"The most important thing a father can do for his children is to love their mother - Unknown"
Saya suka sekali dengan quote diatas, entahlah siapa yang menciptakan itu. Ketika seorang suami tidak lagi mencintai ibu dari anak-anaknya, maka anak-anaklah yang akan merasakan semua dampaknya. Apa jadinya ketika seorang anak diperhadapkan pada pilihan “Kau bisa jadi anak mama atau anak papa. Tapi tidak keduanya”. Hal itulah yang sejak awal dirasakan oleh Charles “Chick” Benetto”. Ayahnya berkata padanya “anak mama atau anak papa, Chick?Apa pilihanmu?” [hal 234]. Dibanding anak perempuan, anak laki-laki lebih senang meniru ayahnya. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa para ayah perlu berinteraksi dengan anak sedikitnya 2 jam sehari dan 6 ½ jam di akhir minggu. Namun kebutuhan anak laki-laki untuk berinteraksi dengan ayah, dua kali melebihi kebutuhan anak perempuan. Dan seperti bisa ditebak, hari disaat pertanyaan itu muncul, Chick pun memilih menjadi anak papa.
Bisbol adalah hal pertama yang kemudian disukai Chick dengan alasan karena ayahnya pun menyukai bisbol. Chick benar-benar menjadi anak papa. Dia mulai bernaung dibawah rencana-rencana ayahnya. Tepatnya rencana untuk menjadi seorang pemain bisbol professional. Sementara sang ibu memiliki harapan yang berbeda. Ia mengharapkan Chick memperhatikan pendidikannya, buku, sekolah dan kemudian semua pintu akan terbuka. Menurut sang ibu, bisbol hanya sebentuk udara segar untuk Chick. Namun seperti pilihan awal Chick, dalam hal ini pun dia mengecewakan ibunya, bahkan dia meninggalkan bangku universitas untuk bergabung didalam sebuah klub, tentu saja dengan hasutan sang ayah yang bahkan telah meninggalkan mereka. Menurut Chick, masalah universitas bisa ditunda, suatu hari pun dia bisa kembali lagi berkuliah.
Bisbol adalah hal pertama yang kemudian disukai Chick dengan alasan karena ayahnya pun menyukai bisbol. Chick benar-benar menjadi anak papa. Dia mulai bernaung dibawah rencana-rencana ayahnya. Tepatnya rencana untuk menjadi seorang pemain bisbol professional. Sementara sang ibu memiliki harapan yang berbeda. Ia mengharapkan Chick memperhatikan pendidikannya, buku, sekolah dan kemudian semua pintu akan terbuka. Menurut sang ibu, bisbol hanya sebentuk udara segar untuk Chick. Namun seperti pilihan awal Chick, dalam hal ini pun dia mengecewakan ibunya, bahkan dia meninggalkan bangku universitas untuk bergabung didalam sebuah klub, tentu saja dengan hasutan sang ayah yang bahkan telah meninggalkan mereka. Menurut Chick, masalah universitas bisa ditunda, suatu hari pun dia bisa kembali lagi berkuliah.
“Kembali menjalani yang pernah kau tinggalkan itu lebih sulit daripada yang kau kira” [hal 163]
Bisbol pun pada akhirnya menjadi satu-satunya hal yang membuatnya dapat berkomunikasi dengan sang ayah. Tidak ada bisbol, maka ayahnya akan menghilang dari kehidupannya. Suatu hari, Chick meninggalkan acara ulang tahun ibunya dengan berbohong untuk kembali bermain bisbol. Itulah hari terakhirnya bertemu dengan sang ibu. Ibunya meninggal keesokan harinya dan hari itu menjadi titik balik kehidupan Chick. Ia tenggelam. Ia kehilangan kendali hidupnya. Ia bahkan kehilangan keluarganya.
“…setiap kali kau memandang Ibumu, kau sedang menatap kasih sayang paling murni yang pernah kau kenal” [hal 218]
Ketika kau memiliki seorang ibu, maka kau akan selalu tahu bahwa ada seseorang yang akan selalu mendukungmu. Itulah hakekat seorang ibu. Seperti yang dikatakan oleh Joseph Stefano: “A boy's best friend is his mother”. Mungkin hal itulah yang disadari oleh Chick ketika kehilangan sang ibu, dan ditengah perasaan bersalahnya Ibunya kembali kepadanya, mereka punya waktu satu hari bersama.
Seperti cara penulisan Mitch Albom pada ketiga buku yang telah saya baca sebelum buku ini, setiap bagian tertata dengan baik. Meskipun menggunakan alur campuran, namun sangat mudah untuk dipahami. Bahkan didalam buku ini juga disertakan surat-surat dari sang Ibu untuk Chick. Setiap bagiannya memiliki keterkaitan yang dirangkai dengan sempurna.
Seperti cara penulisan Mitch Albom pada ketiga buku yang telah saya baca sebelum buku ini, setiap bagian tertata dengan baik. Meskipun menggunakan alur campuran, namun sangat mudah untuk dipahami. Bahkan didalam buku ini juga disertakan surat-surat dari sang Ibu untuk Chick. Setiap bagiannya memiliki keterkaitan yang dirangkai dengan sempurna.
Ketika membaca ini, saya bisa melihat seorang ibu yang terdiam ketika seorang anak berkata “kau merusak hidupku”. Yah..betapa menyakitkan kata-kata itu ketika keluar dari mulut seorang anak dan ditujukan kepada ibunya sendiri. Saya sedih.
Untuk setiap anak, anda perlu membaca buku ini untuk lebih menghargai kehadiran seorang ibu dan membantu anda memahami bahwa segala sesuatu yang dilakukannya untukmu cuma punya satu tujuan, agar kau bahagia. Untuk seorang suami, anda perlu membaca buku ini untuk mengetahui bahwa anda punya potensi yang sangat besar untuk menghilangkan keseimbangan hidup sebuah keluarga dan merenggut masa depan seorang anak. Untuk seorang ibu, anda perlu membaca buku ini untuk mengetahui bahwa apapun yang terjadi, anda harus tetap kuat karena anak-anak sangat membutuhkan dukungan anda.
Untuk setiap anak, anda perlu membaca buku ini untuk lebih menghargai kehadiran seorang ibu dan membantu anda memahami bahwa segala sesuatu yang dilakukannya untukmu cuma punya satu tujuan, agar kau bahagia. Untuk seorang suami, anda perlu membaca buku ini untuk mengetahui bahwa anda punya potensi yang sangat besar untuk menghilangkan keseimbangan hidup sebuah keluarga dan merenggut masa depan seorang anak. Untuk seorang ibu, anda perlu membaca buku ini untuk mengetahui bahwa apapun yang terjadi, anda harus tetap kuat karena anak-anak sangat membutuhkan dukungan anda.
----------------------------------------------------------
Judul : For One More Day (Satu Hari Bersamamu)
Penulis : Mitch Albom
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : April 2008 (Cetakan II)
Tebal : 248 hal
-----------------------------------------------------------
Saya sampe nangis bombay waktu baca buku ini.. Baguuusss..
ReplyDeleteIya saya juga...sebel banget sama bapaknya dan terharu sama kesabaran ibunya ;)
ReplyDelete