yang menjadi
saudara dalam setiap kesukaran? Saya percaya anda akan menemukan salah satu
contohnya ketika membaca karya John Steinbeck yang satu ini.
Dataran Tortilla
adalah sebuah dataran tinggi diatas Kota Monterey yang terletak di wilayah
California. Di dataran Tortilla ini, hiduplah kaum paisanos – rakyat jelata yang berdarah campuran Spanyol, Indian,
Meksiko dan Kaukasia. Diantara rakyat jelata itu, hiduplah tokoh yang diciptakan
oleh John Steinbeck ini, ia bernama Danny. Sekembalinya dari aktivitas
ketentaraannya pasca perang, Danny mendapat warisan rumah dari kakeknya yang
baru saja meninggal. Sebelum berangkat sebagai tentara, Danny hidup dijalanan, terkadang
mendekam di penjara beberapa malam karena melakukan kejahatan ringan di
lingkungannya. Namun sesekali, mendekam di penjara menjadi jalan keluar baginya
untuk menghadapi rasa lapar atau supaya ia bisa tidur tidak beratapkan langit.
Ketika Danny mengetahui bahwa ia memiliki rumah, ia menjadi bangga akan dirinya
dan bertekad untuk hidup dengan baik dan menjaga martabat barunya. Pada masa
itu, memiliki sebuah rumah menjadikan martabat seseorang lebih tinggi. penghargaan
terhadap martabat seseorang diukur dari apa yang dimilikinya. Sepertinya dunia
sekarang pun tidak lebih baik dari lingkungan Danny pada masa itu dalam hal
penilaian ini.
Membaca Dataran
Tortilla ini, seperti menyaksikan kehidupan Danny dan teman-temannya yang
perlahan-lahan berubah menjadi sahabat-sahabat terbaiknya. Mereka saling
menyayangi walaupun cara yang ditunjukan membuat saya merasa tidak masuk akal,
bahkan terkadang licik. Salah satu contohnya ketika Danny ingin menghadiakan
sekotak gula-gula kepada Nyonya Morales, Pilon dan kawan-kawannya tergerak
untuk membantu Danny mengumpulkan uang untuk membeli gula-gula itu, namun
ketika uang sudah ditangan, Pilon dan Pablo mulai berpikir : “Gula-gula tak baik untuk kesehatan, hal itu
bisa menyebabkan sakit gigi. Jika kawan kita Danny membeli gula-gula untuk
Nyonya Morales, pasti ia pun akan mencicipinya dan Danny akan mengalami sakit
gigi juga”.Karena pemikiran itu sehingga uang untuk membeli gula-gula
justru beralih ke kedai Torelli tempat mereka membeli anggur. Mereka ingin
membeli anggur, namun terus berupaya menyusun pemikiran seolah-olah mereka
melakukannya karena menyayangi Danny. Namun, John Steinbeck sangat unik merangkai
cara berpikir Pilon. Seperti pemikiran seorang anak kecil yang egois namun juga
polos. Cara mereka berpikir membuat saya tertawa bahkan ditengah keramaian
karena geli dengan kepolosan yang tidak masuk akal itu. Namun begitulah cara
mereka menyayangi Danny.
Banyak hal lucu dan menarik dalam karya Steinbeck ini.
Buku ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi cerita pendek tentang Danny dan
sahabat-sahabatnya. Bahasa yang digunakan dalam terjemahan Pustaka Jaya ini
sangat baku dan terkesan kaku. Namun apakah itu cara penggambaran yang tepat
untuk novel yang pertama kali terbit pada tahun 1935 ini? Saya tidak tahu pasti.
Ada sebuah
kutipan yang berbunyi “sahabat sejati
adalah orang yang mengetahui hal yang paling buruk tentang dirimu namun tetap
mencintai engkau sebagaimana adanya”. Kutipan itu cocok sekali untuk Danny
dan sahabat-sahabatnya. Saya belajar cara bersahabat dari Danny, Pilo, Pablo,
Jesu Maria, Joe Portugis dan Bajak Laut. Meskipun cara mereka menurut saya
aneh, namun mereka memiliki hati yang tulus dalam mengasihi. Lihatlah kepada
ketulusan mereka dan bukan cara yang mereka gunakan, maka anda pasti akan
menemukan contoh sahabat-sahabat sejati.
Penggambaran
John Steinbeck terhadap paisanos ini mendapat respon yang tidak diduganya. Kemurahan
hati orang-orang paisanos yang digambarkannya tidak dapat diterima, mereka
tetap dicap sebagai gelandangan belaka, sehingga dalam sebuah kata pengantar
edisi 1937 Perpustakaan modern, Steinbeck menulis,
it did not occur to me that paisanos were curious or quaint, dispossessed or underdoggish. They are people whom I know and like, people who merge successfully with their habitat...good people of laughter and kindness, of honest lusts and direct eyes. If I have done them harm by telling a few of their stories I am sorry. It will never happen again.
Buku ini saya
rekomendasikan untuk anda yang menyukai cerita sederhana dan menghibur. Karena
anda pasti akan tertawa membaca kisah kocak Danny dan sahabat-sahabatnya di
Dataran Tortilla.
--------------------------------------------
Judul : Dataran Tortilla
Penulis : John Steinbeck
Penerbit : Pustaka Jaya
Terbit : Februari 2009 (Cetakan II)
Tebal : 265
ISBN : 978-979-419-352-5
---------------------------------------------
harusnya baca bareng yak, aku baru mulai baca ni buku :D
ReplyDeletesebenarnya bbi membaca buku-buku pustaka jaya mulai 1-15 nov, namun postingan reviewnya tdk bareng-bareng. Dibuat seperti ini dengan harapan, buku-buku pustaka jaya terus bergaung selama 15 hari itu dalam rangka #savepustakajaya
ReplyDeletebtw, thanks ya sudah mampir :)
aku juga baca ini si! =) lucu ya bukunya, dan ringan juga meski banyak diselipin pesan2 moral =D seneng sama kekonyolan denny dan kawan2nya..
ReplyDelete@astrid : iya..lucu..aku suka ketawa ketiwi sendiri ngebayangin pilon berimajinasi..wakakka
ReplyDeletePustaka jaya banyak menerbitkan karya bermutu...
ReplyDelete